Beauty,Sage and The Devil's Sword Prolog 2/2
Prolog 000 - Musim Gugur 2/2
Aku merasakan rasa sakit yang cukup hebat di pipiku.
"... Hei,mau berapa lama lagi kau tidur?"
Aku bisa merasakan rasa sakit di pipiku,dan fakta bahwa suara yang sedang berbicara adalah
suara seorang pria.Suara itu terdengar kasar dan sedikit serak.Dan,jika aku tidak salah ... pemilik
suara ini pasti bukan seorang pemuda.
"... Aku sudah mengamatimu,eh? Ayolah berdiri dan dengarkan apa yang akan kukatakan”
Dipandu oleh suara itu,aku perlahan membuka mata.Mataku yang walau sudah terbuka sepenuhnya,
masih tidak bisa melihat apa pun,dan hal ini kucoba kaitkan dengan fakta bahwa aku belum
terbiasa melihat dalam kegelapan,atau dengan kenyataan bahwa penglihatanku sudah buram.
Tetapi,bahkan setelah menunggu beberapa saat,aku masih tidak bisa melihat apa pun.
Sepertinya ini bukan karena buram atau penyesuaian cahaya.
Di sekitarku,kegelapan terus mengintai.Padahal,aku sudah membuka lebar mataku saat itu;dan
jika aku menutupnya,kegelapan yang sama juga terlihat. ... Dengan kata lain,akan sama saja
entah aku membuka mataku atau menutupnya.Aku merasakan sensai di punggunggku,
apa ini tanah atau hal yang lainnya.Sepertinya aku sedang berbaring,dan entah kenapa,ini
terasa seperti sedang berada di atas tempat tidur.
Menempatkan tanganku ke bagian bawahku dalam kegelapan pekat,aku mendorong diriku ke
atas sampai aku bisa duduk bersila.Ini begitu gelap,aku mulai merasa seolah-olah tubuhku sedang
melayang di angkasa.Aku tidak punya cara untuk memahami seberapa luas ruang tempatku
berada saat ini.
"... Yah,itu tak masalah kukira"
Suara itu datang dari sebelah kiriku.Dipandu oleh suara,aku mengalihkan pandanganku ke sebelah kiri.
Ada seorang lelaki tua di sana yang belum pernah kulihat sebelumnya,lengkap dengan janggut
putih yang indah.Dia memiliki kerutan di wajahnya,dan jika aku harus menebak usianya,aku pasti
mengatakan jika itu sudah lewat tujuh puluhan.Rambutnya menjulur kebawah,tetapi warnanya
itu putih murni yang tidak biasa.
Tetapi yang aneh,adalah bahwa lelaki tua itu sedang duduk,satu kaki ditekuk dan diletakkan diatas
lututnya,di tengah kegelapan total.Tidak peduli seberapa keras aku melihat,aku hanya bisa
melihatnya melayang di angkasa.Aku mulai merasa pusing.
Setelah lelaki tua itu mengkonfirmasi bahwa aku melihat ke arahnya,dia berbicara dengan lembut.
"Apa kamu mengerti 'apa yang sedang terjadi'?"
"…Tidak?"
Aku melihat sekeliling,tetapi semuanya sama,hanya ada kegelapan.Ngomong-ngomong,pria tua
itu dan aku sendiri tampaknya diterangi oleh sumber cahaya yang tak terlihat.Aku benar-benar
merasa sedang duduk di tanah.Hanya saja,baik aku maupun orang tua itu tidak memiliki bayangan.Berfokus pada hal itu,tidak ada keraguan jika tempat ini adalah tempat yang istimewa.
Jika demikian ... maka langkahku selanjutnya adalah melihat apakah aku akan benar-benar terjaga.
"Tidak apa-apa.Tidak apa-apa,kamu tidak perlu memaksa dirimu sendiri untuk mengerti apa yang
sedang terjadi,jadi dengarkan saja apa yang dikatakan olehku. ... Pertama,ini bukan dunia tempatmu
berasal.Ini juga bukan dunia lain.Jika aku sendiri harus mengatakannya,ini akan seperti
perbatasan antara dunia"
"Perbatasan antara dunia ..."
Aku baru saja diberitahu sesuatu yang tidak masuk akal.Kata-kata yang kudengar dan sensasi
yang dirasakan oleh tubuhku memang nyata.Jika ini adalah semacam mimpi,di mana kelima
indera berfungsi dengan baik,ini pasti akan mengejutkanku pada banyak tingkatan.
Tetapi aku segera memutuskan untuk mendengarkan apa yang orang tua ini katakan,daripada
mengkhawatirkan tempatku berada saat ini.Jika ini adalah mimpi,mungkin keputusan itu tidak
akan menjadi masalah besar.Tetapi jika tidak ... Kupikir mengumpulkan informasi di sini akan
berdampak besar pada apa pun yang terjadi selanjutnya.
Orang tua itu terus berbicara sambil menatapku.
“Aku adalah murid Dewa Clancy.Aku sedang dalam proses pemindahan dari duniamu ke dunia
Florence.Dan siapa yang mengira jika dirimu akan menabrak kepalaku lebih dulu,dan lalu kita
berdua akan jatuh ke celah dunia"
Untuk sesaat,aku bisa menahan kegilaan situasi saat ini,yah,walau hampir gagal.Tentu aku merasa
seperti telah menabrak sesuatu sebelumnya,tetapi untuk berpikir jika itu keledai tua ini ...!
Tidak peduli apa pun,mati karena kepala menabrak pantat orang tua di gang belakang hotel cinta
adalah satu-satunya jenis kematian yang tidak ingin aku rasakan,entah bagaimanapun juga.
Tetapi,dengan hal-hal seperti itu,aku akan senang jika aku bisa kembali dengan selamat ke
duniaku sendiri ...
"Aku mengerti ... Rasanya seperti aku menghantam sesuatu sebelumnya,tapi itu ternyata hanya
pantatmu saja"
“Jangan mengolok-olok diri sendiri. ... Jika aku merasakan niat membunuh,itu bisa dihindari,
tetapi aku tidak melakukannya karena hal itu begitu tiba-tiba"
Mendengar kata-kata 'niat membunuh' mendatangkan perasaan tidak nyaman yang tiba-tiba.
Mencoba melepaskan diri dari hal itu,aku membawa kembali pembicaraan ke jalur yang benar
dengan pertanyaan yang agak sederhana.
"Jadi ... apa yang harus dilakukan untuk keluar dari sini? Kurasa tidak apa-apa kalau aku bisa
kembali ketika aku bangun"
Mendengar itu,pria tua itu tersenyum lebar.
"Bukan tidak mungkin untuk meninggalkan celah ini,tetapi ada sesuatu yang perlu dilakukan
terlebih dahulu"
Senyumnya jelas bukan yang hangat atau baik.Mulai merasa gelisah,aku mencoba bertanya lagi
pada pria tua di depanku.
"Bisakah kamu memberitahu semuanya kepadaku secara langsung,tanpa perlu bergaya sombong
dan kuat?"
"Hanya ada satu hal yang kamu butuhkan,itu adalah janji. ... Janji untuk tidak memberi tahu siapa
pun bahwa kita bertemu di ruang ini"
Aku merasa lega dengan permintaan yang relatif mudah ini ... jadi aku menjawabnya seolah-olah
itu bukan masalah besar.
"Sesuatu seperti itu?"
"Sesuatu seperti itu,ya.Tapi aku cenderung orang yang sedikit curiga.Jadi,jika memungkinkan,aku
akan menghargaimu jika kita bisa membuat janji itu dengan sihir”
Karena tidak pernah berpikir untuk mendengar kata "sihir",aku mengulanginya dalam pertanyaanku
kepadanya.
"Sihir? Maksudmu sihir yang itu? Mantra,memanggil api dan membuat ledakan ... "
Mendengar kata-kataku,orang tua itu mendengus tanpa disengaja.
"Ya,ya.Sihir seperti itu. ... Tetapi tidak perlu api atau ledakan,ini hanya batasan agar kau tidak
akan membicarakan tentang diriku sendiri atau ruangan ini"
Bukannya aku tidak setuju dengan persyaratannya,hanya saja,jujur,berada di situasi untuk melakukan
beberapa teknik aneh tidak membuatku sangat bahagia.Percakapan ini berlangsung dengan cara
yang hebat dan terus mengaburkan batas antara mimpi dan kenyataan,dan saat dia melihatku
masih ragu,pria tua itu berbicara lagi.
“Sementara sihir keterbatasan hanyalah batasan,itu adalah kontrak yang agak.... Yah,kontrak itu ada
untuk memberikan manfaat kepada kedua belah pihak,sehingga sebagai imbalan untuk menerima
batasan,kau akan dapat memperoleh beberapa keterampilan sebagai imbalannya"
"Keterampilan?"
"Ya.Ini adalah kesempatan bagi dirimu untuk mendapatkan beberapa keterampilan yang tidak
terbayangkan di duniamu sendiri. ... Mungkin seperti keterampilan untuk berlari lebih cepat
daripada orang lain.Atau keterampilan di mana dirimu akan memiliki lebih banyak mana daripada
siapa pun.Keterampilan untuk lebih banyak pengetahuan daripada orang lain,atau untuk
penglihatan X-ray ... "
“X,penglihatan x-ray !? Kata kunci seperti itulah yang diimpikan oleh semua pria ...! ”
... Tunggu,tunggu sebentar.
Mampu melihat semua tubuh telanjang wanita sexy itu,hanya melihat dan tidak lebih,itu hanya
akan seperti hidup atau mati.
... Pilihan yang kumiliki sekarang adalah apakah akan menerima batasan itu atau tidak.Jika aku
tidak menerima sihir batasan,ada risiko jika pria tua itu tidak akan membiarkanku keluar dari ruang ini.
Dalam mimpi,risiko tidak benar-benar berarti apa-apa,tetapi jika kebetulan ini bukan mimpi ...
Sebaliknya,jika aku memilih untuk menerima sihir pembatasan,ada kemungkinan besar pria tua ini
akan membantuku meninggalkan ruang ini.Jika ini adalah mimpi,maka menerima batasan tidak
akan menjadi masalah.Tetapi jika ini bukan mimpi,aku akan terjebak disini.
Memikirkannya seperti itu,satu-satunya pilihan yang harus kupilih adalah menerima batasan itu.
Jika aku menerima batasan,dan berspekulasi jika ini bukan mimpi,aku harus benar-benar
memastikan untuk memilih keterampilan yang hebat.
... Saat aku memikirkan itu,untuk beberapa alasan wajah Hisaki dan Kamoda melayang di pikiranku.
Sejujurnya aku lebih suka melupakan apa yang kulihat,tetapi di sisi lain jika aku tidak melihatnya,
aku akan terjebak dengan rasa penasaran tentang kebenaran di balik bagaimana Kamoda berhasil
dipromosikan menjadi manajer. ... Bagaimana aku harus bertindak adalah masalah untuk nanti.
Masalah sebenarnya adalah apakah aku dapat memperoleh informasi untuk mengambil tindakan
terbaik atau tidak.Mempertimbangkan hal-hal itu,pikiran kecil yang muncul di benakku mulai
tumbuh dan terbentuk.
"Baiklah,aku sudah memutuskan.Aku akan menerima batasannya.Sebagai gantinya,aku ingin
kemampuan untuk memahami secara detail status orang dan hal-hal lainnnya”
Mendengar kata-kata itu,pria tua itu menatapku dan tersenyum lebar.
"... Heh,bisa kubilang jika kau tau nilai semua itu,kan?"
Bahkan bagi pria tua itu,keterampilan yang kupikirkan sangat berharga?
"Ada hal-hal yang tidak dapat kau lakukan meskipun kau memiliki informasi,tetapi ada juga
hal-hal yang tidak dapat kau lakukan jika kau tidak memiliki informasi tersebut"
Aku berbicara dengan nada mengejek diri sendiri,mengenai keterampilan yang telah kuputuskan.
"…Baiklah kalau begitu.Sebagai imbalan atas kemampuan itu,kamu akan dibebankan dengan
batasan yang kubicarakan sebelumnya"
Dengan itu,pria tua itu mengangkat tangan kanannya,dan mulai menggambar karakter di udara
dengan jari telunjuknya.Karakter yang ditampilkan itu tidak kumengerti dan terlihat aneh,dan
aku terus menatapnya ketika ia melanjutkan untuk membuat semacam diagram yang tidak bisa
dimengerti.
"... Lingkaran sihir ...?"
"Benar.Ini untuk memulai batasan dan memindahkan kita dari tempat ini."
Aku tidak lagi tahu apakah ini mimpi atau bukan,karena keadaan semakin tak terkendali,
tapi melihat pria tua itu menggambar lingkaran sihir itu,aku benar-benar terkesan.
"Jadi kakek ... Kau benar-benar Dewa atau semacamnya?"
"Tidak tidak.Aku tidak lebih dari seorang murid Dewa Clancy.Aku membuat kesalahan,
seperti ketika kau menabrak pantatku”
Sambil tersenyum lebar,pria tua itu menunjukkan sederetan gigi putih yang aneh.
Sedikit demi sedikit cahaya dari lingkaran sihir tumbuh membungkusku,dan aku bisa merasakan
diriku mulai melayang. ... Itu persis seperti yang kurasakan sebelum datang ke ruang ini.
Sejujurnya,itu bukan perasaan yang sangat menyenangkan.Melihat aku diselimuti oleh cahaya
lingkaran sihir,pria tua itu menyeringai lagi.Melihat senyum yang tidak murni itu,aku tidak bisa
menahan perasaan gelisah.
... Dan,perasaan gelisah itu tiba-tiba menjadi lebih buruk.
"Ah,omong-omong.Ada satu hal yang lupa kusebutkan. ... Aku sedang berada di tengah-tengah
perpindahan dari duniami ke dunia Florence.Jadi,walau kau bisa keluar dari ruang ini,itu bukan
diduniamu,tetapi Florence di mana aku akan pergi"
Mendengar itu,aku butuh beberapa detik untuk memprosesnya sebelum membeku saat menyadarinya.
"... Apa? Kau tidak mungkin ... !! "
Sebuah cahaya yang kuat naik muncul dari tanah,menutupi seluruh bidang penglihatanku.
Tapi sebelum penglihatanku menjadi gelap,aku bisa melihat pria tua itu,dengan seringai tak
sopan di wajahnya.
"Menyerahlah.Aku memang mengatakan kamu akan meninggalkan ruang ini,tetapi tidak pernah
aku mengatakan kamu akan kembali ke duniamu sendiri.Yah,kamu mungkin bisa menemukan
cara untuk kembali ke duniamu sendiri di Florence nanti”
“Sialan! Kau sialan menipuku !! "
Aku sekali lagi dilanda keinginan ... jika ini hanya mimpi dan aku bisa terbangun kapan saja.
Jika keadaan terus berlanjut,tidak hanya aku tidak akan kembali ke rumah,aku juga akan
menemukan diriku muncul di dunia lain sepenuhnya.Aku menggerakkan tanganku untuk mencoba
menangkap pria tua itu,tetapi aku hanya meraih udara saja,kemudian kesadaranku mulai menghilang.
Menentangnya,aku menjerit lagi.Aku tidak tahu apakah kata-kataku mencapai pria tua atau tidak.
Tepat setelahnya,kesadaranku meninggalkanku dan untuk kedua kalinya dalam hari ini,aku tidak
bisa menahan diri untuk jatuh ke dalam kegelapan lagi ...
0 Response to "Beauty,Sage and The Devil's Sword Prolog 2/2"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!