Hail the King Ch 263
Chapter 263 : Tahukah Kau Siapa Aku?
“Kamu
mengecewakanku ……” Mage muda itu berkata sambil menekankan telapak tangannya ke
dahi Lafa.Awan api tiba-tiba muncul di tangannya dan langsung menciptakan aroma
panggang yang membakar dan menusuk hidung.Tentara bernama Lafa lalu menangis
dan menjerit putus asa,tetapi itu tidak membantunya bertahan hidup dari nyala
api.Setelah beberapa detik disiksa, tubuhnya berubah menjadi awan abu."Apa
yang bisa kau lakukan? Sampah …… ” Pemuda itu bergumam ketika dia membersihkan
tangannya dengan saputangan emas yang halus.
Seluruh aula
bawah tanah menjadi sunyi karena itu.
Semua
prajurit menatap pemuda itu sambil menggigil; mereka semua takut oleh kekejaman
pria itu.Sebagai tanggapan,mereka semua berlutut dan tidak berani bernafas.
"Kamu
bisa bunuh diri sekarang jadi kamu tidak harus melalui rasa sakit
terbakar." Pria muda itu tersenyum pada Fei.
"Aku
bukan anggota Blood-Edge," Fei menggelengkan kepalanya saat berkata.
"Tidak
masalah apa kau salah satunya atau tidak.Aku hanya ingin melihatmu mati di
depan mataku” Pemuda itu tersenyum lagi; dia tidak menyembunyikan penghinaannya
sama sekali.
"Oh?
Menarik” Fei tertawa.Raja Chambord membenci orang-orang yang sombong yang tidak
kenal tempatnya.Fei saat ini merasa ingin mengolok-olok pemuda ini,jadi dia
berkata: "Apa kamu tahu siapa aku?"
"Aku
tidak perlu tahu siapa kamu,kamu hanya perlu tahu siapa aku." Pria muda
itu berkata dengan ekspresi dingin di wajahnya: "Aku ingin kamu mati,jadi
kamu harus mati."
"Oh?
Menarik.Bisakah kau memberi tahu aku siapa kamu ini?” Fei masih tersenyum.
"Orang
rendahan,kau terlalu banyak bicara" Mage muda itu mulai tidak sabar.Dia
lalu mengangkat tangannya dengan ringan,dan api merah muncul kembali di telapak
tangannya.Api lalu meningkatkan suhunya di aula bawah tanah,dan mage muda itu
mengarahkan api ke Fei ketika ia dengan ringan menyebut namanya:
"Chrystal,pangeran keempat kekaisaran.Sekarang kamu tahu namaku,jadi matilah!”
Boom!
Satu ton api
menyebar dari lengannya,dan api itu membuat semua orang merasa seolah seluruh aula
terbakar.Kemudian,semua api berputar di udara dan membentuk naga besar.Dengan
raungan marah,naga itu menyerang Fei dan segera menyelimuti tubuhnya.
Itu adalah
Elemental Magic Api - [Dragon Fire],mantra mage Bintang Empat.
Meskipun
Chrystal tidak mengerahkan semua yang ia bisa,[Dragon Fire] ini adalah salah
satu sihir serangan yang paling membanggakan.
Setiap kali
api mengubah lawan yang ia benci menjadi abu yang indah,Chrystal akan merasakan
kepuasan saat mendengarkan teriakan dan rengekan.
Sekarang,dia
menunggu lawan yang sombong dan bodoh di depannya untuk menjadi sumber kegembiraannya
yang baru.
Dia menutup
matanya dan tidak bisa menunggu untuk mendengar teriakan yang mengerikan dan memohon
pengampunan yang seperti musik di telinganya.
Namun -
Setelah
lebih dari beberapa menit,tidak ada "musik" yang ia tunggu.
Dia lalu
membuka matanya.
Dan dia
melihat sesuatu yang mengejutkannya.
Api menderu
yang diciptakan [Dragon Fire] tiba-tiba menjadi sunyi,dan itu tidak bisa
bergerak maju lagi.
Satu tangan
meraih leher naga api melalui panas dan api seolah-olah itu adalah kucing.Api
yang bisa melelehkan besi itu menemui sesuatu yang mengerikan,dan ia merengek
saat mulai menghilang.Setelah beberapa detik,sihir api milik mage bintang empat
- [Dragon Fire] dipadamkan.
Metode yang
digunakan untuk memadamkanya adalah meremasnya dengan satu tangan.
Mata
Pangeran keempat,Chrystal berkontraksi secara instan setelah melihat itu.
Dia
sombong,tapi dia bukan idiot.Jelas bahwa kekuatan yang dimiliki pria di
depannya jauh melampaui imajinasinya.Lawannya menghancurkan serangannya dengan
satu tangan,dan lawannya juga menyiratkan kepadanya bahwa dia bukan
tandingannya dalam diam.
"Siapa
kamu?" Wajah Chrystal menjadi serius ketika dia bertanya.Dia tidak mencoba
menyerang untuk kedua kalinya; dia tahu dia akan mempermalukan dirinya sendiri
bahkan jika dia mencoba yang terbaik untuk menyerang.
"Bukankah
kamu mengatakan bahwa kamu tidak perlu tahu siapa aku?"
Fei
membersihkan tangannya saat dia menjawab sambil tersenyum.Namun,senyum ini
tidak lagi tampak lemah di mata Chrystal; itu tampak seperti ketenangan sebelum
badai.
Pangeran
keempat Chrystal berhenti sejenak dan berkata dengan wajah jelek:
"Kekuatan tidak akan memberimu hak istimewa untuk menjadi ceroboh di depan
seorang pangeran"
"Haha,status
seorang pangeran juga tidak akan memberimu hak istimewa untuk menjadi ceroboh di
depan seseorang yang jauh lebih kuat darimu.Yang Mulia,aku harus jujur.Mulai
sekarang,aku tidak ingin mendengar suara apapun darimu.Jangan bertindak terlalu
superior di depanku hanya karena status kecilmu,jadi,tutup mulutmu.Kalau
tidak,aku tidak bisa berjanji kepadamu jika aku akan membiarkanmu pergi dalam
keadaan utuh ...... " Fei tiba-tiba mendengar langkah kaki lebih banyak
dari arah pintu masuk terowongan,dan dia kehilangan minat untuk menggoda
pangeran kecil yang sombong dan sakit ini.
"Kau….."
Pangeran
keempat marah,tetapi semua kemarahan dan kesombongan menghilang ketika dia melihat
tatapan sedingin es dari lawannya.Dia tidak berani mengatakan apa pun yang bisa
membuat dirinya terlihat lebih baik.
Langkah kaki
semakin keras ketika sekelompok orang lain muncul.
"Yeh?
Alexander,jadi kamu ada di sini.Aku mencarimu" Mata Paris berbinar ketika
dia melihat Fei.Dia mengenakan gaun putih khasnya dengan mawar merah di
tangannya.Dia lalu menyapa: "Hehehehe,sepertinya kamu sudah lama di
sini."
"Aku
baru saja sampai." Fei menanggapi dengan tenang.
Di belakang
Paris,ada [Red Beard],Granello dan selusin prajurit utama dari Imperial Patrol.
Di tengah-tengah kelompok orang ini,ada seorang pria muda yang tampan,yang
lebih cantik daripada seorang wanita,dengan seekor anjing kecil yang cacat di
lengannya.Pria ini masih cukup mengantuk saat dia terhuyung-huyung sementara
rambut hitam panjangnya berkibar di udara.
Fei juga
melihat Kapten Ksatria Romain yang melindungi Putri Tanasha di Chambord.Dia
juga bisa melihat Ziene,gadis yang cantik namun kuat yang juga melindungi
Tanasha.Di samping mereka,ada lebih dari selusin tentara yang mengenakan baju
besi pertempuran besi hitam dengan kata-kata [Iron Blood] terukir di dada
mereka.Para prajurit itu memiliki energi prajurit bintang tiga yang melonjak di
sekitar mereka,dan Fei tahu mereka adalah pejuang utama dari [Iron Blood
Legion] yang berada di bawah komando [Zenit God of War].
Kecuali dua
kelompok orang ini,ada juga seorang kesatria yang mengenakan baju perang
perunggu.Tubuhnya ramping,dan rambut panjangnya berkibar di luar helm.Dia
memakai topeng kristal mengkilap yang mana itu membuatnya terlihat sangat
misterius.Di belakangnya,ada juga lebih dari selusin prajurit yang mengenakan
baju perang perunggu dengan topeng kristal di wajah mereka.Meskipun wajah
mereka tidak bisa dilihat,cahaya-cahaya dingin di mata mereka memberi tahu
semua orang bahwa mereka semua adalah prajurit elit yang telah melalui
pertempuran mematikan.
Dan Fei
tidak yakin berasal dari mana orang-orang ini.
Kemudian,seorang
pendeta yang mengenakan jubah Gereja Suci perlahan berjalan menuruni tangga
yang menuju aula.Dia tampak damai,dan jubah hitam putihnya terlihat sudah
dikenakan untuk waktu yang lama.Ada satu ton tambalan di jubah itu,dan
tambalan-tambalan ini tampak seperti bunga-bunga gelap yang mekar di jubah
itu.Pendeta ini berusia sekitar lima puluh tahun,dan rambut serta janggutnya
sudah memutih.Dia mengenakan sepasang sepatu yang terbuat dari rumput
kering,dan satu ton bekas luka terlihat di kakinya.Sama seperti tambalan di
jubahnya,bekas luka itu tampak kuno.
"Eh?
Dari Gereja Suci? Apakah mereka juga terlibat dalam operasi ini? Ini menjadi
menyenangkan …… ” Fei tidak bereaksi di permukaan,tetapi otaknya terus berkata
seperti itu.
Pendeta tua
ini sendirian,dan dia lambat; rasanya dia meluangkan waktunya untuk setiap
langkah.
Masih ada
satu ton orang di belakangnya; meskipun orang-orang itu tampak cemas,mereka
tidak berani mendahului pendeta ini.Itu bukan hanya karena nama Gereja Suci;
energi yang kuat juga datang dari pendeta tua ini,dan itu membuat yang lain
sedikit gemetar.Kekuatan ini sangat luas seperti samudera,luas seperti
langit,dan hangat seperti matahari; bahkan Fei tergerak olehnya.
Pendeta tua
itu perlahan berjalan ke aula bawah tanah,dan dia menatap Fei sebelum
menundukkan kepalanya lagi.Dia tidak melihat orang lain,dan dia tampak tidak
peduli pada orang lain.Namun,tidak ada seorang pun di aula yang berani
mengabaikan keberadaannya.
Setelah
pendeta tua itu menuruni tangga,lebih banyak orang bergegas masuk.
Orang-orang
ini memiliki penampakan yang meenyebalkan.Mereka semua tampak kasar dan ganas,tetapi
mereka semua sangat sadar akan lingkungan sekitar.Meskipun mereka mengenakan seragam
yang sama,mereka menggunakan senjata yang berbeda dan terasa sangat berbeda
dari para prajurit dari Imperial Patrol dan [Iron Blood Legion].Fei merasakan
sensasi yang akrab; mereka mirip dengan tentara bayaran Blood-Edge.
Di aula
bawah tanah yang tidak besar,kini ada lebih dari seratus orang.
Mereka semua
menatap pegunungan yang terbuat dari emas dan permata ajaib,serta rak senjata dengan
satu ton item tingkat atas yang cukup untuk melengkapi tim kavaleri berukuran
sedang.Namun,tidak ada yang bicara.
Masing-masing
kelompok mengklaim tempat ketika mereka saling memandang dengan penjaga mereka.
Tekanan tak
terlihat menyebar di aula perlahan.
0 Response to "Hail the King Ch 263"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!