Beauty,Sage and The Devil's Sword Prolog 1/2



  • Prolog 000 - Musim Gugur 1/2  


    Adegan di depanku membuatku sangat ragu dengan mataku sendiri. 

    Apartemenku terletak di pinggiran area kota di mana hotel-hotel cinta menjamur dengan gila. Sejujurnya,aku tertarik dengan sewa murahnya dan menandatangani kontrak sewa segera setalah itu. Yah,apartemennya sendiri itu sudah dilengkapi dengan perabotan dan relatif modis ―― tetapi, lokasinya sangat tidak bagus.Tinggal di tempat seperti ini dan sering berjalan melalui distrik hotel cinta membuat efek samping yang tak terduga yang menyebabkan seseorang kehilangan rasa kebencian alami mereka terhadap daerah-daerah tersebut.Tetapi karena aku masih lajang, kupikir aku tidak akan merasa bersalah bahkan jika aku secara kebetulan bertemu seseorang dari tempat kerjaku. 

    Itulah yang kurasakan ... 

    Namun pada hari khusus ini,setelah aku selesai bekerja dan makan malam,aku pergi untuk minum-minum agar membantuku bersantai dan pulang setelahnya dengan semangat tinggi sekitar tengah malam.Aku memutuskan untuk mengambil jalan pintas dan akhirnya memilih rute yang tepat melewati distrik hotel cinta.Aku biasanya tidak datang ke sini kecuali aku pulang setelah makan di luar,tetapi aku tidak bisa memungkiri jika pulang dengan rute ini memang beberapa menit lebih cepat dari biasanya. 

    Bagaimana jika aku bertemu seseorang dari kantorku ...? 

    Setiap kali aku mengambil rute ini,pikiran itu selalu saja terlintas di benakku.Padahal,pada kenyataannya,aku tidak percaya jika itu akan benar-benar terjadi.Itu sebabnya,saat aku melihat pasangan tertentu yang sedang dengan intim mengaitkan lengan mereka dan mengobrol dengan asik,aku tidak bisa mempercayai mataku. 

    "Kepala departemen,Hisaki dan Kamoda ...?" 

    Aku mengatakan pada diri sendiri bahwa aku tidak akan merasa bersalah jika aku kebetulan bertemu seseorang yang bekerja di kantor yang sama di sini,tetapi karena suatu alasan,aku akhirnya bersembunyi.Aku hanya bisa tersenyum kecut melihat betapa menyedihkannya aku untuk melompat seperti kelinci yang terkejut dan bersembunyi. 

    ... Tidak ada keraguan bahwa kedua orang yang kuamati di sisi lain jalan adalah bosku,Hisaki, yang baru-baru ini sudah melewati usia empat puluhan dan mulai mencapai lima puluhan, dan yang satunya lagi adalah rekan kerjaku,Kamoda.Karena aku saat ini berusia dua puluh delapan tahun,Kamoda seharusnya seusia denganku jika dia tidak bermain-main di perguruan tinggi dan tertahan disana selama setahun.Tapi,perbedaan usia mereka benar-benar seperti orang tua dan anak. 

    Kebetulan,tempat yang baru saja mereka tinggalkan adalah tempat yang akan selalu dipenuhi dengan kata-kata perpisahan seperti,“Aku senang memiliki waktu yang menyenangkan denganmu”. Aku memeriksa tempat itu lagi hanya untuk memastikan,tetapi tidak salah lagi. 

    Jika ... jika aku tidak mengalami peristiwa menyebalkan pada pekerjaanku hari ini,aku mungkin bisa menyadari adegan ini jauh sebelumnya.Mengesampingkan usia dan kedudukan,aku bukanlah tipe pria yang suka berdebat tentang siapa yang dipilih untuk dicintai. 

    Namun,mengingat apa yang terjadi di perusahaan hari ini,dan melapisinya dengan adegan yang terjadi dihadapanku,aku mulai merasakan kegelapan,sesuatu muncul dalam diriku.Aku merasa bodoh karena tidak bisa mengenali skema itu. 

     ... Hari ini di tempat kerja,HRD telah membuat pengumuman.Kamoda,yang kinerjanya sangat kurang,dipromosikan menjadi manajer.Yang bertanggung jawab atas kenaikannya adalah kepala departemen,Hisaki.Ada banyak orang di perusahaan selain aku yang bingung mengapa harus Kamoda yang dipilih.Dan tentu saja,aku benar-benar tidak ingin percaya bahwa inilah alasannya.Hanya saja,mencoba mengatakan pada diri sendiri bahwa mereka tidak berhubungan adalah ... yah,bisa kau bilang,itu sangat tidak mungkin. 

    Sambil merasakan emosi yang tak bisa terungkapkan ini,aku masuk ke gang sempit yang tak pernah kumasuki.Ada kemungkinan besar bahwa jika aku tetap berada di jalan utama tanpa masuk kedalam gang,aku akan bertemu dengan Hisaki dan Kamoda.Seperti yang kukatakan sebelumnya,aku tidak akan merasa bersalah jika berada dalam situasi seperti ini.Namun,aku merasa bahwa menghindari kontak di sini adalah demi kebaikanku sendiri. 

     ... Jika aku bertemu dengan mereka,apa yang akan terjadi? Akankah Hisaki mencoba menenakanku? Apa yang akan Kamoda lakukan? Dia memiliki kepribadian yang agak jahat. Kasus terburuk,dia mungkin datang dan mencoba menghancurkanku. ... Tidak,yang sebaliknya juga mungkin terjadi.Apa yang akan kulakukan jika dia berlutut dan mulai memohon padaku untuk melupakan apa yang kulihat? Apakah aku bahkan dapat menerima itu ...? 

    ... Sambil membayangakan itu,aku merasa jika salah satu dari pola itu akan berubah menjadi masalah besar setelahnya.Jadi aku akhirnya memilih opsi bersembunyi.Akan lebih baik untuk memainkan kartu yang baru saja ditunjukkan ini,pada waktu yang paling tepat.Dan,aku yakin waktu itu bukanlah saat ini.  

    Kegelapan merembes ke gang belakang,dan membuatku kesulit untuk berjalan.Bagian-bagian dari distrik hotel cinta ini tidak dijaga dengan baik,dan gang ini,khususnya,sangat penuh dengan sampah,peti dan kotak sehingga hampir tidak mungkin untuk menemukan pijakan yang layak untuk melewatinya. 

    Rumahku berada tepat di seberang gang ini.Tetapi,ketika aku melompat ke sini dari jalan yang terang,mataku belum bisa menyesuaikan dengan kegelapannya.Meski begitu,aku tidak punya keberanian untuk hanya menunggu mataku terbiasa dengan kegelapannya,jadi aku terus berjalan dengan hati-hati.Dan akhirnya,aku benar-benar lupa apa yang mendorongku untuk memilih rute ini.Apa itu karena birnya? Aku mempertahankan langkahku dengan hati-hati dan terus melewati gang. 

    Kemudian,itu terjadi. 

    Beberapa langkah di depanku,permukaan jalan aspal mulai memancarkan cahaya putih murni yang entah dari mana itu berasal.Itu tidak seperti karena objek tertentu yang mulai memancarkan cahaya,tetapi lebih seperti tanah itu sendiri tiba-tiba menjadi sumber cahaya yang kuat. Setelah berjalan melewati gang,mataku akhirnya mulai terbiasa dengan kegelapan,tetapi dengan munculnya cahaya ini,aku benar-benar dibutakan. 

    "Uwaa !!" 

    Suaraku sendiri terdengar menyedihkan dan tidak keren.Volume cahaya membuatku percaya bahwa aku entah bagaimana telah menginjak sebuah bom.Aku tidak pernah benar-benar mempertimbangkan untuk memilih tempat kematianku sampai sekarang,tetapi jika mungkin, aku ingin menghindari kematian di gang belakang distrik hotel cinta,dan dikelilingi oleh sampah. 

    Aku menjadi panik,dan lalu memutar paksa tubuhku,mencoba menghindari apa pun yang terjadi secepat mungkin.Namun itu malah menjadi bumerang untukku,dan aku kemudian kehilangan pijakan dari kotak dan barang di sekitarku.Pada akhirnya,aku terpeleset dan jatuh ke bagian depan sedemikian rupa hingga aku terlihat seperti sedang menyelam. 

    "... Hah!" 

    Aku mendengar suara pria yang tidak kukenal.Sepertinya aku juga sudah terjatuh dengan kepala lebih dulu yang kuhantamkan ke semacam objek yang tidak diketahui.Aku yang sedang terbutakan, dan tidak dapat memahami apa yang terjadi di sekitar,merasakan sensasi mengambang,dan pada saat yang sama tenggelam. 

    Persis seperti itu ... sambil melepaskan teriakan yang tidak seperti biasanya,kesadaranku meledak dan aku jatuh ke dalam kegelapan ...

    Index I Selanjutnya

    0 Response to "Beauty,Sage and The Devil's Sword Prolog 1/2"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel