Solo Leveling Ch 251
Chapter 251 - Kehidupan sehari-hari (3)
Ding Dong ,Ding Dong ,Ding Dong
Dari para
murid sekolah dasar yang masih bisa merasakan kesenangan dalam belajar,hingga ke
guru-guru yang memiliki rambut kelabu yang akan pensiun dalam waktu dekat.
Suara
lonceng sekolah adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi mereka.
Saat sebagian
besar teman sekelasnya sedang bersiap pulang,Jin Woo,yang duduk di antara mereka,terus
menimati hari pertama sekolahnya dengan memandangi banyak wajah baru yang tak
dikenalnya.
"Aku
tahu kalian ingin bermain dengan teman baru kalian,tapi kalian semua harus
pulang ke rumah lebih awal,oke?"
"Ya"
Setelah
jawaban formal,ruangan kelas yang sebelumnya dipenuhi oleh banyak suara,segera menjadi
kosong.
Jin Woo,yang
perlahan-lahan meapikan tasnya tanpa tergesa-gesa,menyadari pendekatan lambat
dari teman dari sekolahnya yang lama.
"...?"
Jin Woo
menghentikan tangannya dan bertanya dengan hati-hati.
"Kau
tahu,aku akan ke Gigamart,bagaiman denganmu?"
Jin Woo yang
mendengar itu senang.
Dan ia
tersenyum karena keberanian temannya ini.
'Kebaikan
sepele yang kuberikan ketika aku masih kecil bisa menjadi awal dari hubungan
ini'
Tapi -
Jin Woo,yang
senang sebentar,segera menggelengkan kepalanya.
"Aku ke
arah yang sama,tapi aku punya beberapa hal yang harus dilakukan hari ini"
"Oh—"
Jin Woo,yang
menepuk pundak pria muda yang sedih itu,lalu tertawa dan berkata.
"Ayo
pergi"
Jin Woo dan
Young-gil meninggalkan gedung sekolah.
"Apa?
Lintasan lari?"
Jin Woo
mengangguk untuk Young-gil yang terkejut.
"Ya"
Alasan Jin
Woo memilih tempat ini jauh dari sekolah di dekat rumahnya adalah karena lintasan
lari yang ada di sekolah ini.
Tapi,jawaban
Jin Woo membuat Young-gil penasaran akan sesuatu.
'Apa Jin Woo
pelari yang baik?'
Periode
Young-gil melihat Jin Woo saat di sekolah menengah hanyalah sekitar satu bulan.
Dia ingat
jika Jin Woo memiliki reflek yang bagus,tetapi dia tidak pernah melihat Jin Woo
bergerak saat olahraga atau apapun.
Yah,apa pun
yang akan ia lakukan,ia pasti bisa melakukannya.
Aku ingat
Jin Woo adalah orang yang selalu merasa bebas.
"Aku
yakin lintasan lari dan lapangan sekolah menengah tidak terlalu bagus ..."
Entah
bagaimana,Young-gil,yang khawatir tentang Jin Woo,tanpa sadar terus mengikuti kemana
Jin Woo pergi saat ini.
Dan saat
ini,Jin Woo sedang berjalan melintasi lapangan menuju lintasan lari yang ada di
sudut lain.
"Ya-"
Ketika
mahasiswa baru mendatangi mereka,perhatian murid eksul atletik teralihkan.
Salah satu
senior berjalan mendekat dan bertanya.
"Ada
apa?"
Jin Woo
tertawa ketika dia melihat-lihat lintasan lari untuk sementara waktu.
"Aku
ingin bergabung dengan ekskul atletik"
Senior,yang
juga kapten dari ekskul atletik,Choi Tae-woong menatap Jin Woo dan anak laki-laki
kecil yang berdiri di belakangnya dengan warna wajah yang buruk.
"Kamu
akan bergabung dengan Atletik?"
"Ya"
"Tidak,itu
hanya aku"
Ketua
melihat wajah Jin Woo masih tersenyum,dan para senior lain yang tertarik mulai berkumpul.
"Oh
apa? Ada orang yang ingin bergabung?"
"Belum
pernah ada murid baru yang bergabung dengan cara ini"
"Tidak
ada sama sekali"
Choi
Tae-woong,yang menggaruk bagian atas kepalanya,melihat ke atas dan ke bawah
pada
Jin Woo dan
bertanya lagi.
"Apakah
kamu seorang siswa istimewa?"
"Tidak."
"Apakah
kamu pernah berlari di SMP?"
Meskipun Jin
Woo berlari di celah dimensi untuk menyerang para Monarch,itu adalah pengalaman
yang tidak seharusnya dikatakan,jadi Jin Woo hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak"
Saat itu.
Wajah para
senior di eskul atletik yang menyambut siswa baru mulai mengeras sedikit demi sedikit.
Dia ingin
masuk ke atletik,yang terdiri dari spesialis pendidikan jasmani,tapi tidak
pernah berlatih berlari dengan benar.
Bukankah ini
terlalu lucu?
Seorang
senior yang cepat marah muncul dari samping.
"Mengapa
kamu mau masuk ke atletik walau kamu tidak pernah lari?"
Jawaban Jin
Woo sederhana.
"Aku
ingin bertemu seseorang di kompetisi"
Dia masih
gadis sekolah menengah,tapi dia jelas pelari yang bagus untuk bisa tampil di
kompetisi lokal.
Dia adalah
atlet hebat sebelum menjadi Hunter yang mana memaksanya melupakan mimpinya.
Jika aku
berada di turnamen di mana semua pelari terbaik sekolah menengah atas berada, bukankah
aku akan bertemu dengannya secara alami?
Jin Woo menilai
bahwa ini jauh lebih baik daripada mendekatinya dan campur tangan dalam hidupnya.
Tapi...
Eskpresi
yang ditunjukkan para senior tidak terlalu baik.
"Sebuah
kompetisi-"
Wajah senior
mengeras.
Ini
bodoh,meskipun itu lucu.
Tepat
sebelum dia menghembuskan napas dan mengusir siswa baru,Choi Tae-woong, sang
kapten,tertawa dan menerimanya.
"Baiklah"
Senior yang
permarah menatap sang kapten,tidak bisa dimengerti apa yang sedang
dipikirkannya.
"Apa?"
"Tapi,ada
kondisi sebagai gantinya"
Choi
Tae-woong,yang menatap temannya dengan tampilan tenang,menunjuk ke seorang siswa
yang mengenakan kacamata yang sedang pemanasan.
"Apakah
kamu melihatnya?"
Jin Woo,yang
melihat ujung jarinya,mengangguk.
"Ya"
"Dia
kandidat mahasiswa tingkat dua terburuk di tim,kau harus berlari lebih cepat
daripada dia agar bisa masuk ke atletik"
Itu adalah
kebohongan.
Jin Woo,yang
sudah memahami bakat pelari sebelum mendengar penjelasannya,tertawa di dalam
dirinya.
'Memang
terlihat kurus,tapi paha yang kokoh,betis,dan kepercayaan diri yang berasal
dari seluruh dirinya,itu...'
Jin Woo bisa
mengatakan bahwa dia bukan pelari biasa hanya dengan melihat pernapasannya yang
stabil dan postur tubuhnya.
Jadi
sekarang,para siswa kelas tiga ini mencoba mengolok-olok diri mereka sendiri.
Niat mereka
terlihat sekilas,dan senyum keluar dari mulut Jin Woo.
Seinor lain
mengubah ekspresinya setelah mereka menyadari niat Choi Tae-woong.
"Ya,kamu
bertujuan untuk kompetisi,jadi tes ringan bukan sebuah masalah,kan?"
Walau tidak
suka dengan ekspresi para seniornya,Jin Woo bertanya dengan tenang.
"Apa —
apa dia memang benar seorang pelari?"
"Aku
jamin"
Dengan suara
percaya diri Choi Tae-woong,para pelari di belakangnya berusaha menahan tawa
mereka.
"Yah
itu benar,meskipun ia tidak masuk kedalam kompetesi regional tahun lalu karena
cedera pergelangan kakinya"
Yah,sebenarnya,apa
tak masalah dengan itu?
Jin Woo
menanggapi Choi Tae-woong,yang membuat senyum licik.
"Aku
akan mencobanya"
"Baklah,kawan!"
Kapten dan
anggota senior tim atletik lainnya berteriak.
"Orang
yang bahkan tidak mengenali tempat ketiga dalam kompetisi regional tahun lalu ingin
bergabung dengan atletik"
Terutama,Choi
Tae-woong,yang melakukan bicara dengan Jin Woo,ia harus melakukan yang terbaik
untuk menahan senyum yang sepertinya segera muncul.
"Yah,tidak
lucu jika hanya untuk berlari,jadi ... jika kamu menang,kamu bisa
bergabung,tapi, jika kalah,kamu akan menjadi pembantu atletik selama
sebulan,bagaimana dengan itu?"
"Baiklah"
"Ji,Jin
Woo"
Yong-gil
mencoba memperingatkan Jin Woo,tetapi Jin Woo hanya tertawa,dan mengatakan kepadanya
jika semuanya akan baik-baik saja.
Di mana aku
pernah melihat wajah santainya?
Choi
Tae-woong menoleh ke kandidat yang ditunjuk dan memberikan kekuatan di
lehernya.
"Kau
harus lari"
Ace dari
atletik,yang baru saja selesai melakukan peregangan,bangkit.
"Tidak
masalah."
Matanya,yang
telah melepaskan kacamatanya,memberikan aura yang tidak biasa.
Menghadapi
tatapan itu,Jin Woo melepas tasnya dan berbicara dengan Young-gil.
Sementara
para murid atletik bersemangat untuk menunjukkan kepahitan hidup bagi seorang
murid baru.
Jin Woo
serius bertanya-tanya berapa banyak yang akan terkejut dan berhenti setelah
ini.
"Kamu
siap,kelas satu?"
"Ya"
"Kamu?"
"Ya"
Jin Woo dan
Ace itu berdiri berdampingan di garis start.
Sikap Jin
Woo,yang mengoptimalkan garis gerakan sehingga ia bisa bertarung kapan saja, dan
sikap idola hanya untuk berlari mulai ditunjukkan.
Para murid
atletik tidak menyembunyikan cemoohan mereka dalam postur Jin Woo.
"Apa-apaan
itu?"
"Kamu
seharusnya masuk ke bela diri!!!"
Jin Woo
tidak mendengarkan itu dan mulai memperbaiki pernafasannya.
"Siap."
"Segera"
Kemudian,tanda
awal yang keras keluar dari leher tebal Choi Tae-woong.
"Mulai!"
***
"Tuan,apa
Anda baik-baik saja?"
"Oh,ya,tak
masalah—"
Park,seorang
guru,melewati seorang rekan guru yang ia temui di lorong dengan langkah cepat
saat menjawab.
Ekspresi
kusutnya mewakili suasana hatinya.
"Aku
malu dengan semua siswa hari ini ..."
Aku pasti
salah melihatnya.
Aku pasti
berhalusinasi karena tidak sarapan.
Park lalu
pergi ke kamar kecil guru olahraga untuk menghindari mata siswa yang sepertinya
menertawakannya karena suatu alasan,dan dia menghela nafas dalam.
"Hah-"
Aku ingin
merokok!!
Semua orang
adalah perokok.
Di kamar
kecil diizinkan untuk merokok,ini juga tempat istirahat bagi Park.
Ketika
Park,yang meletakkan sebatang rokok di mulutnya dan menempel ke jendela, menyalakan
ujung rokok dan menatap lapangan tanpa berpikir.
Dia berbalik
dari jendela,dan matanya melebar.
Apa apa?
Mengapa dia berlari-lari di lintasan lari dengan ekskul atletik?
Begitu
seseorang memasuki kamar kecil,dia berteriak.
"Tuan
Park!"
Direktur,yang
berlari untuk melihat kondisi Park,bertanya.
"Apakah
kamu baik-baik saja? Apa kamu benar-benar tidak perlu pergi ke rumah sakit?”
"Oh,
tidak apa-apa,hanya sedikit pusing"
Park,yang
menjawab seperti itu,lalu bertanya.
"Tapi
mengapa Sung Jin Woo berlari dengan anak-anak di trek?"
"Oh,yang
itu? Apa itu namanya Sung Jin Woo?”
Direktur
yang memandang ke luar jendela melewati bahu Park,ia lalu tertawa seolah-olah melihat
sesuatu yang konyol.
"Dia
ingin masuk ke ekskul atletik ... Aku sudah mengujinya dan dia lolos,sekarang
saatnya untuk menguji ketahanannya"
"Uji,daya
tahan?"
"Ya,itu
sudah dua puluh putaran,dan aku lelah melihatnya,jadi aku pergi duluan"
Latihan,atletik.
Olahraga
adalah semangat masa muda.
Tapi,banyak
pikiran terlintas di benak Park.
Sung Jin
Woo,yang merupakan anak bermasalah,pergi ke klub atletik sekarang dan tampaknya
berusaha untuk memoles dirinya sendiri.
"Mungkin
aku salah ..."
Jika aku
memikirkannya,tidak akan ada anak laki-laki dengan monster di dalamnya.
Sung Jin Woo
hanya seorang siswa biasa yang mencari tempatnya melalui belajar dan
berolahraga dalam periode panjang berkeliaran.
Bagaimana
mungkin aku melihat monster pada siswa normal.
Park tertawa
dan mengangkat tubuhnya.
"Ya ...
mari kita lihat dia tanpa prasangka buruk,aku mungkin akan membuat prasangka
yang salah karena itu"
Direktur
memandang Park,yang menjadi serius tapi kemudian tertawa,dengan wajah khawatir.
"Tuan
Park"
"Tidak,aku
baik-baik saja sekarang,dan aku sudah tidak pusing"
"Oh,aku
senang mendengarnya."
Park,yang
menjawab seperti,berbalik untuk melihat keluar jendela lagi.
Seorang anak
laki-laki yang berlari di taman bermain dengan keringat di bawah sinar matahari
musim semi yang cerah.
Mana bisa
laki-laki seperti itu disebut bermasalah?
Tapi ......
Jin Woo,yang
tidak terganggu oleh fakta bahwa dia telah keluar dari jalan selama beberapa
kali,terus muncul di benak Park.
Ia kembali
ingat kejadi di pagi hari ...
Sebelum dia
bisa kembali membubarkan ingatan itu.
Tiba-tiba,semua
visinya berubah menjadi kegelapan,dan ia melihat prajurit hitam yang tak
berujung.
Park,yang
hampir tertegun,memberi kekuatan pada kakinya dan mengertakkan gigi.
'Ini
halusinasi,halusinasi,ini tidak mungkin!'
Kemudian -
Monster
semut di barisan depan prajurit berbaju hitam membuka mulutnya.
[Kieeee-!]
"Oh,oh!"
Park
akhirnya jatuh dan kehilangan kesadaran.
[...]
『Ygirtte』,yang
sedang menonton 『Ber』 dalam
bayangan Jin Woo,mendorongnya dengan sikunya.
[Jangan
lakukan itu]
[Kau
menakutinya]
『Ber』
memegangngi kepalanya saat mendengar Jin Woo berkata seperti itu.
***
Di waktu
malam.
Woo
Jin-cheol berhenti di restoran tempat ia dan seniornya sering datangi.
Saat ini ia
pergi dengan juniornya untuk meminum minuman keras dan membicarakan kisah-kisah
yang sulit dikatakan dalam keadaan normal.
"Woo—"
"Hmm?"
"Kamu
sudah menyelidiki kasus pencuri sejak hari itu"
"...."
Bajingan ini
mencoba memcari tahu sesuatu.
Woo
Jin-cheol,yang kepalanya mulai berdenyut,mencondongkan gelasnya diam-diam.
Namun,dia
tidak peduli,dan kemudian juniornya terus bertanya.
"Apakah
kamu melihat sesuatu hari itu?"
"Hari
apa?"
Woo
Jin-cheol,yang dengan sengaja melepas schimi-nya,tertawa dan berkata,
“Ah,kamu tahu itu.Hari pencuri itu
menghilang.Apa kamu benar-benar melihat sesuatu? ”
Terkadang
pria ini mengeluarkan kata-kata yang tajam.
'Bakat bagus
untuk penjahat'
Woo
Jin-cheol,yang sedang memikirkan hari-hari barunya,menjawab dengan sedikit
senyum.
"Bagaimana
jika aku melihatnya?"
"Benarkah?"
Mata
juniornya,yang tampaknya sudah mabuk,bersinar dan telinganya memerah.
Dia adalah
yang termuda dari usianya,lebih dekat dengan seorang siswa daripada pekerja
sosial.
Dan entah
kenapa,mungkin karena mabuk atau memang Woo Jin-cheol berniat mengatakannya.
Kisah yang
tidak dipercaya keluar dari mulut Woo Jin-cheol.
"Semut
— monster semut."
Gulp -
Detektif
junior menelan ludahnya.
"Aku
tidak tahu persis apa yang kulihat,tetapi bagiku itu tampak seperti semut"
"Anjing,monster
semut? Maksudmu semut besar?”
"Tidak,itu
semut,tapi—"
Saat itulah.
Ketika Woo
Jin-cheol hendak menjelaskan,seseorang tersandung dan langsung berkata.
"Apakah
itu,monster semut,yang memiliki tubuh manusia?"
Detektif Woo
Jin-chul dan juniornya memandang ke arah suara pada saat yang sama.
Mantap min makasih udh mau update terus sehat2 min
ReplyDeleteMakasih min udah rajin update ea
ReplyDeleteSayang banget bentar lagi tamat
Siipppp
ReplyDeleteJin woo rela masuk sekolah yg jauh hanya untuk bertemu pendamping hidupnya..... Nice lah:)
ReplyDeleteNiuuuuuut lagi min :D
sebenarnya dia cuman rela masuk sekolah yg jauh biar bisa masuk tim atletik,terus masuk kejuaraan biar ketemu pujaan hatinya
Deletedisini ber iseng mulu
ReplyDeleteNext min next
ReplyDeleteMantul min
ReplyDeleteMugi2 rejeki lancar.. sehat walafiat min
ReplyDeleteMantap min , thanks for update, semangat updatenya ya min
ReplyDeleteKlik iklan smua hhh..smangad min
ReplyDeleteSih ber bener2, tampol tuh bocah sekali2 igris wkwkwk
ReplyDeleteMasih ditunggu kemunculan pujaan hati Cha Hae-In (づ ̄ ³ ̄)づ
ReplyDeleteTerima kasih untuk chapter nya ^^
Ty min update-an nya,btw ini side story kan y?
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteingin ikut komputesi lari cuma karna ingin ketemu calon bini..
ReplyDeletekwkwkwk
Rasanya jadi kangen masa" ngeraid
ReplyDeleteSi Ber ngelawak mulu njirr wkwkwwk
ReplyDelete