Hail the King Ch 873

Chapter 873 : Kekacauan Lapisan Energi Abu-abu

Saat Fei terpana,fenomena mengerikan menjadi semakin dan semakin intens

Peluru petir yang berkedip,kilauan yang melompat,gunung es yang pecah,bukit yang runtuh,sungai yang mengalir,elemen-elemen logam yang melompat ... Bahkan,elemen-elemen kacau yang menakutkan yang hanya ada dalam legenda juga muncul.



Semua elemen alam yang menciptakan dunia ini muncul dalam jarak 1.000 kilometer di sekitar Kaisar Yassin dengan cara yang tak terbayangkan.

Berbagai elemen alam itu bahkan terus berkumpul,bertabrakan,meledak,runtuh,dan layu dalam sebuah siklus.Seperti selembar kertas diremas,ruang dihancurkan menjadi beberapa bagian sebelum perlahan-lahan kembali disatukan dengan bantuan hukum alam yang tak terbatas.Siklus ini terus berulang.

Bahkan puncak Elit Purnama dapat hancur menjadi elemen alam dasar dan mati jika mereka mendekati siklus ini.

Adegan ini mirip dengan Kesengsaraan Surgawi para kultivator yang dibaca Fei dalam novel-novel kultivasi di Bumi.

Dan itu berarti bahwa begitu kekuatan manusia mencapai ambang batas yang diizinkan oleh alam,alam akan berusaha menghancurkan mereka tanpa memandang dunia atau ranah mana mereka berada.Dan hanya orang yang bisa melewati kesengsaraan ini yang bisa disebut sebagai Master sejati,mereka juga pantas mendapatkan kekuatan dari tingkat yang lebih tinggi.

Perubahan mendadak ini mengejutkan semua orang di medan perang,dan mereka tidak tahu apa yang akan terjadi.

Para prajurit biasa dan prajurit tingkat rendah di dinding pertahanan tidak dapat memahami arti dari hal ini,dan mereka secara tidak sadar berpikir bahwa dua musuh kuat Zenit sudah melancarkan serangan yang kuat,menyerang Kaisar Yassin secara menyelinap.

Akibatnya,serangkaian terengah-engah terdengar,dan kekhawatiran memenuhi wajah mereka.

Bahkan orang-orang seperti Pangeran Tertua,Putri Tertua,dan Paris prihatin.

Namun,mereka menyadari sesuatu setelah jeda singkat dan semua melihat ke arah Fei.Saat ini,hanya Raja Chambord yang bisa menyaingi ketiga tokoh di langit yang juga memiliki otoritas untuk memvalidasi dugaan mereka.

Dan ketika mereka melihat ekspresi Fei,mereka langsung mengerti apa yang terjadi.

Bahkan kekhawatiran sedikit pun tidak dapat terlihat di wajah Imperial Martial Saint.Sebagai gantinya,dia tampak terpana! Dan ini adalah pertama kalinya mereka melihat ekspresi seperti itu di wajah Fei.

Bahkan Master yang tak tertandingi,yang mendominasi dan tak terkalahkan ini tertegun; itu saja sudah cukup untuk membuktikan banyak hal.

Pada saat ini,orang-orang seperti Arshavin dan Tanasha membeku,dan mereka merasa jantung mereka berhenti bergerak.

Mereka memahami besarnya situasi jika tebakan mereka benar.

...........

"Mustahil!"

D'Alessandro dan Kerimov adalah Master tingkat atas,dan mereka langsung melihat apa yang terjadi pada Kaisar Yassin.Ketika mereka bertambah dekat,mereka tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat seolah-olah dua pria ini melihat istri mereka selingkuh dengan tetangga mereka.

"Hahahaha! Yassin tidak lebih rendah dari siapapun!”

Kaisar Yassin yang sangat tenang sampai saat ini tiba-tiba menjadi bersemangat tinggi seolah-olah ia berubah dari balok es menjadi genangan lava.Sikapnya yang haus akan pertempuran dan perangai yang agresif membuat orang lain merasa seperti nyala api menyambar mereka dengan cepat.

Pepatah terkenal yang mendominasi Wilayah Utara Azeroth 'Yassin tidak lebih rendah dari siapa pun' dilantunkan,dan Kaisar Yassin melesat ke arah dua Master yang kuat seperti gunung berapi yang bergerak ketika elemen alam yang menakutkan berputar di sekitarnya seperti badai dengan api,air,es,petir,batu,menyatu dan menjadi kacau.

"Serang! Bunuh dia! Kita tidak bisa membiarkannya berhasil melewati tantangan alam yang mengarah ke ranah Demi-God!" D'Alessandro berteriak dengan ekspresi gelapnya saat ia mengertakkan giginya.

"Benar! Jika tukang daging ini menjadi Demi-God,tidak ada dari kita yang bisa meninggalkan tempat ini hidup-hidup!” Kerimov juga mengambil keputusan di bawah tekanan.

Dia tahu situasinya terlalu baik.Dalam keadaan di mana dia benar-benar membalik Zenit,dia bisa mati jika Kaisar Yassin menjadi Demi-God,dan Kekaisaran Anji juag mungkin berubah menjadi debu di saat berikutnya.D'Alessandro mungkin bisa bertahan hidup dengan mengandalkan Continental Martial Saint Maradona,tetapi ia akan selesai.

Kedua Master yang kuat ini tahu bahwa tidak ada jalan kembali bagi mereka,dan mereka harus melepaskan kekuatan penuh mereka untuk menghentikan Kaisar Yassin melewati tantangan alam; mereka fokus pada hal itu.

Dan mereka berencana untuk 'membantu' ketika elemen alam menyerang Kaisar Yassin, lalu sepenuhnya membunuh orang itu sebelum dia bisa menjadi Demi-God.

"Ending of All Gods! God-Slaying Scroll!!”

Menggunakan COmbat Weapon Tingkat-Semi-Dewa [Star Sign] sebagai media,D'Alessandro menggunakan serangan terkuatnya lagi.Kekuatan serangan satu ini berasal dari Teknik Mythical dan telah meningkat puluhan kali kekuatannya dengan bantuan Combat Weapon Tingkat-Semi-Dewa,kekuatannya hampir menembus ambang puncak ranah Burning Sun.

Pedang perak mewah dan tipis berubah menjadi dua sebelum berkembang biak menjadi empat,delapan,dan seterusnya sampai ada begitu banyak pedang hingga mereka tidak terhitung.Kemudian,pedang ini bergerak dan berubah menjadi kipas raksasa.Dengan energi destruktif,mereka berlari menuju sosok di tengah badai elemen alam,melukis pemandangan yang indah namun menakutkan.

Kekuatan serangan D'Alessandro mencapai tingkat yang mengerikan setelah ia menggunakan Combat Weapon semi dewa.Bahkan jika puncak Burning Sun bisa menahan ini,orang itu tetap akan terluka parah.

Di sisi lain,Kerimov juga menggerahkan semua yang dia miliki.

Setelah dia berubah menjadi raksasa yang tingginya lebih dari tiga meter,otot-ototnya melotot dan membuatnya tampak seperti gunung kecil,membuat orang lain merasa seperti dia dipenuhi dengan kekuatan.

Pada saat yang sama,lapisan cahaya keemasan melayang di bawah kulitnya,membuatnya terlihat seperti dewa iblis.Ketika dia berteriak,tanda merah pada tulang putih raksasa menjadi cerah seolah-olah mereka telah terukir di atasnya,dan mereka akhirnya membuat gambaran seekor binatang prasejarah saat raungannya bisa terus terdengar.

Ketika Kerimov menyerang,energinya menyebar melalui tulang raksasa dan ditembakkan menuju Kaisar Yassin.

Semua ini terjadi dalam sekejap.

Dalam sepersekian detik,badai elemen alam menyelimuti tiga Master yang kuat,dan berbagai elemen seperti angin,petir,api,air,dan bumi saling bertabrakan dan meledak,menciptakan lapisan energi abu-abu yang kacau di antara mereka dan orang lain.

Seolah badai pasir mistis terjadi,penglihatan banyak orang terhalangi,dan mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi lebih dari 500 meter jauhnya di hadapan mereka.

Badai energi kelabu yang kacau itu tampak seperti pilar yang terhubung ke langit. Bahkan setitik debu darinya bisa menghancurkan puncak Elit Kelas-Bulan.

Untungnya,di bawah bimbingan hukum alam dan Kaisar Yassin,'badai pasir' yang mematikan ini tidak bergerak menuju St. Petersburg.

Tapi,berbagai energi dan ledakan berwarna muncul di dalam badai energi abu-abu yang kacau ini.

Tidak ada yang bisa melihat pertempuran dari luar,dan tidak ada yang tahu siapa yang sedang diuntungkan.Akibatnya,mereka hanya bisa menahan napas dan menunggu hasil dari pertempuran mistis ini keluar secara alami.

Baik Tanasha dan Paris tidak bisa melakukan apa pun dengan kecerdasan mereka,dan mereka mengerutkan kening serta menunggu dengan cemas.

Pangeran Arshavin berjalan bolak-balik,dan baju besi logam hitamnya menciptakan serangkaian suara dentingan logam,membuat orang lain semakin cemas.

Para bangsawan dan tentara berusaha sebaik mungkin untuk mengamati,dan leher serta setengah tubuh mereka menjulur keluar dari benteng.

Seluruh pertempuran berlangsung selama tiga jam.

Akhirnya,ledakan keras terdengar,dan elemen alam tampak melemah.Fluktuasi energi yang mengejutkan muncul dalam badai energi abu-abu yang kacau,dan dua sosok keluar seperti dua meteor; mereka adalah D'Alessandro dan Kerimov.

"Hahahaha! Sekarang,kau pasti sudah mati! Hahahaha!” D'Alessandro tertawa dengan angkuh.

Sebelumnya I Index I Selanjutnya

Share this post