Interlude 02
Interlude 2 - Percakapan Pengantin Perempuan dan Ibu Mertua
"Bolehkah aku bertanya sesuatu ibu mertua" (Amalie)
"Apa itu Amalie-san?" (Johanna)
"Ini tentang adik iparku,Wend-kun ..." (Amalie)
Aku dipanggil sebagai Amalie von Benno Baumeister.Belum lama ini aku dipanggil Amalie von Mainbach.
Itu artinya aku sudah menikah dan keluar dari rumah Mainbach,rumah orang tuaku,ke rumah Baumeister.
Rumah Mainbach adalah garis keturunan bangsawan.Namun,rumah itu bertanggung jawab atas
sebuah wilayah kecil di dalam Kerajaan Helmut.
Jadi wajar bagi orang tuaku untuk memutuskan pernikahan politik untukku.Bahkan jika rumah
Baumeister yang kunikahi ini,berada dalam situasi yang sama.
Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Kurt,suamiku.
Sebagai seorang wanita,aku tidak bisa terlepas dari pernikahan politik.Bahkan walau aku
merindukan pernikahan yang lahir karena cinta seperti yang tertulis di buku cerita di rumahku.
Kerinduan ini juga bukanlah sebuah dosa.
Aku tidak punya keluhan tentang pernikahan itu sendiri.
Meskipun rumah bangsawan ksatria itu berada di lokasi terpencil,itu bukan cerita buruk.
Sebagai putri kedua dari keluarga bangsawan ksatria lain,aku menikah dengan putra pewaris.
Anak perempuan kedua biasanya tidak akan menikah dengan orang seperti itu.
Paling-paling,aku akan dipasangkan dengan pewaris punggawa penting dengan bangsawan
kelas atas sebagai tuannya.
Untuk keluarga bangsawan dengan peringkat yang sama,putra kedua dan seterusnya biasanya
akan ditempatkan di rumah pengikut bangsawan.
Setidaknya aku akan menjadi nyonya rumah atau istri kedua dari seorang bangsawan kelas atas.
Itu juga tidak biasa bagi bangsawan kelas bawah seperti rumah Mainbach untuk sebagian
menjual salah satu anggota keluarga mereka ke pedagang besar.
Jadi,meskipun aku tidak punya pilihan tentang siapa yang akan kunikahi,kupikir aku beruntung
karena menikah dengan pewaris rumah Baumeister.
Meskipun aku sedikit terkejut ketika aku melihat ibu mertuaku merajut tali.
Tapi tetap saja,pemandangan seorang bangsawan yang bekerja dengan rajin untuk mengolah
tanah yang mereka tangani atau berburu bukanlah pemandangan yang tidak biasa bagi sebuah
rumah bangsawan di daerah pedesaan dengan sejumlah kecil wilayah dengan nama mereka.
"Anak itu ..." (Johanna)
Hanya satu orang itu.
Seorang anak yang perilaku sehari-harinya tidak bisa dipahami.
Anak bungsu dari rumah Baumeister,seorang bocah lelaki bernama Wendelin.
Ia dilahirkan sebagai anak bungsu dari ibu mertua yang usianya melebihi 40 pada saat
kelahirannya.Ini sendiri sudah cukup langka.
Karena biasanya nyonya mudalah yang melahirkan disaat istri sah berumur seperti itu.
Faktanhya,bahkan tuan rumah Baumeister saat ini juga memiliki seorang selir.
Tidak jarang nyonya rumah tinggal di rumah orangtuanya.
Namun,nyonya ini adalah putri kepala desa.Aku hanya kenal saat kita bertemu satu sama lain di
pernikahan.
Hal yang sama berlaku untuk dua putra dan dua putrinya sehingga aku pasti akan memiliki lebih
sedikit kesempatan untuk bertemu di masa depan juga.
Ini terutama karena perbedaan status sosial antara nyonya dan istri sah.
Keempat anaknya tidak memiliki hak waris,tidak memiliki hak untuk mengambil alih rumah
kepala desa atau menikah dengan rumah kepala desa lain di masa depan.
Karena kedudukan sosial berbeda melalui hubungan setengah darah,tidak ada yang dapat
dilakukan mengenai situasi ini.
"Dia adalah seorang anak yang telah kulahirkan tetapi aku tidak punya pilihan selain membiarkannya
sendirian" (Johanna)
Ibu mertua berkata dengan berat.
Bahkan dia tidak menyangka putra kedelapan akan lahir.
Dia sudah lama tidak merawatnya sejak dia lahir.Ini karena desa berada dalam periode di mana
mereka harus menebus kerusakan yang diterima dari ekspedisi yang gagal ke Demon Forest.
Setiap hari setelah bencana itu dihabiskan untuk reklamasi tanah.Dengan demikian,adalah hal
yang wajar jika dia meninggalkannya tanpa pengawasan di banyak waktu.
Tapi daripada menunjukkan ketidakpuasannya atas perlakuan yang diterimanya,dia sepertinya
malah baru saja membaca buku di ruang belajar dengan tenang.
Dan sebagai hasilnya,keterampilan membacanya jauh lebih baik dibandingkan dengan kami
untuk anak di usianya.
"Dia hanya ingin menjadi seperti Erich-san yang telah mandiri belum lama ini" (Johanna)
Aku hanya berbicara dengan Erich-san sedikit tetapi dia sepertinya orang yang cukup pintar.
Kupikir dia mungkin tuan yang lebih cocok dibandingkan dengan suamiku.
Aku merasa bahwa suamiku menjaga hubungan yang jauh karena itu sudah diputuskan tetapi,
Erich-san,orang yang dimaksud,telah meninggalkan rumah.
Sangat mungkin bahwa ia akan lulus ujian untuk menjadi pejabat rendahan di kota Kekaisaran.
Mungkin,orang itu sudah melewatinya dengan hasil yang luar biasa.
"Bukan hanya itu" (Johanna)
Menurut ibu mertua,Wend-kun pada usia 6 tahun,sudah bisa berbicara dengan Erich-san sebagai
orang yang setara meskipun Erich-san sepuluh tahun lebih tua.Keahlian membaca dan
matematika Wend-kun berada di atas rata-rata.
"Dan dia juga bisa menggunakan sihir" (Johanna)
Aku tidak berani mendengar sampai sejauh mana dia bisa menggunakannya.
Namun,ia tidak perlu khawatir tentang hidupnya bahkan jika ia menjadi mandiri setelah tumbuh
dewasa.Ayah mertua dan suamiku mungkin akan sampai pada kesimpulan yang sama.
"Mengapa bakat seperti itu ditinggalkan dengan sendirinya?" (Amalie)
Itu aneh.
Dengan bakat yang sangat berharga,berapa banyak hal yang akan didapatkan jika anak itu
menggunakan sihirnya untuk mengembangkan wilayah?
Itu akan menjadi peluang besar bagi rumah Baumeister.
"Kamu biasanya berpikir seperti itu" (Johanna)
Tetapi argumen seperti itu tidak valid jika orang melihat gambaran yang lebih besar.
"Wilayah Baumeister kecil dan terletak di daerah terpencil" (Johanna)
Itu tidak berarti mereka tidak dapat menghidupi diri mereka sendiri tetapi itu adalah wilayah
yang tidak seorang pun ingin hidup dengan semua ketidaknyamanannya.
Sebenarnya,hampir semua penghuni wilayah itu berpartisipasi dalam pernikahan.
Meskipun menjalani kehidupan sehari-hari yang sederhana,sejumlah besar makanan dan
minuman disajikan pada hari itu saja.
Ini sering dilakukan selama acara-acara seremonial penting.Seperti di wilayah orang tuaku,
pernikahan itu dianggap sebagai festival untuk wilayah tersebut dengan beberapa hiburan yang
bercampur akan diadakan saat itu.
"Karena Wend,daging dalam jumlah besar disajikan pada hari itu" (Johanna)
Itu secara resmi dilihat sebagai pencapaian bagi Erich-san yang ahli dalam busur tetapi pada
kenyataannya,upaya sebenarnya datang dari Wend-kun yang bisa menggunakan sihir.
"Kalau begitu bukankah itu alasan yang sangat penting agar dia bisa bekerja sama ..." (Amalie)
"Akan menjadi perseteruan keluarga jika itu terjadi" (Johanna)
Jarak antara populasi wilayah dan tuannya dekat.Satukan ini dengan fakta bahwa jika ada yang
tahu bahwa salah satu putra bangsawan dapat menggunakan sihir dan ini berada di daerah
tertutup,daerah pedesaan yang tidak memiliki banyak wilayah,yang tentu saja akan
meningkatkan populasi wilayah untuk memohon pengganti kepala keluarga berikutnya menjadi
ayah mertua.
Petani normal mungkin ragu untuk melakukannya tetapi pendapat kepala desa biasanya cukup
untuk membuat permohonan ini langsung kepada tuan saat ini.
Karena mereka orang yang berpengaruh di wilayah tersebut.
"Aku tidak bisa membayangkan kebingungan macam apa yang akan terjadi jika itu terjadi" (Johanna)
Tidak mungkin setiap orang akan setuju tentang itu.
Perselisihan mungkin akan terjadi antara fraksi Kurt dan fraksi Wendelin.
Dan bala bantuan sulit untuk diharapkan akan datang dari luar bahkan jika kebingungan terjadi
di wilayah kerajaan karena bahkan tetangga wilayah itu juga harus melewati pegunungan
terlebih dahulu untuk tiba disini.
"Itu akan menjadi kejatuhanmu sebagai istri untuk kepala keluarga berikutnya juga jika itu terjadi" (Johanna)
Dia benar.
Aku,yang baru saja menjadi istri sah dari kepala keluarga berikutnya.Mengapa aku mencoba
membuangnya?
"Anda benar ..." (Amalie)
Terlihat jelek tapi dunia tidaklah naif.
Daripada rumah Baumeister yang dikembangkan oleh Wend-kun sebagai kepala keluarga,aku
memilih bahwa kehidupan saat ini harus dijaga oleh suamiku sebagai kepala keluarganya.
Aku tidak akan pernah memilih opsi lain.
"Wend,untungnya tidak tertarik dengan wilayah ini" (Johanna)
Dia benar.
Karena dia bisa menggunakan sihir,dia bisa menjadi petualang atau mendapatkan pekerjaan dari
bangsawan lain.
Penghasilan dari keduanya pasti lebih baik.
"Jadi,tidak apa-apa bagi Wend untuk melakukan sesukanya.Itu akan lebih baik bagi kedua belah
pihak" (Johanna)
Bahkan aku merasa ini sedikit dingin tetapi ini adalah satu-satunya bentuk kasih sayang yang
bisa ditunjukkan ibu mertua kepada putranya.
Memiliki kepentingan yang saling bertentangan di wilayah tersebut dan anak-anak sendiri saling
berkelahi.Ini benar-benar sering terjadi dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengan mimpi
buruk seperti itu.
"Aku mengerti itu.Tapi hal-hal tak terduga bisa terjadi di dunia” (Amalie)
"Kamu benar, hal-hal tak terduga bisa terjadi" (Johanna)
Kami berdua menghela nafas.Aku merasa bisa berteman dengan ibu mertua.Bahkan jika itu
hanya sedikit.
Kami sekarang adalah keluarga seumur hidup.
Jadi aku perlu rukun dengan mertuaku.
0 Response to "Interlude 02"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!