Solo Leveling Ch 259



  • Chapter 259 - Aku akan Menemuimu (2)


    Daerah perumahan yang sepi di pinggiran Amerika Serikat.
    Sebuah sedan hitam,yang berhenti,telah tiba di tujuannya.
    Itu adalah rumah kecil dengan atap berwarna merah.


    Tak, Tak, Tak.

    Beberapa orang lalu keluar dari dalam sedan,mereka adalah David Brennan, direktur Agen Intelejen Pusat,dan pelayannya.
    Direktur,yang memandang rumah itu sebentar,lalu memberikan instruksi kepada anak buahnya.

    "Kamu tunggu di sini"
    "Tapi-"

    Itu adalah perintah yang memalukan bagi para agen yang bertanggung jawab atas dirinya, tetapi Direktur itu orang yang keras kepala.

    "Oke,diam saja"

    Direktur melambaikan tangannya pada orang-orangnya yang hendak mencegahnya.

    "Dia tidak suka kunjungan yang menyebalkan"

    Direktur, yang meninggalkan bawahannya di mobil dan berjalan ke pintu sendirian,membersihkan pakaiannya untuk bersiap menemui seseorang.
    Dia lalu mengetuk pintu dengan hati-hati.

    "Nyonya,ini aku,Dav...."

    Sebelum dia bisa memperkenalkan diri,pintu terbuka dan seorang anak berkulit hitam keluar.
    Direktur,yang mengenalinya,menurunkan postur tubuhnya agar sesuai dengan mata anak itu dan membelai kepala si kecil lalu bertanya.

    "Apa nenekmu ada?"
    "Nenek sudah menunggu"

    Direktur memandang ujung jari bocah laki-laki yang menunjuk dan menumpahkan ejekan.
    Yah begitulah.
    Lagipula siapa wanita yang akan kutemui ini?
    Ahli spiritual,paranormal hebat.
    Itu Norma Selner,peramal nasib terbaik di dunia.
    Direktur,tentu saja,tidak percaya padanya di awal-awal.
    Tetapi bahkan di puncak kecerdasannya,Badan Intelijen Pusat tidak punya pilihan selain mengandalkannya untuk meneliti beberapa laporan yang tidak bisa mereka selesaikan.
    Dia nyata.
    Dan sangat berbakat ...
    Dan lebih mudah baginya untuk menebak kunjungannya yang tidak terduga daripada mengganti saluran TV menggunakan remote.
    Direktur,yang dibimbing oleh cucunya,memasuki ruang tamu dan menyapa wanita yang meletakkan cangkir di atas meja dengan sopan.

    "Sudah lama,Nyonya"
    "Selamat datang,Dave"

    Direktur melihat ke atas.
    Sekitar satu tahun yang lalu.
    Direktur pernah kemari,dan saat ini ia menyadari jika ruang tamu tidak berubah sama sekali sejak dia mengunjungi terakhir kalinya,ia lalu perlahan meletakkan pantatnya di sofa.

    "Kamu tidak akan pernah membayangkan betapa sulitnya aku sejak kamu pensiun"

    Tidak ada informasi yang sepadan dengan informasi dari masa depan.
    Kehilangan dirinya yang pensiun dari Badan Intelijen Pusat,lebih gila menyebalkan dari yang David bayangkan.
    Direktur yang tertawa dan berbicara seperti bercanda,tetapi setiap kata yang ia katakan tulus berasal dari kesedihan yang larut di dalam dirinya.
    Tetapi dia berkata dengan lembut,seolah-olah dia adalah anak kecil yang meminta permen.

    "Sudah kubilang,Dave,aku belum melihat apa pun sejak dia datang"
    "Oh—"

    Itu tentang Dewa Kematian.
    Direktur merasa pahit ketika ia mendapatkan jawaban yang sama lagi.
    Kisah bahwa kemampuannya menjadi sia-sia karena Dewa Kematian turun ke Bumi dengan kekuatan yang cukup kuat untuk memutarbalikkan kausalitas sudah tersebar.
    Dan Direktur selalu kehilangan kata-katanya untuk mencegahnya pensiun,yang mans itu juga sulit dimengerti dengan akal sehat.

    "...."

    Keheningan di antara mereka terus berlangsung.
    Direktur,yang khawatir tentang cara memecahkan keheningan yang canggung ini,lalu mencium aroma makanan yang menggelitik hidungnya.

    "Nyonya,apa Anda sedang makan?"

    Selner menggelengkan kepalanya.

    "Aku punya tamu yang datang ke rumahku"
    "Oh ya"

    Tamu lain untuk seseorang yang tidak menikmati bertemu orang.
    Direktur,yang telah termenung sesaat,akhirnya memutuskan untuk mengatakan poin utama dan menghapus senyumnya.

    "Lalu aku akan memberitahumu apa yang ingin aku lakukan disini"

    Dan kemudian dia tampak menunggu.

    "Ya," katanya.
    "Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah ya,dan jawaban untuk pertanyaan kedua adalah bawahan"
    "Tidak-"

    Ketika direktur,yang dihadang sebelum ia bisa berbicara,menjadi malu.
    Dia tersenyum.

    "Bagaimana kamu tahu pertanyaannya ketika kamu tidak tahu masa depan?"
    "...ya."
    "Dave,apa yang kami cari adalah jawaban dari masa lalu yang akan melengkapi masa depan, dan aku baru saja melihat bagian melintang dari masa lalu dan kemudian meletakkan jawaban yang kulihat itu di tempat yang tepat"
    "Ah
    "Maaf," katanya lembut kepada direktur,yang mengerang rendah dan mengangguk.
    "Jadi,bisakah aku menjawab pertanyaanmu mulai sekarang?"

    Direktur itu membersihkan keringat di dahinya dengan saputangan yang diambilnya dari kantungnya.

    "Ya"

    Kemudian wanita itu mulai menjelaskan.

    "Ya,Dave,aku tahu siapa yang ingin kamu ketahui"

    Jawaban untuk pertanyaan pertama,Ya,dan inilah maksudnya.
    Tetapi penjelasannya masih belumlah jelas.

    "Tapi aku tidak akan mengatakan apa-apa tentang dia"
    "Nyonya"

    Suara Direktur naik.
    Dia tidak bermaksud mengancamnya.
    Direktur hanya terlalu senang hingga itu membuat suaranya menjadi lebih keras.

    "Kamu tahu apa yang dia lakukan! Apa kau tahu apa yang harus dilakukan tentang dia?"

    Kemudian.

    Nyonya Selner lalu menjawab seolah-olah dia tidak bisa menahannya.

    "Aku tidak akan menjawab itu!"

    Setelah itu,untuk pertama kalinya.
    Direktur menjadi marah,wajahnya gelap dengan ekspresi yang juga gila.
    Tetapi kegilaannya tidak berhenti di situ.

    "Apakah matamu hanya sebagai hiasan?"
    "Nyonya."
    "Apakah kamu tidak melihat video di itu?"
    "...."

    Selner melihatnya.
    Satu manusia,dengan monster mengerikan di depannya,tidak mundur satu langkah pun.
    Kekuatannya sangat kuat,tetapi tentu saja ia hanya menyelamatkan umat manusia.

    "Bisakah kamu percaya kalau ini bukan pertama kalinya?"

    Direktur membeku dalam pertanyaan itu.

    "...."

    Apa itu masa lalu?
    Direktur bergidik saat dia berpikir bahwa umat manusia sudah dalam bahaya beberapa kali tanpa ia sadari sebelumnya.
    Direktur mulai mengerti.
    Karena pemerintah menetapkan informasi ini sebagai rahasia,tidak ada yang bisa tahu apa yang dia lakukan atau apa yang terjadi hari itu kecuali dia dan sedikit orang yang terlibat.

    Tapi .....

    Bisakah aku yakin tidak akan ada kasus serupa di negara lain?
    Lalu,apa mungkin pria itu,sama seperti yang Nyonya katakan,benar-benar ...
    Direktur,yang dengan serius mempertimbangkan sesuatu dengan tangan mengusap dagunya,mendongak.

    "Aku percaya kamu."

    Aku baru mengenalnya selama tiga tahun,tetapi merasa sudah mengenalnya sejak lama.
    Jadi Direktur punya rasa percaya yang tidak bisa dia ungkapkan.
    Nyonya Selner mengangguk,dan Direktur bertanya dengan hati-hati.

    "Bisakah kau berjanji padaku bahwa pria itu di video — bahwa dia bukan pria yang berbahaya?"

    Selner menjawab tanpa ragu sedikit pun.

    "Aku berjanji."

    Direktur mengangguk lalu mendongak untuk melihat apakah dia telah membuat keputusan yang benar atau tidak.

    "Kalau begitu aku mengerti,ini tidak seperti aku baru mengenalmu"

    Direktur berdiri, tampak muram.

    "Lalu-"

    Suara ramah Selner disampaikan pada Direktur yang akan berbalik setelah sambutan singkat.

    “Dave,aku membuatkanmu kue.Apa kau mau?"
    "Oh—"

    Direktur melihat binhgkisan kue di tangannya dan tertawa lalu menolak.

    "Aku baik-baik saja"

    Ketika pekerjaan selesai,Selner,yang tersenyum lembut kepada direktur yang kembali ke tampilan seorang pria tua biasa,memanggil cucunya untuk menemuinya.
    Seorang bocah lelaki yang muncul lalu bergegas dan meraih tangan David untuk berpamitan.

    "Aku akan bertemu lagi denganmu,Nyonya"
    "Selamat tinggal,Dave"

    Direktur,yang menarik tangan dari cucu Selner keluar dari rumah dan tamu lain yang bersembunyi di ruang tamu juga ikut berjalan keluar secara bersamaan.

    "Aku tidak menyukainya,Nek.Apa tak masalah dengan itu?”

    Pria besar,dengan rambut pirang di kepalanya,mengambil segenggam kue dari bingkisan yang ada di tangan Selner dan memindahkannya ke mulutnya.

    "Bukankah kau akan ditahan jika kau membuat satu masalah lagi,Thomas?"

    Thomas menyeringai dan menggumamkan kue yang penuh mulut.
    Sedikit.

    "Itu—"

    Thomas Andre.
    Hampir tidak ada yang tahu jika dia adalah salah satu tamu Selner,yang juga juara tak terkalahkan di UFC saat ini.
    Jika reporter tahu,mereka mungkin akan melompat dari tangga dan menekan tombol bel saat ini.
    Tapi wajah Thomas terlihat seperti ia hanya datang untuk bermain ke rumah bibinya.
    Thomas lalu bertanya,ketika dia mengahabiskan sekantung kue dalam sekejap dan mengambil kue lain dari meja.

    "Nenek,bisakah aku bertanya padamu?"

    Selner tersenyum dan mengangguk,dan Thomas menggulung amplop kertas kosong di tangannya seperti bola.

    "Ada banyak orang yang mati dalam kecelakaan itu selain aku"

    Apalagi dalam kecelakaan lalu lintas yang berskala besar seperti itu.
    Tetapi aku secara beruntung tidak terlibat.
    Saat itu,liburan yang telah tunggu begitu lama ahirnya tiba.
    Thomas Andre,mencoba menikmati hiruk-pikuk liburan itu dengan mengendarai mobil sport favoritnya,yah,itu karena dia adalah salah satu dari sedikit orang yang beruntung bisa memilikinya.
    Tapi,ia menemukan sebuah paku kecil tersangkut di roda kuda besinya saat ia memeriksanya dengan tergesa-gesa setelah diberitahu Selner.
    Dan dengan itu,kecelakaan tidak terjadi,tetapi jika dia menyalakan mobil tanpa berpikir, dia mungkin telah kehilangan nyawanya saat dia memperingatkannya.
    Jadi bagi Thomas,Nyonya Norma Selner adalah penyelamat hidup.
    Setelah itu,meskipun Thomas cukup dekat untuk bisa makan kue seperti itu,apa yang dilakukan Selner saat itu tetaplah menjadi sebuah pertanyaan baginya.

    "Mengapa kamu menyelamatkanku saat itu?"

    Dia atlet UFC,jadi Thomas tidak akan mengangkat telepon dengan tergesa-gesa.
    Tapi saat itu,ia langsung mengangkat dan setelahnya,ia selalu bertanya-tanya mengapa
    Selner membantunya dengan memberikan peringatan melalui telepon.

    "...."
    "Ada apa?"

    Tanya Thomas tiba-tiba,ia sekarang adalah bintang olahraga besar,dan kemudian Selner menjawab setelah menatap wajah Thomas sebentar.

    "Kamu telah melakukan banyak hal baik dalam kehidupan masa laluku"
    "...aku?"

    Atlet UFC,aku,Thomas Andre?
    Untuk sesaat,Thomas,yang ingin melihat apakah nenek ini mengatakan omong kosong, memutuskan untuk tidak mengeluarkan pikiran yang muncul di benaknya.

    "Hoho."

    Selner yang tersenyum lalu memalingkan matanya dan melihat mobil direktur pergi melalui jendela.
    Dia melambai pada Direktur sampai dia tidak bisa melihat mobilnya lagi.
    Ada sebuah ikatan di antara kami.
    Dan bukankah sangat penting untuk membuat ikatan masa lalu itu terhubung kembali, baik disengaja atau tidak disengaja?
    Itulah yang Selner pkirkan.
    Thomas,yang membenarkan bahwa Direktur telah pergi sepenuhnya,duduk di sofa tempat sang direktur duduk sebelumnya.

    "Jadi,apa yang dilakukan pria dalam video itu untuk membuat dia mencarimu?"
    "Ah,itu,"

    kata Selner,dengan nada yang tenang sambil terus menggantung pakaian di tali jemuran.

    "Dia menyelamatkan dunia."
    "...."

    Terkadang Thomas tidak tahu apakah Selner sedang bercanda atau menceritakan kisah nyata.
    Nah,yang penting itu menyenangkan.
    Thomas,kemudian mengenakan kacamata hitam favoritnya,dan menoleh ke arah Selner dengan pandangan gelap.

    "Jadi di mana pria yang menyelamatkan dunia sekarang?"

    Selner tersenyum,tidak mengalihkan pandangan dari cucunya saat ia menjawab.

    "Nah,dia sedang menikmati masa mudanya"

    ***

    Wow, aaaaaaaaaaa!

    Kompetisi atletik siswa nasional penuh dengan antusiasme.
    Ketika dua sekolah menengah saingan bertemu,mata para kapten bersinar.

    “Hei,Choi Tae-woong! Kau akan kalah lagi.Aku memiliki siswa baru yang kuat"

    Saingan Jin Woo dari divisi lari,SMA Hwaseong mengklaim seperti itu,dan mereka juga lalu berkata.

    "Sepertinya kau merasa idola yang mengambil cuti beberapa bulan dari cedera itu tidak bisa menang,jadi,apa kau mengubah Ace-mu menjadi murid kelas satu?"

    Choi Tae-woong menertawakan provokasi itu dan menepuk bahu Jin Woo.

    "Kamu akan diam saat melihat kemampuannya"
    "Hei,jangan bercanda,sepertinya kepalamu sudah terbentur sesuatu"

    Jin Woo,yang menonton perilaku antara keduanya,menggaruk kepalanya.
    Dan itu juga membuatnya sulit untuk berjalan karena mereka terlalu mencolok ...
    Jin Woo,yang mengekspresikan ketidaksenangannya,dilihat oleh musuh dari atas dan ke bawah.

    "Hah,hanya kebetulan yang luar biasa"

    Senior dari tim lawan lalu berbalik dan memberi isyarat kepada anak buahnya,lalu pria besar di belakang pria-pria itu berjalan keluar dengan wajah percaya diri.

    "Dia benar-benar datang bersamamu,monster."

    Tapi...

    Jin Woo,yang mengenali wajah monster itu,membuat suara tanpa sadar.

    "Oh?"
    "Ini adalah siswa tahun pertamaku"

    Cho Seok-seok telah mengangkat suaranya dengan menepuk pundak siswa baru yang telah terselimuti oleh otot-otot yang telah melampaui tingkat sekolah menengah.


    "Ini adalah Ace kami,kelas satu Kim Chul "

    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    14 Responses to "Solo Leveling Ch 259"

    1. Replies
      1. Yg udah mati di gate merah, trus di jadiin shadow soldier tanker..(kalo gak salah)

        Delete
      2. Tanker yang mati sama Sung Jin Woo di dungeon yang penuh ICE ELF.

        Delete
    2. Terima kasih untuk chapter nya ^^

      ReplyDelete
    3. Satu lagi orang yg ingat sama jin woo

      ReplyDelete
      Replies
      1. Gun-Hee keknya juga ingat tapi cuman "mimpi" Sekilas dan ga menyadari sepenuhnya

        Delete
    4. Hahah si kimchul yg di kehidupan sebelumnya jadi pasukanya jinwo

      ReplyDelete
    5. Merinding gue waktu baca

      "Bisakah kamu percaya kalau ini bukan pertama kalinya?"
      "Kamu telah melakukan banyak hal baik dalam kehidupan masa laluku"
      "Dia menyelamatkan dunia."

      nambah 1 lagi ternyata orang yang inget masa lalu Jinwoo...

      ReplyDelete
      Replies
      1. kalau asumsi ku sih, ny selner bukan inget masa lalu. tapi dia tetap dia yg dulu.
        Kenapa? di sini ny selner di gambarkan sebagai seorrang nenek. di chapter sebelumnya kan pas mereka masih hunter. ny selner dan yg lain2 hampir sepantaran, umur g beda jauh.

        just imo, corect jika salah.

        Delete

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel