Hail the King Ch 844



  • Chapter 844 : Idiot,Apa yang Kau Tertawakan


    Ketika malam tiba,St. Petersburg yang berisik akhirnya mulai tenang,dan semakin sedikit orang yang berada di jalan.



    Meskipun kekaisaran menghentikan jam malam tiga hari yang lalu,ini masih merupakan era yang penuh dengan kekacauan,dan malam selalu membuat orang merasakan bahaya.Dibandingkan tinggal di luar,rasanya lebih aman jika tinggal di rumah.

    Hujan mulai turun,dan jalanan yang basah terasa dingin di bawah cahaya lampu kuning.

    Paman Sam adalah penjual buah biasa di St. Petersburg.Dia hampir berusia 60 tahun,dan rambut serta janggutnya sudah memutih.Tubuhnya masih kokoh,tetapi keluarganya miskin.Dia tinggal di lingkungan miskin di St. Petersburg,dan dia berada di kelas sosial terendah.Bahkan,dia tidak memiliki stan di mana dia bisa menjual buah-buahan; dia harus membawa tomgkat di bahunya dan meletakkan buah-buahan di keranjang di kedua ujungnya,dia harus berkeliaran di sekitar kota untuk mencoba menjual buahnya.Karena itu,setiap hari rasanya sangat melelahkan baginya.

    Hari ini,bisnisnya tidak bagus.Juga,karena kedelapan kelompok utusan itu datang ke St. Petersburg dan menyebabkan kemacetan di jalan,lebih dari separuh buah tidak terjual ketika hari sudah gelap.Jadi,Paman Sam berkeliaran di jalan sedikit lebih lama,walau akhirnya dia pulang dengan kecewa ketika hari sudah larut.

    "Sayang sekali ... Besok,mungkin tidak ada yang mau buah-buahan ini ..." Paman Sam menghela nafas.Setelah bekerja seharian,ia bahkan tidak mendapatkan kembali modalnya.Hidupnya akan semakin sulit untuk sementara waktu dengan ini.

    Lampu jalan sihir gelap membuat orang tua ini terlihat lebih kesepian dan tak berdaya.

    "Hah? Paman,kau masih belum kembali?" Sebuah suara keras terdengar dari satu sisi ketika dua pria berotot berjalan keluar dari jalan samping,salah satu dari mereka tersenyum dan menyapa Sam tua dari jauh.

    "Kau ... kau mengenlku?" Sam tua membeku sejenak.Kedua orang asing ini membuatnya waspada.

    "Ha ha ha! Ketika kau memarahi utusan sialan dari Kekaisaran Anji itu,kami berdua berada di kerumunan" Salah satu pria yang memiliki rambut hitam panjang yang diikat di belakang kepalanya menjadi kuncir kuda menunjukkan ibu jarinya dan memuji Sam,"Paman,kau luar biasa!”

    Pria ini berkulit gelap,tampak seperti dia dilemparkan dari besi.

    Pria berotot lainnya,yang memiliki rambut putih pendek seperti jarum juga memberi Sam tua senyum ramah.

    Ketika dia mendengar kedua pria ini mengatakan itu,Sam Tua langsung merasa lebih intim dengan mereka.Penjagaanya terjatuh,dan dia menaruh keranjang dan tongkat pengangkut di tanah untuk beristirahat.Seperti anak yang sombong,dia lalu mengangkat kepalanya dan berkata,“Itu bukan apa-apa! Kalian berdua masih muda,dan kalian tidak tahu banyak.Tuan Martial Saint benar-benar heroik,saat ia hanya mengaum,ia menakut-nakuti jutaan musuh! Semua Master Pasukan Sepuluh Kekaisaran Bersatu tidak ada apa-apanya di depannya,mereka hanya bisa melarikan diri dengan ekor di antara kaki mereka.Ia sosok heroik yang seperti dewa! Beberapa utusan dari Kekaisaran Anji lemah seperti semut jika dibandingkan dengan Tuan Martial Saint! Beraninya mereka bertindak begitu sombong di Ibukota Zenit? Hehe,walaupun aku hanya seorang lelaki tua yang berjualan buah-buahan,aku harus menonjol dan mengatakan sesuatu.Kalau tidak,kehormatan Tuan Martial Saint akan ternoda"

    "Paman,sepertinya kau tahu banyak tentang Tuan Martial Saint," pria berambut putih itu tertawa.

    "Tentu saja! Putraku adalah seorang prajurit di [Iron Blood Legion] dan melayani di bawah Pangeran Arshavin.Meskipun dia hanya seorang prajurit biasa,dia berperang bersama Tuan Martial Saint” Orang tua ini sangat bangga ketika dia menceritakan putranya.

    “Wow,begitukah.Paman,kau memiliki putra yang baik! Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Setelah kau mengatakan itu,aku benar-benar ingin bertemu dengannya!” Pria berambut hitam berkata dengan ekspresi iri.

    Ekspresi Sam tiba-tiba berubah gelap,dan dia berkata,“Dia masih muda dan kuat sepertimu,terlahir untuk menjadi seorang prajurit.Sayangnya ... dia ... dia sudah mati dalam Pertempuran Pertahanan St. Petersburg"

    Senyum di wajah kedua pria ini kemudian membeku.

    "Hah? Apa yang ada di keranjang ini? Ha ha! Aku lapar sekarang! Paman,berapa harga buah ini? Kami akan membeli semuanya!” Orang kuat berambut hitam itu memutar matanya dan bertanya, tetapi ia sudah mengambil dua buah pir besar dan berpesta pora dengan mereka.Sementara dia terus mengunyah,jus buahnya tumpah,dan dia berteriak,“Wow! Bagus! Sangat enak!"

    Orang kuat berambut putih itu bertanya dengan heran,“Benarkah itu manis? Biarkan aku mencobanya... Hah,bagus.Ini manis.Aku belum pernah merasakan hal sebagus ini dalam beberapa tahun ... Paman,cukup jual semua buah-buahan ini kepada kami"

    Sam tua tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

    Dia belum terlalu tua untuk kekurangan kekuatan otaknya,jadi dia dapat mengerti bahwa kedua orang kuat ini dengan sengaja berusaha untuk membantunya.Meskipun pir yang dijualnya renyah dan manis,mereka tidak sebagus seperti pujian kedua pria ini.

    Kedua orang ini terlihat ceroboh dan bodoh,mereka adalah orang-orang baik,sama seperti putranya yang telah mati untuk melindungi St. Petersburg.Mereka semua adalah orang baik yang benar dan memiliki darah heroik di dalam diri mereka.

    Sam tua merasa hangat di dalam.Dan saat dia hendak mengatakan sesuatu,serangkaian langkah kaki terdengar dari jauh.Dia tidak yakin kapan,tetapi beberapa pria yang tampak bermusuhan muncul di sekitar jalan,depan,belakang,kiri,dan kanan.Suasana membunuh dengan tenang muncul di daerah itu.

    "Kalian?" Ekspresi Sam tua berubah.

    Dengan bantuan lampu jalan kuning redup,dia sudah mengenali orang kuat yang mendekatinya dengan senyum jahat ini.Pria ini adalah prajurit Anji yang telah mengancamnya hari ini di jalan.

    "Anjing Tua,matamu tajam! Apa? Kau mengenaliku?" Prajurit Anji mencibir dan berkata,"Sudah kukatakan untuk berhati-hati! Hehe,keberuntunganmu tidak bagus! Bahkan sebelum kau bisa bersembunyi,kau ditemukan oleh kami! Ha ha ha!"

    "Apa yang kau inginkan?" Sam Tua tahu bahwa situasinya mengerikan; dia tahu bahwa orang-orang ini ada di sini untuk membalas dendam padanya.

    "Apa yang aku inginkan?" Prajurit Anji itu memandang rekan-rekannya dan tertawa sebelum menatap Sam tua dengan kejam.Dia kemudian menjawab dengan mengejek,“Anjing Tua,kau membuat kami kehilangan muka hari ini,dan aku seseorang yang menyimpan dendam untuk waktu yang lama.Karena itu,aku perlu melakukan hal-hal bagus untuk melampiaskan frustrasiku.Kukira tidak ada yang akan keberatan atau peduli bahwa seorang lelaki tua miskin yang menjual buah lenyap,bukan? Ini tidak akan menarik perhatian"

    “Beraninya kau? Ini adalah Ibukota Zenit.Sebagai utusan asing,beraninya kau membunuh warga Zenit?”

    Sam tua berteriak marah,berusaha menarik perhatian pejalan kaki dan tentara yang mungkin berpatroli di sekitarnya.Dan pada saat yang sama,dia menyodok dua pria yang berpesta buah-buahan,menyuruh mereka untuk melompati tembok dan melarikan diri sebelum musuh ini mendekat.Bahkan jika hanya satu dari mereka yang bisa melarikan diri,itu lebih baik daripada semua mati di sini.Namun,tak satu pun dari kedua pria ini bereaksi,dan mereka terus mengunyah buah pir tanpa terganggu.

    Melihat ini,Sam tua sangat marah hingga rambutnya hampir berdiri tegak.

    "Ha ha ha! Anjing tua! Terimalah nasibmu! Bahkan jika kau berteriak lebih keras,tidak ada yang akan datang dan menyelamatkanmu ... "

    Tepat sebelum prajurit Anji ini selesai berbicara,serangkaian tawa ringan terdengar dan memotongnya.Prajurit ini kemudian menoleh dan melihat orang kuat berambut hitam yang berjongkok di dekat keranjang dan sedang memakan buah pir yang besar saat ini tertawa dengan tangannya yang penuh jus buah pir.

    "Dua idiot,apa yang kalian tertawakan?" Prajurit Anji itu memandangi dua lelaki yang mengenakan jubah kasar dan memiliki perilaku makan yang buruk,dan dia tidak merasa bahwa kedua lelaki ini akan menjadi ancaman untuknya.

    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    0 Response to "Hail the King Ch 844"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel