Solo Leveling Ch 248
Chapter 248
- Ingatan Ygritte
Tempat
pertamaku bertemu dengan-"nya" adalah di dalam ruang khusus yang
dibuat oleh kekuatan Tuanku.
Misiku
adalah untuk menguji kemampuan dan kekuatan orang itu.
Tuan berkata
dia ingin tahu apakah "dia" bisa memenuhi syarat untuk menjadi
wadahnya atau tidak.
Dan entah
kenapa,aku bisa mengerti.
Jika....
Itu adalah
perintah terakhir yang diberikan Tuanku
Pasti ada
alasan mengapa Tuan,yang telah kehilangan minat dalam perang sejak dia memaafkan
para Rulers,menunjukkan minat kepada seorang manusia.
Dan sejak
saat itu juga,aku mungkin sudah menebak kepergian dari tuanku.
Tetapi
perintah Tuan adalah sesuatu yang mutlak.
Aku tidak
punya pilihan selain menuruti tanpa membangkang atau menanyakan alasannya.
Yah,hanya
itu yang bisa kulakukan ....
Jadi aku
berakhir di sebuah ruangan yang digunakan sebagai tempat pengujian,bahkan sebagian
besar kekuatan asliku telah disegel saat itu.
Apa
orang-orang di dunia ini menyebut ruang ini Dungeon?
Yah
entahlah,saat ini aku berada jauh di dalam Dungeon itu,yang tampaknya telah didesign
sedemikian rupa hingga terlihat seperti ruang tahkta sebuah kerajaan,tentu saja
dengan singgasana yang tinggi.
Aku melihat
sekeliling,mencari-cari kenangan tentang masa-masa manusiaku,meskipun aku masih
belum bisa mengingatnya.
‘Dia telah
membuat sesuatu yang rumit seperti ini dengan kekuatan Tuan’
Aku
menyentuh pilar tebal yang berjajar dari pintu masuk yang terhubung ke tahta,dan
aku mengagumi kemampuan "Perancang".
Dengan
kemampuan "Perancang",Tuan mungkin akan mendapatkan seorang manusia yang
bisa dijadikan wadah.
Kemudian -
Aku
merasakan seseorang datang mendekat.
‘Apa itu dia
...?’
Aku terkejut
dengan kedatangannya yang lebih cepat daripada yang kuharapkan,tapi aku segera duduk
di atas takhta untuk menyambutnya.
Tetapi,ketika
aku duduk dan memikirkannya,kupikir agak kurang sopan untukku duduk di tempat
seperti ini.
Pria yang
akan ku-uji sudah bersama kesadaran Tuan,jadi,aku merasa terganggu oleh
kenyataan jika aku harus duduk menghadap ke bawah kepada Tuan.
"..."
Jadi.
Aku
memutuskan untuk tidak menunjukkan kebodohan seperti,dan bergegas turun dari tahta
dan bersembunyi di balik pilar terdekat.
Creaaaak --!
Pintu terbuka
pada saat yang tidak tepat,beruntung ruangan ini sangat gelap,jadi dia
sepertinya tidak dengan cepat menyadariku.
'Terima
kasih Tuhan'
Hampir saja
aku membuat kesalahan untuk tes-nya.
Aku menghela
nafas lega,dan ketika dia kira-kira berada sepuluh langkah jauhnya dariku, aku
berjalan perlahan dari belakang tiang dan menghalanginya di depanku.
"...!"
Aku
merasakan ketegangannya di udara yang tenang darinya.
Orang itu
ternyata seorang pria muda.
Dan mataku
tidak beralih setelah menatapnya.
'Dia orang
yang dipilih Tuan ....'
Aku tidak
bermaksud untuk mengabaikan pertarungan ini,bahkan jika itu bukan tugas
terakhirku.
Karena
itu,jika dia pikir dia adalah orang yang beruntung,maka dia akan mati di
tanganku,di sini.
Aku lalu
mengayunkan pedangku,dan pria itu mengangkat tinjunya ke hadapanku.
"...?"
Dia mencoba
mengalahkanku dengan tangan kosong?
Bagi
manusia,bukankah itu pemikiran yang terlalu terburu-buru?
Oh,dia
melepas jubahnya dan mulai menggunakan senjata,apa ia mulai serius.
"...!"
'Oh,seseorang
yang mengejutkan'
Aku suka
sorotan matanya yang sangat hidup,tapi,apa kemampuannya cocok dengan sorotan
mata itu?
"Koo-hoo!"
Hasilnya
segera keluar.
Thud -!
Pria itu
berlutut dihadapanku,meskipun aku tidak menggunakan kekuatan penuhku.
Itu cukup
mengecewakan.
Tapi,aku
juga merasa lega.
Jika dia
tidak pantas mendapatkannya,aku bisa bersama dengan Tuan lebih lama lagi.
Aku merasa
lega melihat kegagalan Tuan untuk pertama dan terakhir kalinya saat ini.
Pria ini
belum menyerah ternyata.
Dia cukup
berani untuk terus melawan hanya dengan tubuh manusianya.
Pria ini
cukup hebat,dia menarik pedangnya kembali,menggunakan kekuatan yang telah Tuan berikan
padanya.
Aku akan
memotong tenggorokannya sekaligus dan membuatnya pergi tanpa rasa sakit.
Hanya itu
kebaikan terbaik yang bisa kuberikan kepadanya.
Oh,dia
mengerti dan dengan lembut menundukkan punggungnya padaku.
'Itu pilihan
yang tepat,dan keberaniannya yang bijaksana — tidak buruk,tapi,bukan hanya itu saja
seranganku'
Tapi .......
Saat aku
hendak memenggal kepalanya karena telah memilih kematian yang terhormat.
Matanya
berubah,seolah-olah dia menerima kematian itu sendiri.
Clang -!
Pedangku
ditahan oleh tangannya,dan belatinya tersangkut di wajahku.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!
Aku
terkejut.
Daripada
kenyataan bahwa ia berhasil menahan seranganku.
Aku lebih
terkejut dengan fakta jika dia belum menyerah sampai akhir.
Dan aku
terlmabat menyadarinya,mata yang kulihat darinya sebelumnya,itu terlihat sangat
mirip dengan mata Tuan yang kukenal.
Dan ...
Karena itu.
Aku tidak
bisa menahan serangan berurutannya,yang ia keluarkan setelah menipuku.
Aku berakhir
terjebak di dinding.
Bang -!
Dia
melakukan menyerang dengan terus menusukku.
Stab -! Stab -! Stab -! Stab -! Stab
-! Stab -! Stab -!
Akhirnya,armor
yang melindungi leherku hancur karena tidak bisa menahannya lagi.
Creack -!
Kekuatan
yang dimilikinya berbeda dengan kekuatan yang kumiliki.
Walau aku
merasa bisa mengagalkannya dalam tes ini.
Tapi akulah
yang berakhir dikalahkan.
Apa itu
karena aku telah memutuskan bahwa dia adalah manusia dan telah waspada,atau
apakah itu keajaiban yang diciptakan oleh ketidakmampuannya untuk menyerah?
Dalam
penglihatanku yang kabur,aku melihatnya menangkat tangan dan bersukacita.
"Haa-ah!"
Aku
melihatnya dan tersenyum,apa ini berarti aku sudah gila?
Mataku
menoleh ke atas menuju pingsan.
Gelap dan
sulit untuk melihat apa yang ada di ujung tiang yang tinggi.
Aku merasa
sedikit sedih karena kegelapan yang terasa jauh sepertinya sebuah jarak yang
menunjukkan perbedaanku dengan Tuan.
'Apa aku
harus senang bahwa pilihanku benar,atau bersedih karena tidak bisa mengubah
keputusanku—"
Aku menjadi
bodoh saat terjebak di dalam pemikiran itu.
Yah,itu
sampai dia kembali mendekat dan berteriak,'Bangkitlah'.
***
Dia peduli
padaku.
Mungkin
karena aku yang pertama,atau,tepatnya,prajurit asli pertamanya?
Dia sering
mengucapkan terima kasih kepadaku.
Dan aku
menjadi senang akan satu hal saat itu.
Di waktu
saat ia berkata padaku.
"Aku
bisa berbicara dengannya ketika levelmu semakin tinggi,bukan?"
Bagaimana
aku harus mengekspresikan kesenanganku yang begitu bersemangat melihat
senyumnya itu?
Aku tidak
tahu apa yang dia pikirkan tentangku,tetapi dia adalah
Tuan-ku,temanku,kolegaku.
Dia dan aku
melewati banyak perkelahian bersama.
Kami akan
bertarung bersama.
Terkadang
dengan orang,terkadang dengan monster,dan terkadang dengan para Hunter.
Aku
menikmatinya,saat ia lelah,aku merasa sulit,dan ketika dia sedih,aku juga
sedih.
Meskipun aku
tahu jika aku semakin loyal kepadanya,maka semakin sedikit juga aku merindukan
Tuan-ku sebelumnya.
Sepertinya
aku secara bertahap menerima Tuan baruku ini.
Tentu saja.
Tidak mudah
saat ia menyuruhku melakukan hal yang aneh.
Contohnya.
'Yah,melakukan
hal ini'
Aku disuruh
bertarung dengan seorang wanita yang lebih kuat dariku saat kekuatanku masih tersegel.
"Apa
itu benar-benar panggilan terkuat milikmu?"
"..."
Aku merasa
terhina dengan pertanyaan wanita itu.
Dan munculah
dia.
Shadow
Soldiers dengan kekuatan cacat dan teman sekamar yang tidak kuinginkan.
Kie-e-e-e-e-e-e-e-e-e!
"..."
Aku sangat
setia pada Tuan,dan bahkan jika aku mendapatkan teman sekamar baruku, bahkan
walau aku berada dalam suasana hati yang buruk,aku tidak tahu betapa aku merindukan
rekan lamaku yang lembut.
Itulah yang
kurasakan,aku ingin bertemu dengan 『Bellion』 lagi.
Jadi,terus
terang,ketika 『Bellion』
menjatuhkannya,aku merasa dia sedikit keren.
Yah walau
cuma itu saja.
Karena,saat
aku bersukacita dalam reuni dengan seorang rekan lama.
Entah sejak
kapan,『Ber』 dan 『Bellion』 mulai berteman.
[Hei,bendera
hitam ini ... Bukankah akan bagus jika kau meletakkannya di atas kastil itu?]
[...Apa kau
serius?]
[Aku tidak
pandai membuat hal-hal seperti yang semut buat,tapi aku bisa melakukan apa pun yang
ingin kamu lakukan]
[Itu bukan
maksudku ... tidak,mari kita berhenti]
Yah,aku
tidak perlu memberi tahu reaksi Tuan baruku.
Bagaimanapun,pasukannya
menjadi lebih kuat dengan bergabungnya Shadow Army lain, yang sedang menunggu
panggilan Tuanku sebelumnya di celah dimensi.
Dan tidak
seperti apa yang kukhawatirkan,Tuan memperlakukan "panglima perang"
Tuan sebelumnya tanpa diskriminasi,dan kami dipersatukan hingga siap untuk
melakukan pertempuran apa pun untuknya.
Pelatihan
dan waktu istirahat yang singkat dengan cepat berlalu.
Segera tekad
kami diarahkan untuk melawan para Monarch.
Kami
bertarung untuknya dengan sekuat tenaga,dan ia memimpin perang melawan para
Monarch
menuju kemenangan.
Saat Tuan
melawan Monarch Naga,kami semua menyaksikan pertempuran itu dari balik bayangan.
Konfrontasi
antara kedua Monarch begitu indah hingga memnbuatku merasa emosional.
[Kiek,apa
kamu,『Ygritte』,kamu menangis?]
[...Diam]
Shadow Army
bersemangat dan bergegas keluar dari bayang,mengetahui bahwa saat bahaya akan
datang pada Tuan,tetapi pada saat itu,tentara para Rulers membuka pintu surga
datang!
Wow aah!
Kami
bersorak saat menyaksikan pasukan pendukung mengalir keluar dari Gates di
langit.
[Datanglah
lebih awal!]
[Apa kau
sengaja tepat waktu untuk memastikan keterpihakkan?]
[Jika aku di
luar sana,aku akan mulai bertarung dengan mereka,sungguh]
Kami semua
saling berpelukan dan menikmati kemenangan tuan,meskipun kami mengeluh di luar.
Tapi
nyanyian sukacita itu tidak berdering lama.
"Bisakah
kamu menggunakan cawan reinkarnasi?"
Tuan ingin
kembali dan menghapus jejak Monarch dan Rulers di dunianya.
‘AKu
merasakan banyak simpati untuk orang-orang yang ingin kulindungi ketika aku
masih manusia'
Itulah yang
dikatakan Tuan.
Mungkin aku
juga akan membuat pilihan yang sama jika aku bisa.
Aku
menghormati keputusan Tuan.
Karena
baginya,aku dan rekan-rekanku siap menghadapi musuh apa pun,bukan hanya tentara
para Monarch.
Tapi tidak
semua orang bisa terus bersama Tuan.
Ketika
kembali ke masa lalu,ada orang-orang yang harus menghilang,tapi,para prajurit
yang memenuhi syarat duduk dan bernyanyi.
Aku telah
bersama dengannya untuk waktu yang lama,dan sejak awal aku bisa melihat Tuan, aku
selalu saja merasakan jantungku berdetak dengan gila,mungkin itu juga sama
dengan prajurit lainnya.
Jadi,saat
perpisahan berakhir.
Saat,kami
diberi perang baru di masa lalu.
Tuan kami
tumbuh menjadi terampil dalam perang,dan kami juga tumbuh lebih kuat bersama dengan
tuan kami.
Ada beberapa
krisis besar dan kecil,tetapi setiap kali dia melewati krisis,dia menjadi lebih
kuat.
Setelah
sekitar tiga puluh tahun.
Semua musuh
hancur dan hanya "Tentara Kehancuran" yang tersisa.
Pertempuran
antara Shadow Monarch dan Monarch Naga telah berakhir.
Sementara
tuan bertarung dengan pemimpin musuh,kami berurusan dengan naga purba.
Dan salah
satu diantara mereka.
Namanya
Granode,ia berbicara kepadaku,yang telah merobohkan pasukan naga seperti orang
gila.
[『Ygritte』! Bukankah memalukan
mengikuti perintah Monarch yang seorang manusia,sebagai salah satu pemimpin
Shadow Army?]
Aku menatap
pria yang memiliki pedang di dadanya dan terengah-engah,meskipun dia sudah
dalam bentuk naga.
Ya.
Entah sejak
kapan,tapi aku sudah lupa.
Waktu yang
kuhabiskan dengan pemilik baru begitu menyenangkan hingga aku telah melupakan
Tuan-ku sebelumnya.
Sejak kapan
itu?
Di
kepalaku,Aku benar-benar sudah melupakan Tuan sebelumnya.
Granode
kehabisan napas,dan aku memikirkan perkatannya untuk waktu yang lama,meskipun pertempuran
terjadi di mana-mana.
Apakah
Tuanku sebelumnya sudah merencakanan ini?
Rasa
penasaran itu membuat kepalaku kosong.
Tapi
kemudian.
"『Ygritte』!"
Aku
mendengar teriakan di suatu tempat yang membuat pikiranku tersadar.
Aku lalu
mendongak dengan tergesa-gesa.
Dan cahaya
terang keluar dari tempat tatapanku.
"Nafas
kehancuran!"
Setelah
pertempuran berdarah dengan tuan,naga,yang telah menghabiskan sebagian besar
kekuatannya dan kembali ke bentuk manusia,menuangkan nafasnya ke arahku.
Tidak.
AKu tidak
berpikir dia menargetkanku.
Aku hanya
tanpa sengaja berdiri ke arah naga yang menghembuskan nafasku saja.
Aku
benar-benar tidak beruntung.
Tetapi aku
tidak akan diam saja untuk menghadapi itu.
Aku
bergerak.
Tapi -
Quaa--!
Aku
menyadari bahwa itu sudah terlambat,aku tidak bisa melakukan apapun.
Aku sudah
siap untuk menghilang.
Itulah yang
kupikirkan,saat menghadap cahaya yang menutupi pandanganku.
Mungkin ini.
Adalah
hukuman bagiku yang telah melupakan mantan Monarch walau sudah bersumpah setia?
Maka aku
akan menerima ini.
Aku adalah
orang berdosa.
Saat aku
menunggu akhirku,sesuatu dengan kecepatan cahaya mendekat.
Dan dalam
momen instan.
Dalam
sekejap,seseorang muncul di hadapanku dan menerima napas kehancuran dengan satu
tangannya.
Quaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!
Serangan
mengerikan itu membakar tangan kirinya,tetapi dia tampaknya tidak punya niat untuk
pergi.
Aku
berteriak untuknya,aku tidak tahu,mengapa ia melakukan ini untukku.
[Raja!]
Ketika nafas
kehancuran berhenti,Tuan menoleh kepadaku dengan celaan.
"...!"
Aku sama
waspada seperti ketika dia baru saja memanggil namaku dengan lantang.
Tuan,yang
menatapku untuk sementara waktu,kembali menatap ke arah pertempuran.
Aku lalu
mengangkat pedangku untuk berurusan dengan orang-orang yang mencoba menyerangku.
Clang -!
Sekali lagi
pedang dan pedang berbenturan,menebas,dan segera,orang-orang mulai terkoyak oleh
pedangku berteriak.
'Yosh'
Aku tidak
pernah melupakan mantan Tuan.
Tuan saat
ini adalah Tuan itu sendiri.
Bagaimana
bisa aku mempertanyakan kesetiaanku,yang telah ditunjuk oleh mantan tuan?
Aku seorang
ksatria.
Pedang Tuan.
Salah satu
sayap yang memimpin Shadow Army.
Jika...
Jika ada
saat ketika aku harus menjauh dari tuan,aku akan menambahkan sumpah yang belum
bisa kusampaikan kepada mantan tuan.
Setiap hari
aku berperang di bawah Tuan adalah hari kemuliaan bagiku.
[Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa]
Aku
berteriak dengan liar,dan berlari ke arah naga yang datang padaku.
***
Setelah
perang usai,kami kembali ke dunia tuan.
Screat screat
AKu memberi
tahu Tuan yang sedang belajar sampai larut malam,dari bayangan.
[Tuan,jawaban
untuk pertanyaan 14 bukanlah nomor satu tetapi nomor dua]
"Oh,ya?
Terima kasih"
Tuan yang
telah keluar dari sekolah menengah pertama,mengahadapi medan perang baru,itu
adalah tes yang dipanggil GED.
Aku cukup
pintar untuk mendapatkan nilai sempuran,walau kadang-kadang aku memiliki masalah
hingga aku teralihkan dan menjadi bodoh.
Tapi,siapa
yang akan membantu tuan dalam tes ini?
Jenderal
besar,『Bellion』?
Atau kapten,『Ber』,yang hanya serangga,meskipun
dia pintar?
Ketika aku
masih manusia,aku lulus dari Sekolah Ksatria dengan nilai bagus jadi pasti itu
aku.
"Tapi
jawaban nomor 14— menurutku itu nomor satu.Apa kau mempertaruhkan hidupmu untuk
ini,『Ygritte』?”
Aku
mengakuinya sebagai ujian dari tuan,jadi aku menjawab.
[AKu masih
kurang dalam pelatihanku.Tapi,aku akan mengabdikan diriku pada tuan]
"..."
AKu adalah
ksatria tuan.
Pedang Tuan.
Pertempuran
Tuan adalah medan perangku.
Dan
kemuliaan ini kemungkinan akan terus berlanjut,karena Tuan telah melangkah ke
medan perang baru.
Wkwkwk jin woo klo nyontek tinggal tanya sama ygritte, nanti yggritte tinggal liat jawaban temen sekelas yg pinter :'v
ReplyDeleteNjuuuut lagi min :D
Asuuuuu
DeleteMakasihmin!!
ReplyDeleteteman sekamar baru xD
ReplyDeleteternyata Yggritte pintar ya,, haha
ReplyDeletebisa tuh sbagai guru les
Kasian igris ye, dsruh ngetes, kkuatannye disegel trus Ktemu ver yg sok jd prajurit terkuat pula
ReplyDeleteWkwkwk
Ngerjain tugas jadi g banyak mikir gara² banyak yg bantu wkwkwk
ReplyDeleteTerima kasih untuk chapter nya ^^
Gk nyangka kalau ygritte bego qkkqkwkwkwkw
ReplyDeleteBayangin pas lu baca komiknya nganggep dia keren abis eh ternyata lawak wowmkwkwkwkwkwk
aowkwkwk gak nyangka kayak gini pemikirannya ygritte
ReplyDeleteOmg ini chapter terfavorit dari seluruh chap! Selalu penasaran apa yg dipikirin Jendral pendiam ini,tyt lawak jg ya ente bang wkwkwk lmao
ReplyDeleteTernyata ygritte ga suka sama ber yg sok kuat ��
ReplyDeleteApa kah kau mempertaruhan nyawamu untuk pertanyaan ini ygridt. Wkwkwk
ReplyDeleteBuset ternyata pinter juga si Ygritte awokawokawok
ReplyDeleteBanyak yg bilang Ber sok kuat, kenyataannya dia memang kuat, dia terkuat no 2 setelah Bellion, walaupun dia orang baru 😁
ReplyDelete