A Returner's Magic Ch 27



  • Chapter 27 - Outers (3) 


    Brigitte menarik kursinya ke depan dan mengepalkan tinjunya."Ini bukan kesalahan ... itu tidak mungkin terjadi" Profesor yang tenang sebelumnya sudah tidak dapat ditemukan lagi.Suaranya gemetar karena marah."Tentu saja.Alasan mengapa dia bersikeras mengambil alih sponsor Menara Sihir pasti ini.Kupikir ada sesuatu yang mencurigakan sebelumnya,tapi ini sungguh tercela! Untuk mengira dia akan segila ini!"


    Sebenarnya,Desir tidak mengharapkan Profesor Nifleka untuk melakukan ini.Bagi seorang profesor untuk secara terang-terangan menunjukkan rasa egois semacam itu,sangat tidak terpikirkan olehnya.‘Apa itu karena aku mengalahkan Party Blue Moon-nya?’ Desir tidak mengerti mengapa profesoritu akan bertindak sejauh ini.Bagaimanapun,motif badut itu tidak masalah.Apa yang terjadi sudah terjadi — batas waktu telah berlalu.Tidak ada gunanya mengeluh.

    Melihat ekspresi kehilangan di wajah Desir,Brigitte segera meyakinkannya."Aku akan melakukan apa pun untuk memperbaikinya.Untuk sekarang,kembali dan istirahatlah"

    Desir mengangguk pada gurunya,dan kembali ke kantornya.Dia tidak memiliki banyak harapan akan penyelesaian situasi ini.

    "Di atas semua itu,Menara Sihir memiliki jadwal yang sangat ketat"

    Ketika Desir kembali ke dokumen di hadapannya,ia akhirnya mendapatkan alasan mengapa Nifleka bertindak seperti ini.Saat menyadari itu,Desir merasakan kemarahan yang tidak biasa muncul di dalam dirinya.Dia lalu tertawa getir. "Jadi,kamu telah memutuskan untuk bertindak terlebih dahulu" Matanya berkilau saat dia membuat rencana."Dua orang bisa memainkan game seperti itu"

    Sekarang ia duduk di depan gunung kertasnya lagi,dia kemudian membuka selembar kertas di sakunya.Itu adalah catatan waktu peristiwa yang telah ditulisnya sebelumnya.Melacak dalam daftar itu,dia menelusuri dengan jarinya sampai dia mendapatkan apa yang dia cari.Kemudian senyum muncul di sudut mulut Desir."Aku bisa mendapatkannya"

    ...
    3 Poin.Serangan cabang Menara Sihir Aeurelli Branch - 7 Juli
    ...

    Itu adalah malam musim panas,dan udaranya panas.Seorang pria dengan kumis tampan mengenakan pakaian rapi mengambil langkah panjang di sepanjang jalan yang diliputi oleh kabut malam.Namanya adalah Criken.Criken sangat tinggi,dengan tubuh yang kekar.Matanya mengintip ke langit malam,sebelum jatuh pada seorang anak laki-laki yang berlari ke arahnya dengan tas penuh roti gandum.Penampilan anak yang lusuh itu memberi Criken lebih dari cukup informasi tentang anak ini.Roti gandum keras di tangannya adalah makanan berharga bagi keluarganya.

    Criken minggir ketika bocah itu terus berlari,tetapi bahu mereka masih bertabrakan.Kantong roti juga terbang ke udara karena itu,dan ekspresi panik muncul di wajah bocah itu.Tiba-tiba,sesuatu yang aneh terjadi — tas itu berhenti di udara,seolah-olah seseorang memegangnya.Criken meraih tas itu dari udara,dan menatap bocah yang jatuh itu.

    "Maaf,Tuan" Mata bocah itu tertekan karena kesalahannya.

    "Tidak apa-apa.Apa kamu terluka?” Criken menawarkan tangannya kepada bocah itu dan membantunya berdiri.Setelah dia berdiri kembali,Criken menyeka kotoran di wajah anak itu. "Kemana tujuanmu?"

    "Aku akan pulang ke rumah untuk keluargaku,tuan" Bocah itu memberikan senyuman kepada pria yang membantunya berdiri.

    "Roti ini?" Tanya Criken.

    “Ini untuk adik perempuanku,tuan.Dia tidak bisa keluar rumah," kata bocah itu.Matanya tetap menatap pria yang menjulang tinggi di depannya.

    Intuisi Criken benar,dan dia mengangguk mengerti."Jangan berjalan-jalan di luar selarut ini. Adikmu akan khawatir"

    Bocah itu menganggukkan kepalanya dengan ganas."Ya.Terima kasih,tuan" Dia menatap sekantong roti di tangan Criken.

    Saat Criken memindahkan tas ke sana kemari,mata bocah itu mengikutinya.Cricken menyeringai."Benar.Aku harus mengembalikannya” Criken mengulurkan tas itu kepada bocah itu.

    "Terima kasih,tuan!" Seru bocah itu.Dan tepat ketika tangan bocah itu menyentuh kantong,
    Criken tiba-tiba membalikkannya dan mengosongkan isinya dengan menjatuhkan roti ke tanah.

    Dengan kaget,bocah itu bertanya apa yang dia lakukan.Dan Criken merespons dengan menghancurkan roti di bawah kakinya.Mereka kini menjadi remah-remah dan bercampur dengan tanah,itu benar-benar tidak bisa dimakan.Pandangan geli samar muncul di mata Criken ketika dia berjalan melewati bocah yang kebingungan itu.Dia merasa cukup ceria — kapan pun dia akan melakukan sesuatu yang penting,dia akan bersenang-senang dengan melakukan hal-hal seperti ini.

    Saat cahaya bulan memudar dan kegelapan semakin dalam,lampu-lampu jalan berkedip dan bayangan menghilang.Cricken mengitari sudut ketiga sampai dia tidak bisa lagi melihat lampu jalan yang menyala.Dikelilingi oleh kegelapan pekat,dia berhenti.Dan di depannya terbentang pintu besi raksasa dengan tulisan Menara Sihir,Cabang Aeurelli dengan bentuk yang elegan. Pada titik ini,dia melemparkan topinya ke samping,dan memperlihatkan topeng yang berbentuk seperti hiu dengan tanduk.Di tengah malam,dia mengucapkan sepatah kata.

    "Berkumpul"

    Bayangan dengan gelisah muncul dari daerah kumuh kota,dan 80 siluet berdiri di belakangnya.Masing-masing dari mereka mengenakan topeng bergaya tengkorak dan jubah hitam gelap,mereka menyatu dengan kegelapan.Crciken mulai menyalurkan mana ke dalam mantranya.Gelombang mana bergemuruh di udara ketika serangkaian mantra bentrok dengan gerbang.Sebuah penghalang sihir yang kuat diaktifkan,dan meniadakan sihir yang menghantam gerbang logam.

    "Seperti yang diharapkan dari Menara Sihir"

    Criken memberi isyarat ke depan dengan dagunya,dan sejumlah pria berbadan tegap melangkah maju untuk menggedor dan menyerang gerbang.Pintu mulai menyerah sebagai reaksi terhadap kekuatan yang luar biasa."Teruskan," kata Criken."Kita tidak bisa membiarkannya beregenarasi"

    Dentang tambahan terdengar dari pintu,saat kekuatannya melemah.Karena mana hanya bisa mengalir dalam satu arah,itu hanya bisa mengaktifkan satu mantra pada satu waktu.Enchant itu hanya bisa menambah daya tahan fisik atau magisnya — bahkan dengan sumber mana yang terbesar di dunia,itu tidak abadi.Criken menyeringai ketika pintu terbuka dengan ledakan.

    Alarm yang memekakkan telinga terdengar — para penyusup memasuki Menara Sihir.Penjaga keamanan dan penyihir mengalir keluar dari Menara Sihir dan membentuk barisan,dengan menara defensif dijaga dan senjata disiapkan pada musuh bertopeng yang masuk.Criken terkejut pada waktu respon cepat mereka,tetapi itu tidak menghalangi tujuannya.Dia memberi isyarat kepada bawahannya untuk menyerang.

    Perampok bertopeng mengeluarkan teriakan perang saat mereka menyerang pasukan penjaga.Suara benturan baja,raungan kemenangan,dan ledakan bergema di seluruh medan perang.Dalam kekacauan,Criken diam-diam meninggalkan medan perang,dengan 6 bawahannya di belakangnya.

    [Invisibility]

    Mantra tingkat tinggi memantulkan cahaya untuk membuat seseorang menghilang dari pandangan.Mereka melewati pertarungan saat penjaga keamanan terus membanjiri zona perang."Mereka benar-benar datang!"

    Criken dan anak buahnya meluncur ke satu sisi.Dia melirik penjaga ketika mereka menuruni tangga,dan kemudian tersenyum sendiri.Semuanya sempurna.Dengan kekuatan Menara Sihir berkumpul di lantai bawah,mereka tidak akan bisa menahanku mencapai tujuanku.Satu-satunya hal yang mengganggunya adalah seberapa cepat mereka bereaksi.'Yah,itu tidak penting.Semuanya sesuai rencana"

    80 pria itu hanyalah pembantu.Pasukan utama telah menyebar ke lantai atas,dan dia dengan santai berjalan menaiki tangga.

    Menara Sihir — Lantai 20.

    Dibandingkan dengan lantai di bawah,lantai ke-20 agak kecil.Saat dia memasuki lantai atas, matanya tertarik ke brankas.Criken,waspada dengan jebakan tambahan,ia kemudian melantukan mantra ke depannya saat dia terus mengambil langkah hati-hati menuju hadiahnya.

    [Earth Rage]

    Mantra serangan lingkaran ketiga.Dengan itu,jebakan berlapis di atas brankas hilang oleh gelombang mana yang dibuat oleh Criken.Brankas itu dibongkar,dan benda aneh didalamnya menyinari daerah sekitarnya.Kristal sihir tingkat kedua — Ruigenell’s Tear.Cahaya biru cemerlang menari-nari di telapak tangan Criken,dan benda seperti kristal itu berdenyut seperti jantung yang berdetak.Matanya bersinar dengan keserakahan dan dia mengulurkan tangan untuk mengambil kristal sihir—

    "Sudah cukup." Suara seorang anak laki-laki terdengar.

    Karena terkejut,Criken berbalik.Dan dia melihat anak yang sangat cantik — tidak.Dia begitu cantik hingga sulit untuk mengatakan apa itu laki-laki atau perempuan.tapi suaranya tegas."Menyerahlah.Outers"

    Ini di luar harapan.“Mereka menyembunyikan pasukan sebagai cadangan? Menarik” Suara Criken bergetar ketika dia mencoba mencari tahu bagaimana Menara Sihir mengetahui rencananya."Ini artinya kau tahu rencana kami,identitas kami,dan bahkan tujuan kami ..." Suaranya menghilang."Siapa kau?" Mata Cricken menyipit ketika dia mencoba membaca lawannya.

    Pram Schneizer mengangkat pedangnya dengan mata terfokus pada targetnya,dan berkata, “Dengan otoritas Single Ranker Hebrion,aku menangkapmu.Kau pasti akan menyerah"

    "Aku menolak." Dengan itu,Criken menjentikkan jarinya dan teman-temannya berbaris di depannya.

    [Elan’s strength resides in me]

    [Wave of Flame]

    Para penyihir menciptakan mantra mereka dan mengarahkan pandangan mereka ke Pram.Sebagai tanggapan,Pram juga menggunakan waktu yang dihabiskan untuk rapalan dengan menganalisis kekuatan musuh.

    ‘4 penyihir,2 pendekar pedang.Berdasarkan mantra yang dirapal dan reaksi dari pendekar pedang,orang-orang ini tidak lebih kuat dari Lingkaran ke-2 dan Pion'

    [Fireball]

    [Ice Spear]

    Dengan dua mantra pertama selesai,para penyihir mengirim mereka meluncur menuju pendekar pedang tunggal.Kilau di mata Pram bersinar saat dia mengayunkan pedangnya ke arah ledakan energi sihir yang datang.Dan Blanchume Rapier-nya membagi dua Fireball dan Ice Spear lalu meninggalkan goresan di kepala Pram saat mereka hancur menjadi fragmen mana.

    "Dia memotong sihirnya?"

    "Pedang anti-sihir!"

    Melihat perubahan suasana,Pram melompat maju untuk menundukkan para penyihir.Sebagai tanggapan,para prajurit berdiri dalam formasi kuat mencegah Pram membalikkan situasi.Para penyihir mulai memberikan mantra baru dengan semua orang kembali pada posisinya.Semangat tinggi bagi para penyusup,mereka bersiap-siap untuk eksekusi Pram,tetapi—

    "Percuma saja"

    Pram menghilang dalam sekejap.Pendekar pedang dengan cepat melihat sekeliling,berusaha menemukan bocah berambut biru itu,dan hanya untuk mengetahui bahwa dia sudah berada di atas penyihir mereka.Ini adalah perbedaan pangkat: prajurit-prajurit berpangkat Pion ini tidak memiliki harapan untuk cocok dengan keajaiban pangkat Ksatria.Lalu terdengar suara tumpul dan penyihir pertama terjatuh ke tanah.Ekspresi penyusup menjadi suram ketika Pram bergerak ke sasaran berikutnya.Saat dia mendekat,tanah naik dan menangkap kakinya.

    [Entangle]

    Mantra jerat lingkaran 2.Indera perang Pram kuat,tetapi ia tidak percaya.'Tidak mungkin.Tidak ada penyihir yang membuat mantra ... '

    Dia melewatkannya.Ada seorang penyihir yang tidak ia hitung,dan sekarang dia akan membayar harganya untuk itu.


    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    0 Response to "A Returner's Magic Ch 27"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel