Solo Leveling Ch 113
Chapter 113
Media massa lapar akan informasi.
["Kedua negara bekerja sama untuk membentuk aliansi dalam tujuan memerangi monster
yang mengubah Pulau Jeju menjadi tanah tandus!"]
Berita apa lagi yang bisa merangsang rasa ingin tahu banyak orang lebih dari ini?
Di TV,program yang terkait ditayangkan setiap hari,dan halaman depan surat kabar
selalu memuat berita tentang aliansi Korea-Jepang.
Tapi hanya Korea saja yang bersemangat tentang itu.
Meskipun jumlah Hunter Jepang yang berpartisipasi dalam operasi itu lebih
dari tiga kali lipat Hunter Korea,tidak ada yang memperhatikan betapa anehnya
pergerakan media Jepang.
Bahkan komentar orang Jepang tentang beberapa artikel yang membahas aliansi
kebanyakan hanya negatif.
Apa yang akan kau lakukan jika Gates tertutup?
Mengapa kita harus membantu membuang kotoran milik Korea?
Apa yang kau lakukan untuk memberi kompensasi pada semut? Note : da hell
Asosiasi Hunter Jepang yang tidak kompeten dan Hunter Korea yang tidak bertanggung jawab.
Jika kalian semua telah bersama di Pulau Jeju ......
Di waktu yang sama.
Disaat banyak orang menyuarakan pendapat mereka,waktu terus berjalan hingga
mendekati hari dimulainya operasi.
Sementara itu.
Bagi Jin Woo,ini adalah hari-hari terindahnya sejak ibunya mulai dirawat di rumah sakit.
Banyak hal telah berubah saat ini.
Pertama,dia pulang ke rumah bersama ibunya yang dipulangkan.
Creack -
Ketika Jin Woo membuka pintu,dia melihat Jin Ah - yang ditinggal sendirian saat Jin Woo
berada di Demon Castle - benar-benar sudah mengacak-acak rumah mereka.
"..."
Sang ibu harus menghentikan Jin Woo,yang menarik pipi Jin Ah dengan senyum.
Jin Woo,yang menarik pipi Jin Ah dengan keras,tertawa bersama ibunya.
Setelah empat tahun tidak sadarkan diri,ibunya pulang dan hal pertama yang dia lakukan
adalah membersihkan rumah.
Jin Woo tidak bisa menahan sikap keras kepala ibunya,dan seluruh keluarga mulai saling
membantu untuk membersihkan rumah.
Setelah mereka selesai membersihkan rumah,mereka bertiga menunjukkan wajah puas.
Setelah ibunya meninggalkan rumah sakit,Jin Woo merasa jika rumah yang terasa sepi
setiap harinya itu akhirnya dipenuhi warna.
Setelah waktu yang lama,dia kini akhirnya bisa meregangkan kakinya tanpa khawatir
tentang apa pun.
Dan keesokan paginya,Jin Woo keluar ke ruang tamu dengan mata terbuka lebar.
Dia bisa merasakan kenyataan bahwa ibunya kembali ketika dia melihat sarapan di atas meja.
Park Kyung-hye,yang sedang memotong bawang,menatap Jin Woo dan bertanya
"Apa kamu tidur dengan nyenyak,Nak?"
Jin Woo tersenyum dan menjawab dengan wajah setengah tertidur.
"... Ya"
***
Seorang pakar mengatakan sesuatu di televisi.
"Laju evolusi yang ditunjukkan monster jenis semut ini benar-benar menakjubkan"
Tamu di sebelah pakar itu bertanya dengan pandangan penasaran.
“Evolusi apa? Bukankah semut yang ditemukan di Jepang hanya variasi dari mereka saja?"
"Ya,dan saat semakin banyak varian,dan juga kontrol seluruh kelompok,kami menyebutnya evolusi"
Kemudian gambar yang sudah disiapkan keluar.
Itu adalah penampilan monster semut yang difoto di operasi pertama dan kedua.
Ketika mereka pertama kali muncul,mereka merangkak di lantai seperti semut normal.
Di permukaan,itu tidak kurang dari seekor semut dengan ukuran yang sangat besar.
Tapi setelah beberapa saat.
“Ini adalah penampilan semut yang diambil pada fase ketiga operasi"
Monster Semut berjalan tegak seperti manusia.
Kepala besar mereka menjadi jauh lebih kecil,mereka menjadi lebih gesit,dan empat kakinya
yang tersisa bisa digunakan seperti tangan.
Itu tampak seperti Ant Hibrida (semut dan manusia bercampur menjadi satu).
Hanya dalam dua tahun,karakteristik spesies itu telah banyak berubah.
"Dan ini adalah gambaran semut baru,yang menyebabkan kerusakan besar pada Jepang"
Wow -
Para penonton yang menonton video itu langsung terkejut.
Anehnya,semut-semut itu lebih mirip manusia,dan tubuh bagian atasnya memiliki sayap besar.
Komedian yang hadir sebagai tamu terkejut dan mengangkat suaranya.
"Itu bisa terbang?"
"Benar.Ini juga merupakan momen yang menentukan bagi tim aliansi Korea-Jepang"
Tim aliansi Korea-Jepang.
Jin Woo diam-diam mematikan TV ketika kata itu keluar.
Jin Woo tidak ingin terlibat dalam operasi ini.
Ketika dia diundang untuk berpartisipasi oleh Ketua Asosiasi Gun-Hee,dia senang karena
permintaan sopannya dan kenyataan jika dia bisa mendapatkan lebih banyak EXP.
Tapi.
Kegembiraan itu dengan cepat mereda.
Kemudian dia memahami situasinya saat ini dengan lebih objektif dan berkepala dingin.
'Belum sehari sejak ibuku terbangun'
Ibunya bahkan tidak tahu bahwa putranya telah menjadi seorang Hunter.
Dan ketika Jin Woo mendengar bahwa ayahnya hilang di Gates,dia ingat jika ibunya
tetap terjaga sepanjang malam selama berbulan-bulan menunggunya pulang.
Karena itulah Jin Woo tidak bisa mengatakan begitu saja bahwa dia akan pergi ke Pulau Jeju.
Dia tidak sanggup memberitahu Ibunya.
Jin Woo ingin tinggal bersama keluarganya setidaknya selama beberapa hari.
Jin Woo tidak ingin meninggalkan hari-hari yang penting itu.
"Aku ..."
Jin Woo kesulitan menjawabnya.
"... Aku tidak akan berpartisipasi"
Ada hal yang lebih penting daripada EXP.
Dan hal itu juga adalah alasan kenapa dia mengembangkan kekuatannya sejak awal.
Tidak ada penyesalan dalam pilihan itu.
Sementara itu,
Mengapa Sung Jin Woo tidak ada di daftar tim Korea?
Bukankah dia seharusnya ada disana? Rank-E tetaplah Rank-E selamanya.
Dia sepertinya telah melarikan diri sambil kencing dicelananya.
Jepang berpartisipasi dengan mengirimkan semua Hunter Rank-S mereka,yang berjumlah
21 orang,sedangkan Korea mengirimkan 7 Hunter Rank-S mereka termasuk seorang pensiunan
Hunter ... Tapi bagaimana dengan Sung Jin Woo?
Apa kau seorang Hunter Rank-S?
Aku merasa malu karenanya.
Tapi Jin Woo tidak peduli tentang banyaknya komentar negatif dari netizen yang diarahkan
kepadanya,yang bahkan tidak tahu situasinya saat ini.
Namun,saudara perempuannya stres karena itu.
‘Aku dan ibuku tidak peduli apa yang dikatakan orang lain,ibuku tidak menggunakan internet
jadi tidak apa-apa‘
Tapi Jin Ah sepertinya peduli dengan hal-hal ini.
Tsk -
Jin Woo mendecakkan lidahnya dan meletakkan ponselnya.
Tidak ada pilihan selain menunggu waktu yang tepat.
Ibunya pergi tidur lebih awal,dan saudara perempuannya belum pulang.
Saat Jin Woo hendak keluar untuk mencari udara baru,ponselnya bergetar hebat.
Jin Woo menatap nama penelepon itu dan tersenyum.
Klik -
"Hyugnim! Ini aku! Yoo Jin - ho!"
“Uh.Jin ho"
Kalau dipikir-pikir,apa dia masih tinggal di Motel?
“Dimana kamu sekarang? Apa masih di motel?"
"Tidak,hyungnim.Aku baru saja mendapat tempat baru.Untungnya,ibuku menghubungiku ..."
Jin Woo mendengarnya tertawa dan dia senang mendengarnya.
Kemudian Yoo Jin-ho dengan cepat mengatakan jika ia ingin bertemu dengan Jin Woo.
"Hyungnim.Bisakah kau datang menemuiku di kantor?"
'Kantor siapa yang kamu bicarakan?'
"Kantor?"
Ketika Jin Woo bertanya dengan suara skeptis,Yoo Jin-ho menjawab dengan semangat.
"Itu kantor guild kita! Hyungnim,jika kau ingin membuat guild,kau harus memiliki kantor"
Yoo Jin-ho menang,bocah ini ... Dia tampaknya memiliki ambisi untuk membuat guild dan
menjadi wakil presidennya,dan sepertinya dia ingin menjadikan Guild ini menjadi Guild besar
seperti Hunters dan Baekho.
Jinwoo menggaruk dagunya.
'Orang-orang pasti akan terkejut mengetahui bahwa aku adalah satu-satunya yang akan
menjadi anggota Raid-nya'
Saat ini,Jin ho mengundang Jin Woo untuk datang,tetapi Jin Woo saat ini sedang kesulitan
untuk menjelaskan jenis guild yang dia impikan pada Jin Ho.
***
"Bagaimana menurutmu hyungnim?"
Seperti biasa,Jin Ho berkata dengan sangat bersemangat.
Jin Woo melihat bagian dalam kantor dan mengangguk.
Lokasi yang bagus.
"Aku memilih tempat terbaik dan tidak jauh dari rumahmu"
Hebat.
“Aku mendapatkannya dulu sebagai kantor penjualan pertamaku.Bukankah ada pepatah untuk
menaruh anggur baru ke dalam botol lama,hyungnim?”
Anggur baru dalam botol lama .....
Anggur lama dalam botol baru ..... lewati
Itu jelas salah.
Peribahasa itu memiliki arti yang luas.
‘...’
"Aku akan membuat guild kita menjadi guild yang melampaui lima Guild besar,hyungnim!"
Yoo Jin-ho terbakar dengan semangat.
'Ini bagus untuk menyemangati dirimu,tapi aku ingin kamu meninggalkanku sendiri ...'
Jin Woo sangat khawatir.
Dia bertanya-tanya apakah dia harus meminta Jin ho untuk kembali ke Guild Yoo Jin.
Dia tidak berpikir ketua - yang bahkan memblokir akun putranya - akan menerimanya.
Melihat raut wajah Jin Woo - yang sedang melamun - ekspresi Jin ho memudar.
"Hyungnim ... Apa kau tidak menyukainya?"
"... Ya" (... tidak,aku suka itu)
"Bisakah kita masuk,hyungnim?"
"... Ya"
Sewa bulanannya cukup besar,tetapi dibandingkan dengan pendapatan guild,itu sangat sedikit.
"Seharusnya tidak apa-apa membiarkan mimpi itu hidup untuk saat ini"
Jin Woo tidak bisa mengatakan bahwa ia akan menjadi satu-satunya yang menggunakan
kantor besar ini di masa depan.
"Ah"
Yoo Jin-ho menepuk tangannya.
"Dan siapa yang akan kamu rekrut,hyungnim?"
"Siapa lagi?"
Bukankah ada janji tentang reservasi?
Ketika Jin Woo - yang jarang melupakan janjinya - memberikan tatapan ingin tahu,
Jin ho bersemangat untuk menjelaskan.
"Ketika kamu pertama kali membuat guild,kamu harus memiliki setidaknya tiga Hunter,hyungnim"
Guildmaster,wakil Guildmaster,karyawan.
Apakah ini jumlah minimum untuk anggota pendiri?
Tampaknya tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa jumlah minimum anggota untuk
pergi Raid ke Gate Rank-E adalah tiga juga.
"Aku tidak ingin guild benar-benar melakukan Raid untuk Gates Rank-E ..."
Dia adalah anggota pendiri.
Kemudian setiap wajah kenalannya muncu di kepala Jin Woo.
Siapa yang akan menjadi anggota terakhir?
Syaratnya harus seorang Hunter.
Dan jika mereka mau bertindak,mereka harus bisa mengisi tempat kosong.
‘Mengapa wajah seorang wanita yang muncul ... ... ...'
Han Songyi yang menyerah menjadi Hunter,atau Lee Joo-Hee yang kembali ke Busan,
sesaat muncul di benaknya dan menghilang.
Min Byung-Goo?
kemudian.
"Hmmmm"
Jin ho membuka mulutnya.
Jin Woo bertanya.
"Apa ada orang yang cocok?"
“Tidak,hyungnim.Ada seorang pria yang mencarimu sebelumnya"
"Aku?"
"Ya,hyungnim"
Jin Woo menunjukkan ketertarikan.
Ini aneh untuk menghubungi Jin ho daripada menghubungiku langsung.
Orang itu sepertinya mencoba membuat rumit masalah ini dengan mencariku melalui Jin ho.
'Jin ho sendiri belum pernah secara langsung bertemu dengannya'
Paling-paling,mereka hanya pegawai negeri dan seorang mekanik.
"Tetap saja,kenapa dia mencariku melalui Jin ho?"
Mata Jin Woo sedikit menyipit.
"Siapa?"
"Aku tidak tahu,hyungnim.Dia adalah orang asing yang berbicara bahasa Inggris
untuk sementara waktu"
Yoo Jin-ho mengeluarkan note dari dompetnya.
"Dia bilang dia ingin kamu menghubunginya karena dia ada di Korea sampai tanggal 17"
Hanya ada dua nomor ponsel dan nomor kamar hotel di catatan yang diterima Jin Woo.
Jin Woo membalikkannya,tetapi tidak ada yang tertulis lagi disana.
'17,itu 3 hari dari sekarang ...'
Dia adalah orang asing yang berbicara bahasa Inggris.Siapa dia?
Jin Woo tidak ingat satupun memiliki teman yang berasal dari luar negeri.
Tapi tiba-tiba ini terjadi,siapa orang itu ......
"Aku harus pulang"
Wajah Jin Woo mengeras.
"Ya? Apa kau tidak mau masuk,hyungnim?"
Yoo Jin-ho,yang senang karena mau makan malam dengan Jin Woo setelah waktu yang lama,
tampak seolah-olah telah kehilangan tenaganya.
Tapi Jin Woo tidak mengerti perasaan Jin ho.
"Aku akan menemuimu lagi,nanti"
Yoo Jin-ho menyembunyikan kekecewaannya dan membungkukkan pinggangnya seperti biasa.
Tanpa tanda-tanda kekecewaan,Jin ho segera menundukkan kepalanya seolah-olah dia
selalu melakukannya.
"Hati-hati di jalan, ... hyungnim?"
Ketika dia mendongak,Jin Woo sudah menghilang.
***
Saat kegelapan jatuh di antara gang-gang.
Jantung Eun Ji-min berdebar kencang saat dia mau kembali ke rumahnya.
'Mungkin itu hanya perasaanku saja ...'
Seorang pria membuntuti di belakangnya.
Mungkin kita hanya berada di jalan yang sama,jadi aku tidak punya pilihan selain tetap berjalan.
'Tapi sepertinya aku pernah melihatnya di berita'
Situasi seperti ini sangat sulit untuk dihadapi entah itu pria ataupun wanita.
Pria dibelakangnya berjalan lebih cepat seakan mengejarnya.
Eun ji-min terus berjalan.
Aku takut.
Aku curiga dia sengaja mengikutiku.
Selain itu,jika aku berbelok di sudut ini,ada lorong gelap dengan lampu jalan yang rusak,
itu akan membuatku dalam bahaya.
Eun Ji-min melihat ke belakang.
Pria itu,yang mengenakan topi dan menundukkan kepalanya,bergerak diam-diam.
Memakai topi itu bukan dosa meskipun itu mencurigakan.
Dalam situasi seperti ini,pertama-tama aku akan ...
Eun Ji - min berhenti berjalan sambil berpura - pura mengikat tali sepatunya,
dan pria itu melewatinya begitu saja.
"Huft—"
Ketika pria itu menghilang,Eun ji-min menghela nafas lega.
Dan seolah berdoa,dia menyatukan kedua tangannya dan menutup mata.
'Maaf aku mencurigaimu,Paman'
Sambil melihat sekeliling,Eun Ji-min tersenyum dan berjalan cepat lagi.
Aku punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan!
Aku kehabisan waktu untuk mempersiapkan ujian akhir.
'Seberapa jauh lagi rumahku itu?'
Mata Eun Ji Min,saat ia berbalik,membesar besar.
"JIKA KAU MENANG,KAU MATI"
Pria yang melewatinya tadi,saat ini sedang memegang pisau dihadapannya,
*
"Apa kau tahu berapa banyak orang yang mati di sini?"
"Ah… "
Eun Ji - min tidak bersuara dan membeku dengan wajah biru pucat.
Pria itu tersenyum ketika dia menurunkan topeng putihnya
"Ikuti aku"
Tuk, Tuk
Lampu jalan yang rusak menyala tanpa ada orang di sekitarnya.
Iya" gua coment
ReplyDeleteAh siap yang penting komen
ReplyDelete