A Returners Magic Ch 04
Kembali ke Ujian Masuk (3)
Romantica
dan Treveurie merasa lega dengan kehadiran Desir; orang biasa bahkan tidak
bisa dianggap sebagai pesaing dalam sebuah kompetisi.
"Karena
dia orang biasa,aku ragu dia bahkan menerima pendidikan yang layak," kata
Romantica."Tapi aku tidak akan mengeluh,itu hanya berarti satu lawan
berkurang untukku.Aku agak khawatir sebelumnya,tetapi karena dia ada di
sini,itu membuat segalanya menjadi lebih mudah”
Treveurie
tertawa sebagai tanggapan,“Melihatnya,kupikir kompetesi ini hanya antara kau
dan aku. Bagaimana menurutmu Romantica?”
Romantica
mengangguk."Kamu mungkin benar; mari kita bertarung dengan jujur"
Keduanya
dengan antusias berjabatan tangan,memperlakukan ujian seolah-olah itu
adalah pertandingan antara dua teman.Sementara Romantica dan Treveurie
terus berbicara satu sama lain,Desir dan Ajest diam-diam mengamati
sekeliling mereka.
Selain
kelompok mereka,ruang tunggu yang luas juga dipenuhi dengan obrolan sesama
siswa lain,semua menunggu dimulainya ujian mereka sendiri.Setelah beberapa
waktu,sebuah pengumuman bergema.
| Tes ujian masuk kelompok telah diputuskan.Informasi
berikut menyajikan detail ujian.|
| Kelas 10 Shadow World: Ernste Plains Race |
| Syarat untuk membersihkan Shadow World ini adalah menjadi
orang pertama yang melewati garis finish.Posisi garis finish adalah 8
kilometer dari titik awal.Penggunaan sihir diizinkan; oleh karena
itu,serangan antar peserta juga diizinkan.Sistem Keamanan Siswa telah
diaktifkan untuk ujian ini,dan rasa sakit akan ditekan hingga 80%.Jika
seorang siswa ingin menyerah kapan saja selama ujian,mereka harus secara
lisan mengatakan pengunduran diri mereka.Setelah mengatakan pengunduran
diri secara verbal,mereka akan dikeluarkan dari Shadow World.Jika terjadi
cedera atau serangan fatal,siswa penerima juga akan dikeluarkan dari
Shadow World.Peringkat dari tempat pertama ke keempat akan dinilai di
akhir ujian.|
Romantica
dan Treveurie meneliti informasi mengenai Shadow World yang akan segera
mereka masuki.
"Ya
ampun,aku senang ini hanya tentang berlari," kata Treveurie."Aku
dengar Grup 8 harus melawan troll"
"Ini
pada dasarnya hanya perlombaan bukan? Apa kita harus saling bertarung?” Tanya Romantica.
Desir dan
Ajest masih menunggu dalam diam seperti sebelum pengumuman,suasan hening terus
muncul diantara keduanya.Ajest duduk dan menyapu sarung pedangnyanya dengan
jarinya,sementara Desir menjauh dari kerumunan yang riuh,lalu dengan santai bersandar
ke dinding.Segera,suara mekanis yang membosankan dari pengumuman itu terdengar
kembali:
| Gerbang akan segera terbuka.Peserta,silakan berbaris di
depan gerbang dengan tertib,dan bersiaplah.|
Para
peserta di Grup 0 berbaris di depan gerbang.Segera setelah itu,gerbang
terbuka,dan cahaya terang bersinar.Ketika para siswa berjalan melewati
gerbang,mereka sepenuhnya diliputi cahaya,dan sosok mereka menghilang tanpa
jejak setelanya.
| Memasuki Shadow World,Ernste Plains Race.|
Segera
setelah memasuki gerbang,Desir diangkut ke Shadow World buatan.Memeriksa
sekelilingnya, dia dan tiga siswa lainnya kini sudah berdiri di
tengah-tengah dataran besar.Rumput hijau dan langit biru yang cerah membentang di
hadapannya.Bunga-bunga bermekaran di sekelilingnya,dan sebuah sungai besar
mengalir di tengah-tengah dataran itu,memberi Shadow World ini kesan
Musim
Semi yang nyata.Udara hangat berhembus di rambutnya,dan matahari memeluk
kulitnya dengan hangat.Tempat ini adalah perwujudan ketenangan.
| Perlombaan akan dimulai dalam tiga menit.Peserta,silakan
berdiri di belakang garis start. |
Mendengar
pengumuman itu,Desir melihat ke bawah ke kakinya,dan tentu saja,ada garis
start di tanah.Keempatnya lalu menempatkan diri mereka di belakang garis
start dalam urutan daftar peserta Grup 0.
Secara
kebetulan,Desir dan Ajest berdiri berdampingan.Dibandingkan dengan sikapnya
yang sebelumnya dingin,Desir merasa sangat canggung berdiri begitu dekat
dengannya.Dia menatap Ajest dengan tatapan ingin tahu,ketika kepalanya
tiba-tiba berbalik ke arahnya,matanya bertemu tatapan Ajest.
Desir
menyapanya dengan ekspresi canggung,tidak yakin harus berkata
apa."H-hai?" Dia bergumam dengan gugup.
Ajest
tidak bereaksi sedikit pun.Wajahnya tetap tanpa ekspresi,seolah-olah dia
mengenakan topeng.Tatapannya dengan cepat menyapu Desir dengan tampilan
yang kusam,dan dia berbalik dengan cepat.
Saat
Desir menunduk malu,dia melihat senjata yang tidak biasa,namun akrab,di
pinggang Ajest.Itu adalah pedang satu tangan yang tampaknya merupakan campuran
antara pedang lebar dan pedang panjang dua tangan.Saat pandangannya
bergerak kembali,seratus rambut keemasan yang berkilauan melambai tertiup angin
telihat di depan matanya.Melihat wajahnya sedingin seperti
sebelumnya,Desir berpikir bahwa alih-alih sebagai seorang yang pemalu,Adjet
lebih cocok dipanggil sebagai personifikasi pisau yang sangat dingin.
"Kalau
dipikir-pikir,apakah dia juga seperti ini saat itu?"
Spellsword
atribut es lingkaran ke-6 dan merupakan salah satu spellsword
terkuat,swordwoman Queen-rank— Ajest Zedga F. Kingscrown.Dia memimpin di
garis depan dalam banyak perang.The Goddess of the Battlefield.Dan bagian dari
tim ekspedisi ke dalam Shadow Labyrinth dan juga satu dari enam orang
terakhir yang mati.Tidak diragukan lagi,dia adalah wanita yang berperasaan
pada waktu itu.
"Kamu,"
kata Ajest.
Hati
Desir tersentak,dan dia merasa takut.Menilai dari cara peserta terus berbicara
di sisi lain,sepertinya mereka tidak bisa mendengar percakapan ini.
"Kamu
lemah," kata Ajest.
Meskipun
itu serangan yang sangat tiba-tiba,Desir menjawab dengan santai. "Aku
tahu."
"Tidak,kamu
tidak tahu," kata Ajest dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh
Ajest."Kamu lemah.Level mantra peringkat terendah.Kemampuan fisik di bawah
rata-rata.Tidak peduli seberapa tinggi kamu berusaha,kelas 6 Shadow Worlds
adalah batasanmu”
Desir
sudah tahu semua ini.Jadi,tentu saja,dia harus mengerahkan semua yang ia bisa.
Mata
mereka bertemu.
Arus aneh
mengalir antara Desir dan Ajest,membuat udara di sekitar mereka menjadi
sangat tegang.Desir mengenal atmosfer ini dengan sangat baik.Itu adalah
situasi yang dia alami beberapa kali dalam kehidupan sebelumnya.Itu
seperti ketenangan sebelum badai.Percikan mesiu tepat sebelum terbakar.
Desir
menjadi tegang saat ia berkata."Kamu ingin melawanku di sini,sekarang?"
"Kamu
bisa santai," kata Ajest."Aku tidak berpikir untuk menyerangmu
seperti yang dikatakan mentor itu."
Desir
mengangkat alisnya,terkejut."Kenapa begitu?" Tanyanya.
Bulu mata
panjang Ajest berkibar sedikit setelah terkena angin.Dia mengalihkan
perhatiannya danmenatap lurus ke depan,jelas menyatakan bahwa urusannya telah
berakhir.
Lalu,dengan
tidak percaya diri,dia berkata,"Aku tidak memiliki hobi menyerang orang
yang lemah sepertimu"
Desir
tersenyum pahit.Itu juga sangat mirip dengan Ajest yang ia kenal.
Suara
alarm berbunyi.
| Perlombaan dimulai dalam sepuluh detik.Peserta,tolong
bersiap. |
Desir
menarik napas dalam-dalam,lalu mengeluarkannya perlahan-lahan.
| Lomba,dimulai! |
Para
peserta langsung berlari ke depan dengan cepat.Dalam lomba ini,kemampuan fisik
adalah yang terpenting.Jadi,tidak mengherankan ketika Ajest Kingscrown dan
Treveurie Tigus segera memimpin.
Tentu
saja,para penyihir tidak unggul dalam hal fisik semacam itu.Dengan
demikian,juga tidak mengejutkan bahwa Desir dan Romantica harus merasakan debu
dari kaki Ajest dan Treveurie.
Dengan
kehebatan fisik dan kecepatan mereka,bahkan tidak butuh waktu lima menit
untuk perbedaan antara keduanya muncul.Desir dan Romantica tertinggal jauh
di belakang.Jauh di belakang,dan debu sudah mengendap di depan mereka.
Secara
kebetulan,ketika berbicara tentang kecepatan,hampir tidak ada perbedaan antara
Desir dan Romantica.
"Dengan
semua caramu berpura-pura baik," Desir terengah-engah."Inilah dirimu
yang sebenarnya"
Romantica
terkejut."Mengapa kamu tidak fokus pada perlombaan ini?" Dia menolak
untuk memberi tahu bahwa harga dirinya bahkan sedikit terluka saat ini.
"Bahkan
jika aku fokus," Desir terdiam sebentar."Dalam situasi ini.Kita
berdua.Pasti akan dieliminasi” Desir menarik nafas sebelum ia
bekata."Yah,seperti itulah situasi saat ini"
Romantica
tidak bisa mengatakan apapun lagi.Karena perkataan Desir sangatlah akurat.Yang
lebih parah,dia sudah mulai bernapas dengan kasar.Pada tingkat
ini,mengejar ketinggalan adalah sebuah pertanyaan besar baginya.
"Yah,kamu
tidak terlihat lebih baik daripada aku," katanya.
"Tolong,"
Kata Desir."Tolong ... tutup mulut saja.Tolong"
Romantica
memelototi Desir seolah dia semacam pembawa sial,berharap dia entah
bagaimana menghilang secara ajaib.Tetapi setiap kali dia balas
menatapnya,dia masih menatapnya — dan itu membuatnya semakin cemas.
Romantica
tidak bisa menerimanya.“Ugh!” ‘Semua ini menyebalkan’,pikirnya.Jadi dia
berteriak pada Desir."Kenapa kamu membuat wajah menjengkelkan seperti
itu?"
"Yah,"
Desir menyindir. "Aku hanya berpikir ini bukan masalah besar bagi penyihir
lingkaran kedua"
Alis
Romantica berkedut.Dia baru saja mengabaikannya ... tapi rakyat jelata ini baru
saja menghinanya!
"Bajingan
ini punya keberanian !?" dada Romantica meledak dengan amarah.
"BAIKLAH,"
serunya. "Kamu yang meminta ini.Aku hanya sedang menunggu saat yang
tepat" Romantica mengayunkan lengannya ke depan,dan arus angin mulai
bergeser secara halus."Buka matamu dan perhatikan baik-baik.Orang biasa
sepertimu tidak akan pernah mencapai level penyihir lingkaran kedua
sepertiku”
Romantica
melepaskan kekuatan sihirnya,dan berkonsentrasi pada hutan yang berada jauh
di hadapannya.
Mantra
berkecepatan tinggi mengalir dari mulutnya:
[Sweep
the Air!]
Mantra
menyelimuti dirinya dan menembakkannya ke arah hutan — ke tempat Treveurie
Tigus dan Ajest Kingscrown saling bersaing.
***
'Pada
tingkat ini,bukankah ini kemenangan yang mudah?' Pendekar pedang,Treveurie
Tigus,sudah meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia telah menang.Lagipula,sosok
Romantica dan Desir sudah lama menghilang di belakang mereka,dan celah itu
tidak akan berkurang kecuali dia memutuskan untuk tidur siang dulu.
Sudut
mulutnya melengkung ke atas.'Orang-orang di belakangku hanyalah penyihir.Aku
jelas lebih unggul dalam hal kemampuan fisik.Ujian ini hanya diperuntukkan
untukku,pendekar pedang'
Treveurie
memandang ke arah Ajest,yang mengimbanginya.Kemampuannya mengejutkannya
— dia hampir menyusulnya,yang oleh rekan-rekannya disebut
"genius." Dia yakin bahwa,di antara orang-orang seusianya,hanya
ada beberapa orang lebih cepat daripada dirinya.
"Aku
tidak berpikir aku akan menemukan seseorang pada levelku," Treveurie
mencela dirinya sendiri karena sudah meremehkan lawannya.
Treveurie
menoleh ke belakang,bertanya-tanya di mana sisa peserta lain berada.
Tepat
pada saat itu,arah angin berubah arah,suara juga menderu di telinganya.
Angin
kencang yang sangat kuat menembus langit biru.Pohon-pohon di hutan tertekuk
dan menjerit di bawah kekuatan angin itu.
"Tu-tunggu!"
Teriak Treveurie.
Kekuatan
angin yang luar biasa menekannya kembali.Dia dengan cepat menghunus
pedangnya dan menikamnya ke tanah sebelum dia bisa diterbangkan — kekuatan
angin itu sangat kencang,terasa seperti itu bisa merobek anggota badan
Treveurie.
‘Tidak
mungkin ... sihir? Tetapi dengan kekuatan ini — itu pasti Romantica!’ Treveurie
membutuhkan semua kekuatannya untuk bertahan hidup saat ini.
'Armorku
memiliki berat hampir 100 kilogram.Kau tidak bisa mengirimku terbang.Jika aku
terus memegang pedangku,aku tidak akan pergi ke mana pun!'
Tetapi
dia masih harus menggunakan semua kekuatannya untuk berjuang melawan
angin.Dia menggunakan setiap trik yang dia tahu untuk bertahan lebih
lama.Dan kemudian,akhirnya,sambil berusaha melawan angin yang tidak pernah
berakhir,pendekar pedang itu menemukan pijakannya. Dia menyingkirkan rasa
malu awalnya dan mulai memikirkan kesulitan saat ini.
Treveurie
benar.Tidak mungkin mengirimnya terbang.Jika Romantica bermaksud
mengirimnya terbang dengan tekanan angin saja,dia pasti akan gagal.
"Apa
yang ingin kau lakukan padaku dengan tingkat sihir yang menyedihkan ini?"
Treveurie menyeringai.‘Mantra buruk ini tidak cocok dengan penyihir
lingkaran kedua.’ Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke depan dengan tekad
baru.
Tapi apa
yang dilihatnya membuat matanya melebar.
"Ap
— apa itu!"
Ajest,yang
ada dibelakangnya,telah maju lebih jauh.Dia juga sudah menarik pedang
dari sarungnya dan terus maju,memotong badai di depannya saat dia
bergerak.Gerakannya — cepat dan tidak peduli — membuatnya tampak seperti
dia mencoba meledakkan area itu secepat mungkin.
Pemandangan
Ajest yang menembus angin seperti angin topan membuat Treveurie kagum.Pedang
wanita itu mengiris angin seakan itu adalah kain.Dia tentu pantas mendapatkan
rasa hormatnya.
Tetapi
pendekar pedang itu tidak tahu mengapa Ajest berusaha keras. 'Mengapa? Kau
hanya akan lelah ... akan jauh lebih baik untuk mengikuti angin - '
Perhatiannya
tertuju pada pohon-pohon besar di depannya,berayun-ayun tertiup angin —
akar-akar pohon tidak tampak terlalu dalam,dan ketika angin yang kencang
bertiup,mereka bergetar tak menyenangkan.
"Tu-tunggu!"
Dengan
raungan memekakkan telinga,sebatang pohon mulai tercabut dari akarnya.
0 Response to "A Returners Magic Ch 04"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!