Hachinan tte Sore wa Nai Deshou! Ch 02
Chapter 2 - Kupikir Aku sedang Koma
"Anak laki-laki lagi ... Ini yang ke-8" (Laki-laki)
"Sayang,dia anak yang sangat sehat.Beri dia nama yang cocok"(Wanita)
"Kamu benar.Bagaimana dengan Wendelin? Walau kupikir kesempatannya untuk berhasil di
rumah Baumeister hampir nol"
Di dalam dunia mimpi,seolah-olah kesadaranku melayang menjauh dari tubuhku; Aku
menyaksikan kelahiran dari seorang bayi laki-laki seolah-olah itu adalah bagian dari adegan film.
Aku,sepertinyanya,sudah dilahirkan sebagai putra kedelapan dari rumah Baumeister ini.
Atau lebih tepatnya,aku sudah mengambil alih keberadaannya?
Dan sesuai dengan informasi yang sudah kudapatkan sebelumnya,rumah Baumeister ini adalah
rumah dari keluarga bangsawan berperingkat rendah yang memerintah sekitar tiga desa di dekat
perbatasan,masing-masing dengan populasi dua hingga tiga ratus penduduk desa.
Artur von Benno Baumeister adalah kepala keluarga saat ini,dan kurang lebih,ia adalah seorang
pria biasa-biasa saja yang berada di usia empat puluhan dengan bangsawan sebagai istri sahnya
dan penduduk desa sebagai selirnya.
Note : Fuck lah,udah kismin tapi punya selir!!! Source : Manga
Kedua wanita itu memiliki delapan anak laki-laki,termasuk aku,Wendelin.
Haruskah bangsawan kelas bawah,yang mengatur populasi sekitar delapan ratusan,benar-benar
harus memiliki anak sebanyak ini? Di era ini,kupikir mereka tidak mempraktikkan sistem dari
keluarga berencana.
Dari informasi yang kukumpulkan sampai sekarang,aku menjadi mengerti jika dunia ini
menyerupai Eropa selama Abad Pertengahan.Bahkan jika seorang anak lahir,tidak ada jaminan
untuk mereka apakah mereka bisa tumbuh dengan baik atau tidak.
Namun,mereka tidak bisa hanya memiliki satu anak saja,dan karena tidak ada jaminan jika istri
yang sah dapat melahirkan,aku setidaknya dapat menyetujui masalah tentang adanya seorang
wanita simpanan.
Tapi delapan anak laki-laki jelas terlalu banyak ... Dalam skenario terburuk,perselisihan keluarga
pasti akan terjadi.
Aku merasa kasihan pada anak-anak nyonya itu tetapi itu mungkin bukan sesuatu yang harus
kukhawatirkan.Karena aku juga masih belum melihat wajah nyonya itu.
Dia adalah ibu dari dua anak laki-laki dan dua perempuan,dan jika ingatan tentang tubuh ini
benar,anak laki-laki pertama akan menjadi pewaris kepala desa sementara yang kedua akan
menikahi putri seorang petani yang kaya,tetapi tidak memiliki pewaris.
Gadis-gadis itu juga sepertinya sudah memutuskan pernikahan mereka.
Tapi cukup tentang mereka; masa depan mereka telah ditentukan.
Istri sah melahirkan 6 putra yang tersisa.Aku berpikir jika aku adalah salah satu dari anak nyonya itu,
tetapi sepertinya aku dilahirkan oleh istri sah ketika dia hampir berusia 40 tahun.
Sejujurnya,aku tidak berpikir seorang wanita seusianya harus hamil.Tetapi sekali lagi,dari aspek
keuangan di wilayah yang miskin,sangatlah tidak mungkin untuk mendapatkan istri yang lebih muda.
Sebaliknya,aku senang bahwa hubungan mereka sebagai pasangan suami istri sangatlah baik.
"Sayang,mungkin Wendelin memiliki bakat untuk pedang atau sihir" (Wanita)
"Jika seperti itu,sangat mungkin banginya untuk hidup mandiri" (Artur)
Dari ingatan anak kecil yang telah skuambil alih,aku sedikit demi sedikit memahami kondisiku
saat ini.
Pertama-tama,aku Wendelin,putra kedelapan bangsawan miskin yang tak tahu malu ini,
berusia lima tahun.Enam bila dihitung sejak awal tahun baru.
Meskipun dilahirkan di rumah bangsawan,aku tidak dapat mewarisi wilayah mana pun karena
aku memiliki begitu banyak saudara lelaki yang lebih tua.
Dalam kasus terburuk,aku mungkin tidak akan bisa hidup sebagai seorang bangsawan.
Secara umum,putra tertua akan mengambil alih rumah,yang kedua akan dianggap sebagai
cadangannya,jika terjadi sesuatu,dan anak laki-laki lain dikirim ke tempat lain untuk memenuhi
kehidupan mereka sendiri.
Tidak seperti keluarga bangsawan besar dengan wilayah yang luas atau keluarga bangsawan
dalam posisi penting yang mencakup generasi di ibu kota,untuk bangsawan berpangkat rendah
yang miskin ini yang mereka miliki hanyalah jasa untuk melahirkan seorang anak,putra ketiga dan
seterusnya perlu membuat rencana tentang masa depan mereka sendiri atau yang lain,
mengambil risiko untuk hidup mereka sendiri.
Itu kejam.
Apa yang akan terjadi padaku,seseorang yang seharusnya sedang tidur di apartemennya?
Aku tidak punya waktu untuk senang mendengar frasa "sihir" beberapa waktu yang lalu.
Aku tidak tahu bagaimana orang dewasa hidup di dunia ini,tetapi aku harus menemukan caraku
sendiri untuk hidup ketika saatnya tiba untukku pergi dari rumah ini.
"(Tidak akan ada gunanya panik,tapi aku tidak tahu bagaimana hidup sebagai seorang anak yang
hanya tahu cara bermain ...)" (Wendelin)
Aku mengetahui kehidupan Wendelin sampai sekarang dengan mencernanya melalui penglihatan
mahatahu ini.Setelah itu,aku akan bangun dan segera mengumpulkan informasi sehingga aku
tidak akan dicurigai oleh keluarga baruku.
0 Response to "Hachinan tte Sore wa Nai Deshou! Ch 02"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!