Solo Leveling Ch 252
Chapter 252 - Kehidupan sehari-hari (4)
Apa tanah
mengeras setelah hujan?
Kebenaran
anak laki-laki,yang awalnya dibentuk oleh keringat dan hasrat, jauh lebih panas
dan lebih lengket daripada perkataan lama itu.
"Hit,teruskan!"
Tanah tempat
kabut isamar-samar menyebar saat fajar sedang diinjak dengan giat oleh banyak
orang,.
"Jin
Woo,apa itu perlu?"
Jin Woo,yang
berlari di sebelah Choi Tae-woong,menjawab dengan dingin.
"Itu
sepadan!"
"Baik!
Huck, huck!”
Choi
Tae-woong berteriak keras,dan mempercepat sedikit larinya.
"Tujuan
kita adalah memenangkan kejuaraan nasional!"
"Tujuan
kita adalah untuk menjadi juara nasional"
Semua
anggota klub atletik yang mendengar itu,mempertanyakan slogan yang berbeda dari
kemarin.
"Bukankah
kita bertujuan untuk memenangkan turnamen lokal?"
"Oh!
Tujuannya layak untuk kartu As baru! Lagi! Tujuan kita adalah memenangkan kejuaraan
nasional! "
"Kejuaraan
nasional!"
"Kejuaraan
nasional!"
Sekilas.
Kapten
melirik idola di belakangnya.
"Sang-in,kamu
menangis?"
"Oh
tidak!"
“Jangan
menjadi lemah,kartu As kelas dua! Meskipun ace di lintasan telah berubah, bagaimana
kita bisa memenangkan kejuaraan nasional tanpamu? ”
"Aku
akan bekerja keras,kapten!"
"Baik!
Kejuaraan nasional, kejuaraan nasional! "
"Kejuaraan
nasional,kejuaraan nasional!"
"Kejuaraan
nasional,kejuaraan nasional!"
Karena
suasana di antara atlet yang berlari di sekitar lintasan lari bagus,wajah Oh
Young-gil, yang telah diperkenalkan oleh Jin Woo,secara bertahap berubah
menjadi lebih cerah.
Tapi -
Hauh,Hauh,Hauh
Napasnya
kasar karena kelelahan berlari.
Walau
begitu,ia tidak menolak untuk masuk ke dalam atletik dengan alasan agar bisa memperkuat
tubuhnya.
Ia juga
percaya bahwa hanya masalah waktu sebelum dia bisa terbiasa dengan ini.
Tapi,tidak
mudah bagi Young-gil untuk berlari bersama para senior yang telah berlari sejak
lama.
Jin Woo lalu
mengumpulkan Mana di ujung jarinya dan melemparkannya.
Mana terbang
seperti benih dandelion yang ditiup angin dan masuk ke hidung dan mulut
Young-gil.
"...?"
Efek Mana
yang Jin Woo lepaskan adalah untuk memulihkan kekuatan fisik,meningkatkan daya
tahan otot sementara,kecepatan,peningkatan fleksibilitas,pemulihan fisik.
Itu adalah
hadiah yang dipenuhi dengan kebaikan untuk temannya.
Lagipula,efeknya
sangat besar,karena itu adalah hadiah dari seorang Shadow Monarch.
"Oh?
Hah?"
Young-gil,yang
mendapatkan buff,melebarkan matanya.
'Kenapa
kenapa? Aku ... aku merasa panas!'
Kaki-kaki
Young-gil,yang sebelumnya lelah,mulai mendorong tanah dengan kuat.
Pod, pod, pod!
Satu hingga
dua senior di depannya mulai tersusul.
"Oh-oh!"
Segera,kegilaan
Young-gil dimulai.
'Apa ...?'
Choi
Tae-woong,yang terkesan dengan Young-gil yang jauh di depannya,berteriak.
"Apa
kalian akan diam ketika pemula sepertinya terbakar seperti itu?"
"Tidak!"
"Tidak!"
"Aku
akan mengejar murid baru dengan kekuatanku,lakukan!"
"Lakukan!"
"Lakukan!"
Walau Jin
Woo khawatir telah memberi terlalu banyak kekuatan untuk Young-gil.
Semangat
yang kuat bisa dirasakan di lintasan lari hari ini.
***
Park,yang
berada di dekat gerbang,melihat bagian lapangan,yang dipenuhi oleh antusias latihan
pagi.
Dan tidak
seperti ia khawatirkan,Sung Jin Woo tampaknya beradaptasi dengan baik dengan kegiatan
atletik tanpa masalah.
Kepala
sekolah mengucapkan terima kasih padanya.
"Tuan
Park selalu mengawasi Sung Jin Woo,direktur departemen atletik memberi
tahuku"
"Oh,ya!!"
"Bukankah
itu karena kamu,si pembuat onar itu menjadi sangat pendiam? Aku sangat senang memiliki
Tuan Park"
"Oh
..."
Park,yang
hanya jatuh atau pingsan saat melihat Sung Jin Woo,hingga ingin berubah menjadi
bonsai yang disiram oleh kepala sekolah.
Itu yang
terjadi tadi pagi.
Park muak
ketika dia berpikir tentang penghargaan kosong yang ia dapatkan dari kepala
sekolah.
Dan karena
itu.
Park
berakhir mabuk,ia seakan tidak punya wajah untuk menatap kepala sekolah lagi.
Kenapa aku
membenarkan itu?
Ketika Park
terus memikirkan hari itu,ia selalu ingin menarik semua rambutnya.
Dan saat
itulah,di restoran tempat ia mabuk.
"Apa
itu,monster semut,yang memiliki tubuh seperti manusia?"
Kedua pria
yang telah sedang mengobrol menoleh padanya pada saat yang sama, dan dia
tiba-tiba tersadar dari mabuknya.
"Oh,maafkan
aku,aku sangat mabuk.Tolong maafkan aku”
Park,menundukkan
kepalanya dan membungkuk dengan sopan dan kembali ke tempat duduknya.
Tapi Woo
Jin-cheol memanggilnya.
"Tunggu
sebentar."
Ketika wajah
Park,yang memerah karena alkohol,menoleh ke belakang,Woo Jin-cheol menarik sebuah
kursi di sebelahnya dan meletakkannya di dekat mejanya.
"Bisakah
kau memberitahuku lebih banyak tentang semut itu—?"
Apa aku bisa
mengatakan bahwa aku melihatnya dari seorang siswa,apa itu tak masalah?
Apa aku
harus ke psikiater?
Orangtua
mana yang menginginkan seseorang yang keluar-masuk psikiater menjadi guru anak mereka?
Park,yang
telah menderita karena tidak bisa meluapkan rasa frustasinya,mengatakan apa
yang ia alami dengan berlinang air mata.
'Aku akan
mengatakannya,entah aku dianggap bodoh atau gila'
Park lalu
mengatakan semuanya diselingi dengan beberapa lelucon.
Setelahnya,Park
hampir tidak bisa mengangkat wajahnya karena malu.
Tapi,kedua
detektif di sampingnya mendengarkan dengan serius semua yang dikatakannya.
Tiba-tiba,Park
ingin tahu tentang situasi mereka.
"Tapi
mengapa kalian berdua berbicara tentang monster di tempat ini?"
Woo
Jin-cheil,yang bertukar pandang dengan juniornya untuk sementara waktu, menjelaskan
situasinya.
Kecuali
pengalamannya sendiri melihat monster semut itu.
"...
jadi aku mendapatkan perintah penyelidikan dari atas,tetapi tidak sulit untuk
mendapatkan petunjuk apapun,aku benar-benar mencoba untuk mencari jarum di
tumpukan jerami saat ini"
Woo
Jin-cheol mengeluarkan kartu namanya dan berkata,
"Aku
ingin datang ke sekolah untuk kegiatan penelitian,apa tak masalah?"
"Oh,ya,tentu
saja,aku akan bekerja sama denganmu.Kamu bisa datang kapan saja”
Minum
berakhir dengan ceria.
Setelah
beberapa saat,Park merasa khawatir jika ia telah melakukan banyak pekerjaan tanpa
alasan yang jelas.
...................
"Aku
akan melihatnya lagi—"
Saat
ini,Park sedang menatap Jin Woo yang baru saja tiba di gerbang sekolah.
Park terus
memandang Jin Woo untuk sementara waktu,tapi,ia tidak bisa melihat hal-hal aneh
sebelumnya,ia kemudian menggelengkan kepalanya.
Kemudian dia
berkata kepada guru yang menjaga gerbang bersamanya.
"Maaf,Tuan
Yoon,tapi aku terlalu banyak minum kemarin."
"Ha
ha,Tuan Park juga.Tak masalah.Masuk dan istirahatlah.Aku akan berada di
sini."
"Ya
terima kasih"
Sebelum
masuk,Park,sekali lagi memandang Jin Woo,lalu berjalan pergi.
Jin Woo,yang
tidak menunjukkan minat pada Park sampai sebelumnya,mengalihkan pandangannya ke
arah Park pergi.
...
Saat
ini,pandangannya terfokus pada seorang guru yang cukup eksentrik.
Ini juga
masalah yang memprihatinkan baginya.
Di daalam
gelap.
Suara sang
jenderal terdengar.
[Tuan ...
apa lebih baik menghapus ingatannya dan mengambil alih kekuasaannya?]
Ketika
pertama kali kembali dari celah dimensi setelah perang.
Jin Woo,yang
sudah senang karena bisa menginjakkan kaki di kota kelahirannya setelah waktu
yang lama,mendapat mendapat berita pahit dari agen Rulers.
Kekuatan Monarch
dapat menimbulkan dampak luar biasa pada dunia dengan cara yang sangat kecil.
Jadi Jin Woo
berusaha menghindari campur tangan langsung sebanyak mungkin kecuali untuk apa
yang diperlukan.
"Kita
hanya akan menontonnya sedikit lebih lama lagi"
[Oke,Tuan]
Jin Woo
berbalik,dan kembali menatap guru yang menghilang tanpa kata-kata.
***
Woo
Jin-cheol ragu-ragu beberapa kali di depan gerbang.
Sudah
seminggu yang lalu ketika ia menerima informasi yang tidak terduga dari
restoran favoritanya.
Sejak saat
itu,banyak pemikiran yang terlintas di benaknya.
Dan ia tidak
bisa berpura-pura mengabaikan omong kosong guru yang ia temui sebelumnya.
Tapi,koneksi
yang tiba-tiba seperti inilah yang akan menuntun sebuah petunjuk valid.
Monster yang
dilihat para pencuri,dan monster yang dilihat seorang guru dari siswa baru ...
Woo
Jin-cheol menemukan hubungan yang halus antara keduanya.
Walau itu
berasal dari iinsting detektifnya,yang mana secara teori tidak bisa dijelaskan.
Masalahnya...
Ada satu
tantangan terbesar yang belum bisa ia lewati.
Itu adalah..
"Apa
yang harus kutanyakan kepada siswa itu?"
Aku tidak
bisa begitu saja bertanya kepada siswa bernama Sung Jin Woo itu tentang monster
hanya karena mendengar perkataan gurunya.
Tapi,aku
juga punya banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan.
"Apa
aku harus bertanya [Apa kamu tahu sesuatu tentang Monster Bayangan? Atua
bagaimana dengan semut yang berdiri seperti manusia?]"
Aku tidak
bisa melakukan itu.
Woo
Jin-cheol,yang kembali melihat ke dalam buku catatan yang berisi catatan
investigasinya,menghela nafas.
"Aku
hanya akan terlihat seperti orang bodoh jika menanyakan itu secara langsung ...
"
Setelah lama
khawatir,Woo Jin-cheol berbalik.
Lain kali aku
akan datang dengan alasan yang tepat,sepertinya ini bukan waktu yang tepat.
Woo
Jin-cheol,yang akan pergi dengan pemikiran seperti itu,menatap lantai tanpa
sengaja.
Di antara
para detektif,Woo Jin-cheol,yang memiliki kepekaan dalam pengamatan tidak akan
melewatkan banyak hal.
Dan baru
saja,ia melihat bayangan bergerak dari satu pohon ke pohon yang lain,lalu
bergerak ke arah dinding sekolah.
Woo
Jin-cheol melihatnya dengan jelas.
Woo
Jin-cheol lalu menoleh ke sekolah dengan perasaan merinding menyebar di sekujur
tubuhnya.
"Itu —
benar-benar nyata!"
Woo
Jin-cheol telah mengambil keputusan.
Aku tidak
bisa mengabaikan ini.
Jika saja
aku tidak melihat itu,aku mungkin sudah pergi.
Aku harus
menyelesaikan semua yang telah kumulai,aku harus tahu siapa monster bayangan
itu.
Woo
Jin-cheol kemudian melangkah ke bagian dalam gerbang dengan wajah tegas.
***
Di waktu
yang sama.
Jin Woo
berbalik tajam saat mengikuti pelajaran geografi,dimana beberapa orang sudah menundukkan
kepala mereka untuk tidur.
'Apa dia
melihatnya?'
Woo
Jin-cheol,mantan ketua Asosiasi Hunter.
Seharusnya
tidak ada orang yang ingat masa lalu,tapi dia sepertinya bukan salah satu orang
itu.
Jin Woo
menutup matanya dan mengingat ekspresi terakhir yang ia lihat dari Woo
Jin-cheol.
Ketika Jin
Woo mengatakan kepadanya bahwa dia akan berperang dengan Monarch sendirian,Woo
Jin-cheol,yang menangis masih terlihat dengan segar di benak Jin Woo.
Ketika Go
Gun-hee,ketua,terbunuh,suara yang meminta pembalasan untuknya juga tetap masih
ada di pikiran Jin Woo.
Apa itu
penyebabnya?
Ini akan
menjadi kunjungan yang cukup aneh disaat dia sudah menjadi orang norma.
Anehnya,senyum
yang muncul di mulut Jin Woo tidak dengan cepat menghilang.
Segera ada
ketukan di pintu kelas dan suara kaget dari guru yang sedang mengajar.
"De,Detektif?"
"Itu
bukan masalah besar.Aku hanya perlu menanyakan sesuatu pada Sung Jin Woo”
Oh-oh!
Perkataan
detektif membuat anak-anak di dalam kelas menjadi ribut,dan tatapan mereka segera
beralih ke Jin Woo.
Ini dia.
Jin Woo,yang
telah menutup matanya sampai saat itu,tertawa dan membuka matanya.
Kemudian -
Woo
Jin-cheol,yang masuk ke dalam kelas,mendekati Jin Woo.
Sekilas ia
bisa tahu yang mana siswa bernama Sung Jin Woo,bahkan walau tidak pernah bertemu
sebelumnya.
Ba-bump ,Ba-bump ,Ba-bump
Jantung Woo
Jin-cheol mulai berlari.
Makasih min
ReplyDeleteMantap min
ReplyDeleteTerima kasih untuk chapter nya ^^
ReplyDeleteIklannya disebelah mna sih,pen gw klikin biar si mimin dpt duit
ReplyDeleteMantaap min
ReplyDelete