Solo Leveling Ch 242





  • Chapter 242 

    Monarch Naga sangat terkejut.
    Dibelakangnya.
    Ada bayangan hitam besar yang tingginya mencapai langit.
    Bayangan itu seperti mahluk yang seharusnya tidak ada di dunia.
    Petir hitam menghantam ribuan hingga puluhan ribu kali ke atas bahu bayangan
    hitam besar itu.


    '... Tubuh spiritual?'

    Tidak,tidak mungkin.
    Shadow Monarch,yang awalnya merupakan salah satu fragmen cahaya,tidak mungkin
    memiliki kekuatan yang sangat gelap seperti ini.

    Lalu ---

    Bagaimana cara Shadow Monarch saat ini melakukannya?

    Kwagagagagagagagagagaga!

    Ketika bayangan itu menghentakkan kakikanya,tanah berguncang dengan sangat
    kuat dan Naga membeku di tempatnya.

    'Jangan bilang ...?'

    Dan saat itu,mata Monarch Naga bergetar karena menyadari sesuatu.

    'Apa dia ... Apa dia menarik kekuatan penghancur ke bumi?'

    Bagaimana.
    Bagaimana bisa seorang manusia biasa bisa berurusan dengan kekuatan ini?

    [Tidak!!]

    Monarch Naga kembali tercengan.

    [Kau sudah menghabiskan waktu yang lama di perbatasan antara hidup dan mati]

    Alasan mengapa Asborn,mantan Shadow Monarch,mampu memberikan kekuatan
    penuhnya kepada manusia ini.
    Adalah karena pria ini sendiri sudah berjuang sebelum ia mendapatkan kekuatan.
    Dan semua hanya untuk hidup.
    Setelah menyadari perbedaan antara Jin Woo dan Asborn,rasa hormat muncul di
    tatapan Monarch Naga yang sebelumnya memandang rendah Jin Woo.

    [...]

    Dan untuk sesaat,Monarch Naga merenungkan kebodohan dirinya yang mencoba
    menggunakan kelemahan manusia untuk membodohi Jin Woo agar bertarung dengan
    para Rulers.

    'Aku harus membunuhnya sekarang juga,dia terlalu berbahaya'

    Sama seperti Monarch Naga,Jin Woo juga menatap sambil memikirkan banyak hal saat ini.
    Monarch Naga memang hebat.
    Jin Woo kemudian menatap tangannya,yang telah berubah menjadi besar.

    'Ini ... ini aku?'

    Ia lalu menggerakkan ujung jarinya.
    Tubuh besar,yang merupakan kegelapan itu sendiri,lalu bergerak seperti yang
    Jin Woo harapkan.
    Itu bukan hanya peningkatan ukuran.
    Di tubuh Jin Woo saat ini.
    Kekuatan di dalam tubuh yang besar,terus meningkat tanpa ia tau kapan itu akan berkahir.
    Dia sudah sebesar gunung yang memandang rendah bukit.
    Jin Woo kemudian mengangkat kepalanya.

    Haaaaaa -!

    Monarch Naga menyerang dengan melemparkan api dari mulutnya.

    Buzz -!

    Dan Jin Woo juga menyerang balik.
    Api liar dan kilat hitam kemudian bertabrakan dan meledak ke sekitar.
    Jin Woo lalu memberi kekuatan pada kakinya untuk menahan Naga yang
    Menyerang dan mencoba mendekat.

    Kaaaaaaa -!

    Monarch Naga,yang terus berjuang,berhasil menggigit bahu Jin Woo.
    Dan api merah memercik keluar dari gigitannya.
    Jin Woo tidak panik,ia menarik tanduk Monarch Naga.
    Dan pukulan dilayangkan ke wajahnya.

    Bang -!

    Dengan ini,Monarch Naga terpental mundur.

    Aaaah!

    Setelah dipukul mundur,Monarch Naga dengan cepat menyerang kembali dan
    berhasil mengigit bagian sisi tubuh Jin Woo.

    Aaaarrgh -!

    Ini adalah teriakan yang keluar dari mulut Jin Woo untuk pertama kalinya setelah
    bertempur melawan Monarch Naga.

    Boom -! Boom -! Boom -!

    Ledakan terdengar dari jauh saat dua keduanya terus bertarung.
    Jin Woo berusaha memukul kepala Monarch Naga dengan sikunya,tetapi Monarch Naga yang mengangkat Jin Woo ke langit berhasil menghindarinya.
    Pertarungan dua Monarch ini menggetarkan mana di atmosfer.

    Thud -!

    Monarch Naga,yang merasa sudah terbang cukup tinggi,melemparkan Jin Woo
    ke tanah dan segera melontarkan nafas api lain.

    Boom -!

    Nafas kehancuran menghantam Jin Woo yang tidak bisa mengelak.
    Ketika napas api berakhir,salah satu lengan Jin Woo hilang.
    Tapi Jin Woo mengertakkan giginya dan tidak berteriak.
    Jin Woo,yang kemudian mempersempit jaraknya dengan cepat,mendorong lengannya
    yang tersisa jauh ke dalam mulut Monarch Naga.

    Creack -!

    Kulit Naga yang tebal ditembus,dan lidah besar Monarch Naga ditarik keluar oleh Jin Woo.

    [Caaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!]

    Alih-alih darah,lava merah meledak di bagian melintang dari ujung lidahnya.
    Jin Woo lalu menampar kepala Monarch yang kesakitan.
    Dan lava dari mulutnya menghujani semua tempat di sekitar.
    Kemudian,Naga itu menatap Jin Woo dengan mata reptilnya yang tajan.
    Dan menghantam Jin Woo dengan menggunakan tanduknya.
    Pertarungan terus berlanjut.

    Bang -! Bang -! Boom -! Boom -!

    Setiap kali mereka bertabrakan,tanah bergetar,dan atmosfer menggila.
    Di mana-mana api jatuh seperti hujan,Jin Woo terbakar dan kegelapan,dan setiap kali
    petir hitam menghantam tanah,semuanya habcur.
    Pertarungan yang mengerikan.
    [Tusk] menyaksikan pertempuran antara kedua Monarch itu.
    Di hadapan pemandangan yang gila dan agung,[Tusk] tidak bisa menutup mata dan
    mulutnya.

    Jika…
    Jika orang yang disebut Absolute sengaja menciptakan mereka hanya untuk bisa melihat
    pertarungan ini,sepertinya mudah untuk dipahami alasannya.
    Pertempuran ini adalah bencana itu sendiri,dan pada saat yang sama,itu adalah
    ekstasi yang membuat candu.
    [Tusk] meneteskan air mata ketika dia menyaksikan pertempuran dua makhluk kuat,
    Tuannya dan Monarch Naga.
    Kekuatan kehancuran dan kekuatan kematian disatukan untuk mengguncang dunia.
    Jin Woo lalu memberi lebih banyak kekuatan pada tinjunya.

    Whoosh -!

    "Ini"

    Bang -!

    Pukulan yang datang dengan gelombang kejut yang merobek atmosfer dengan kuat.

    Boom -! Boom -! Boom -!

    Cakar tajam Monacrh Naga juga merobek udara sebagai upaya balasan tinju Jin Woo.

    Shhhhhhhhhhhhh

    Jin Woo,yang telah melangkah mundur untuk menghindari serangan,lalu mendorong
    bahunya ke depan dan menjatuhkan Naga.

    Boom -!

    Jin Woo dengan cepat memanjat ke atas Naga yang jatuh.
    Dan kemudian,sekali lagi,serangkaian serangan ia lancarkan.

    Booom -! Bang -! Boom -!

    Pukulan kuat dan gila bergerak dari atas ke bawah dengan kejam.

    Boom -! Bang -! Boom -!

    Petir,cahaya,dan suara udara yang dirobek menambah kegilaan tinju Jin Woo.

    Tapi…

    Pukulan Jin Woo tidak cukup untuk melukai Monarch Naga.
    Walau ia berkonsentrasi penuh untuk itu,saat Jin Woo terus memukulnya,kekuatannya
    juga semakin berkurang setiap kali.

    'Apa yang terjadi?'

    Wajah Jin Woo mengeras karena itu.
    Dan segera,Jin Woo memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
    Melihat itu,Monarch Naga mengulurkan tangan dan menahan tinju Jin Woo.
    Tangannya sangat panas.
    Dan semuanya terjadi begitu cepat.
    Monarch Naga lalu berkata untuk Jin Woo yang marah karena tidak bisa menarik tinjunya.

    [Inilah perbedaan pengalaman antara kau dan aku!]

    Mata Jin Woo melebar.

    "Aah!"

    Naga,yang menempatkan kuku tajamnya ke tangan Jin Woo,tertawa.

    [Mempertahankan kekuatan besar itu sendirian membutuhkan banyak stamina]

    Energi mengerikan mulai berkumpul di mulut Naga saat Jin Woo masih belum bisa bergerak.
    Kilatan kehancuran disiapkan untuk mengakhiri pertarungan oleh Monarch Naga.
    Ini sudah berakhir-
    Naga yakin akan kemenangannya.

    Tapi…

    Tepat sebelum napas kehancuran meledak,dia melihat lengan baru muncul dari bahu
    Jin Woo yang telah terputus.
    Apa ia masih memiliki kekuatan sebanyak itu?
    Monarch Naga tercengang.
    Ia tidak masih yakin jika perubahan akan terjadi saat ini.
    Matanya kemudian dipenuhi oleh cahaya yang sama seperti mulutnya.

    kemudian -

    Jin Woo memasukkan lengannya yang baru dibuat ke mulut Monarch Naga.

    "Aaaaaah"

    Dia memfokuskan semua kekuatannya ke ujung jarinya.

    Boom -!

    Cahaya menutupi area dengan gelombang kejut yang kuat.
    Cahaya berkedip.
    Dan keheningan menyelimuti lingkungan di sekitarnya.
    Jin Woo,yang kembali ke bentuk manusia dari bentuk bayangan besarnya,
    berbaring di lantai dan terengah-engah.

    "Haa, haa, haa."

    Seluruh tubuhnya terbakar.
    Tak ada satupun tempat di tubuhnya yang terbebas dari luka.
    Jin Woo,yang berusaha menenangkan napasnya dengan napas pendek,
    perlahan-lahan mengangkat tubuhnya yang kelelahan.
    Seseorang mendekat dari balik kabut tebal ledakan.
    Dan ia bisa melihat Monarch Naga keluar dengan menggunakan wujud manusianya.

    "Monster ..."

    Walau tubuh Monarch terluka,tapi itu jauh lebih sedikit daripada yang di derita Jin Woo.

    [Kau pria yang gigih]

    Siapa yang bilang itu?
    Namun,Jin Woo,lebih memilih menyimpan kekuatannya daripada menjawab,dan lalu
    diam-diam mengeluarkan "Karmish's Wrath."
    Monarch Naga juga mengeluarkan pedang.

    Singg -

    Dengan tidak adanya kekuatan untuk mempertahankan tubuhnya,Monarch Naga
    menarik kekuatan terakhirnya untuk membunuh Jin Woo.
    Jin Woo menggertakkan giginya.
    Hanya dalam satu langkah,Monarch Naga melompat kehadapan Jin Woo,
    dengan memegang pedang panjang.
    Dua belati dan satu pedang panjang berbenturan.
    Setiap kali pedang bertabrakan,percikan,keringat,dan darah meluncur ke daerah sekitar.

    kemudian -

    Creack -!

    Salah satu ‘Karmish’s Wrath' rusak oleh serangan Monarch Naga.

    "...!"

    Jin Woo menbalikkan tubuhnya untuk menghindar,tetapi keseimbangan
    yang dia pertahankan sedikit rusak.
    Dan Monarch Naga tidak melewatkan celah itu.
    Pedang yang direntangkannya langsung menembus perut Jin Woo.

    Stab -!

    Walau rasa sakitnya mengerikan,Jin Woo mengertakkan gigi dan terus mengayunkan
    belati di tangannya yang lain ke arah leher Naga.
    Tetapi tepat sebelum ujung belati menyentuh lehernya,Naga meraih pisau belati dengan
    tangannya yang telanjang.
    Aura hitam berayun dari Jin Woo ditahan oleh Monarch.
    Monarch Naga menyeringai.

    [Apa belati yang terbuat dari gigi naga bisa menembus ke dalam tubuh Naga ini?]

    Naga berbicara dengan percaya diri dan memberi kekuatan pada tangan yang memegang
    gagang pedang panjang.
    Pedang panjang itu menggali lebih dalam ke perut Jin Woo,dan karenanya,ia meludahkan
    darah merah.

    "Cough"

    Naga mendorong Jin Woo dengan kakinya dan mencabut pedangnya.
    Ketika Jin Woo,yang jatuh dan berguling-guling di lantai,nyaris tidak berusaha
    mengangkat dirinya,ujung pedang Monarch Naga yang sudah datang ke depan
    mengarah ke leher Jin Woo.

    "..."

    Di hapadpan dengan ujung pedang yang begitu dekat,Jin Woo diam.
    Monarch Naga lalu tertawa.

    [Bukankah itu lucu?]

    Dia menatap wajah Jin Woo,yang seakan menyerah.

    [Api yang lahir dalam kegelapan,pertarungan gelap direbut dalam cahaya.Tapi pertarungan
    berakhir sekarang]

    Jin Woo setuju dengan Monarch Naga.

    "Ya,aku sudah melihat akhirnya"

    Oh,ayolah.
    Monarch,yang melihat ke atas dan ke bawah pada Jin Woo,yang terluka parah,
    bertanya dengan ekspresi heran dan senang.

    [Apa kau memutuskan untuk menghentikan perlawanan yang tidak berarti?]

    Kemudian -

    Mata Jin Woo,yang terlihat tidak memiliki kekuatan seolah-olah telah menyerah,
    berubah seketika.

    [...!]

    Monarch Naga buru-buru mendorong pedang,tetapi Jin Woo tidak diam begitu saja.
    Pedang panjang menggores leher Jin Woo,dan darah memancar keluar seperti air mancur,
    tapi itu bukan pukulan yang fatal.

    'Aku bisa melakukannya'

    Jin Woo,yang mampu menghindari sarangan cedera serius,memanggil belati ayahnya
    yang berada di dalam penyimpanan.
    Mata Monarch Naga melebar melihat itu.
    Sebelum dia bisa bertindak,belati Jin Woo tertancap di dada Monarch Naga.

    Creack -!

    Belati,yang menembus baju besinya,menikam tepat di jantung Naga.

    [Caaaaaaaaaaaaaaa!]

    Belum.
    Masih lebih.
    Jin Woo tahu jika Monarch tidak akan mati hanya karena tertusuk jantungnya satu kali
    terus menyerang.
    Jika dia seorang manusia,tidak aneh jika dia mati saat ini.
    Jin Woo,yang memegang belati,kemudian menggunakan skill ‘Mutilate』’.

    Dudududududududududu!

    Banyak serangan diarahkan ke dalam tubuh Naga.
    Sekali lagi!

    Dudududududududududu!

    [Aaarh…!]

    Walau terkena serangan yang tak terhitung jumlahnya,Monarch Naga tetap
    sanggup mengangkat pedang.
    Mata Jin Woo bergetar.
    Monarch Naga yang memiliki lubang di dadanya masih sanggup menahan serangan
    Jin Woo satu per satu.
    Semakin banyak skill yang Jin Woo gunakan,semakin cepat Monarch Naga menangkisnya.
    Ini adalah makhluk terkuat yang diciptakan oleh Absolute dari kegelapan,yang mana
    hidup hanya untuk kehancuran.
    Dahi Jin Woo,yang mulai didorong dengan kecepatan yang gila,sangat berkeringat.

    [Aaaaaaaaaa!]

    Monarch Naga meraung dan mendorong Jin Woo ke belakang.
    Kejutan itu sangat kuat.

    Whoosh -!

    Ketika Jin Woo bisa menyeimbangkan dirinya,Naga sudah di depannya.
    Dan tidak seperti sebelumnya,Naga tidak melakukan kesalahan dengan
    menghentikan pedangnya.
    Ia dengan cepat menusuk 'Black Heart' Jin Woo.

    Puff -!

    Jin Woo merasakan sakit yang membakar di dadanya.
    Napasnya menjadi cepat,dan ia kesulitan berbicara.
    Kakinya tidak stabil,dan dia berlutut.

    Thud -!

    Tetapi Monarch Naga tidak peduli dengan itu,dan ia meraung marah ke arah langit.

    Aaaaaaaaaaaaaah!

    Monarch,berubah menjadi Draconian,dan lalu mengeluarkan kuku tajamnya.
    Ia lalu berbicara.

    [Kau,aku akan merobekmu sampai mati dan memakanmu!]

    Jika kesalahan untuk mencoba membunuh Shadow Monarch dengan kesopanan,
    memberikan kematian yang kejam adalah hal yang harus ia lakukan untuk menebus
    kesalahan itu.

    [Aku akan menunjukkan kepada orang lain,jika ini adalah akhir bagi seseorang yang menolakku sampai akhir!]

    Ketika Naga yang marah sedang meraung dan menujukkan gigi yang panjang dan tajam.
    Tiba-tiba raungan lain meledak dari langit.

    Woaaaaaa-

    Naga itu kemudian mendongak.
    Kemudian sebuah pemandangan yang tidak bisa dipercaya muncul di hadapannya.
    Melalui Gates besar,tentara para Rulers,para prajurit langit,mengalir tanpa henti.
    Sayap mereka yang mengepak memenuhi langit hitam,dan menutupi langit hitam menjadi putih.

    "Tidak mungkin ..."

    Monarch Naga tercengang.
    Jelas sekali.
    Ketika dia baru tiba di sini,dia tidak bisa melihat atau merasakan Gates.
    Lalu dari mana Gates ini berasal,dan mengapa para prajurit bisa masuk dan keluar segera?
    Dibutuhkan banyak energi untuk membuka Gates yang dapat menghubungkan dunia ini
    dan dunia lain.
    Saat Monarch Naga terus berpikir.
    Dia memandang Jin Woo,yang terengah-engah dengan matanya yang gemetaran.

    [Kau — kau tidak bermaksud menyerangku dengan sekuat tenaga sejak awal]

    Ini bukan tentang perbedaan pengalaman,ini semua hanya rencananya saja.
    Untuk merobek ruang dengan tabrakan kekuatan besar dan membawa pasukan
    Rulers ke sisi ini.
    Naga menyadari niat JIn Woo hanya dengan menatapnya.
    Tapi sayang,Jin Woo sudah berhasil.
    JIn Woo berhasil menarik pasukan Rulers dan membawanya ke sini.
    Kupikir semua orang akan terganggu saat bertarungku denganku.
    Tenyata tidak.
    Dan Shadow Monarch ini pasti memiliki tujuan lain.

    Tapi -

    [Tapi ... tidak mungkin kamu bisa berkomunikasi dengan para Rulers ...]

    Naga yang menyadari sesuatu terdiam segera.
    Ada suatu cara.
    Wadah para Rulers.
    Para Rulers meminjamkan kekuatan mereka kepada manusia,dan sepertinya masih ada
    wadah yang masih terhubung dengan mereka.
    Jadi mereka telah mempersiapkan Gates untuk ini secara akurat.

    [...]

    Monarch Naga terus menatap Jin Woo.
    Saat ini ia sedang memikirkan cara untuk hidup,bahkan jika dia kalah dalam pertarungan.
    Semua ini karena kekalahannya sendiri.
    Jin Woo,yang hampir tidak tahan dengan rasa sakit dari luka,lalu tertawa lemah.

    "Kemenanganmu?"
    [...]
    "Rulers White Salt dan Caines,mereka berdua,diperintahkan dari belakang
    untuk menyerang Shadow Monarch sebelumnya"
    [... Apa Sovereign Putih sudah mendengarnya?]

    Alih-alih menjawab,Jin Woo melihat ke langit di mana para prajurit Rulers muncul,
    dan tersenyum lagi,kemudian ia menatap Monarch Naga.

    "Asborn memintaku untuk menyapamu"

    Jin Woo mengangkat jari tengahnya,dan matanya berbalik menjadi putih.

    [Kauuuuu!]

    Kuku yang tajam bergegas ke Jin Woo,yang terduduk tanpa daya.

    Tapi -

    Kukunya tidak bisa mencapai Jin Woo,mereka diblokir oleh enam sayap indah yang
    melilit Jin Woo.
    Naga,yang menarik kukunya yang dihentikan,mengerang saat melihat orang yang telah
    menghalanginya.

    [Cahaya paling cemerlang ...]

    Naga itu mendongak.
    Dan di atas kepalanya.
    Ada enam malaikat dengan enam sayap perlahan-lahan turun dari langit.
    Aku sudah melihat akhir pertarungan.
    Sang Naga tersenyum,teringat akan percakapannya dengan Jin Woo.

    […Ini sudah berakhir.]

    Segera tombak para Rulers menusuk tubuh Monarch Naga dari segala arah.



    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    8 Responses to "Solo Leveling Ch 242"

    1. mirip adegan jiraiya ditikam ama pain yak

      ReplyDelete
    2. Merinding bacanya cuk :'v

      ReplyDelete
    3. Woyy, anjay loo...
      Semoga jin woo tetel hidup. Dan malaikat ga anzeng sepeti di double dungeon.

      ReplyDelete
    4. kalah dengan kepintaran manusia.. krna manusia mahkluk sempurna,,, iyaaaaaa

      ReplyDelete
    5. mantul min...semangat lagi min update lagi & lagi ya min haha

      ReplyDelete
    6. mampus jin woo mati, eh maksudnya naga

      ReplyDelete

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel