Honzuki Ch 002




  • Chapter - 002 - Sebuah hidup baru



    Bang! Bang! Suara seperti sesuatu yang menghantam lantai atau meja membuatku bingung, 
    karena di bagaimanapun caraku tidur.Dengan setiap gerakan,rentetan rasa sakit menembus 
    tengkorakku seperti aku baru saja dipukuli,dan hanya bisa mengeluarkan erangan kecil.

    Diam ... tolong ... diam ...

    Suara dan getaran yang menjengkelkan tidak berhenti,itu terus berlanjut dengan ritme yang 
    tepat,dan tidak mengizinkanku tidur sama sekali.

    Aku tetap terjaga,dan dengan susah payah menyadari getaran yang bergema di dalam kepalaku 
    yang berputar.Aku memasang telingaku,berharap suara itu akan segera hilang.Bergerak di sekitar 
    terasa aneh,itu seolah tubuhku tidak melakukan persis seperti yang kuinginkan.Semua persendianku 
    sakit,dan aku merasa demam di seluruh tubuhku,aku aku terserang flu.

    "Ugh ..."

    Aku membutuhkan kacamatak jika aku ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi.Dengan mata 
    terpejam,aku mencari-cari kacamata yang selalu kusimpan di dekat bantalku.Seluruh tubuhku 
    terasa agak mati rasa,dan gerakan lenganku sangat lamban.Saat aku terus menggeliat,sesuatu 
    di bawahku berdesir seperti suara rumput atau kertas.

    "... Suara apa itu?"

    Suara yang keluar dari mulutku terdengar terlalu nyaring,ini hampir seperti suara anak kecil. 
    Apa mungkin ini karena aku sakit,tapi,ini sama sekali bukan suara yang biasa kudengar.Meskipun 
    aku tidak ingin melakukan apapun daripada tidur karena demam ini,aku tidak bisa mengabaikan 
    banyak kelainan yang terjadi di sekitarku.Perlahan aku membuka mata.Bidang penglihatanku 
    aneh,berkat demam yang sangat tinggi ini.Aku tidak tahu apakah itu karena air mata di mataku 
    yang membantuku melihat tanpa kacamata,tetapi semuanya lebih jelas daripada biasanya.

    "Eh?"

    Hal pertama yang kuperhatikan adalah langit-langit yang,meskipun mungkin awalnya berwarna 
    putih,itu sudah diwarnai hitam oleh asap kompor.Sejumlah balok hitam tebal menahannya, 
    dan di mana laba-laba membangun jaringnya yang besar.Ini sama sekali tidak seperti ruangan 
    yang kuingat.

    "…Ada dimana aku?"

    Aku melihat sekeliling ruangan,menundukkan kepalaku agar tidak menggoyangkan air mataku. 
    Dan itu sangat jelas,dari apa yang kulihat,benar,sebagian besar dari apa yang ada di sekitarku 
    sama sekali berbeda dengan Jepang tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan.Hanya dari 
    gaya arsitektur langit-langitnya saja sudah menjelaskan jika ini bukan bangunan bergaya Jepang, 
    melainkan Barat.Selain itu,ini bukan konstruksi modern berbingkai baja,tetapi sesuatu yang jauh 
    lebih tua.Tempat tidurku juga keras,dan bukan kasur yang berada di bawahku.Sebaliknya,aku 
    sepertinya berbaring di atas semacam bantal yang terbuat dari bahan tanaman.Melalui kain kotor 
    yang menutupinya,aku mencium aroma aneh.Selain itu,tubuhku terasa gatal di sana-sini, 
    itu seperti aku sudah digigit kutu.

    "T ... tunggu sebentar ..."

    Ingatanku yang masih segar adalah saat aku ditenggelamkan di bawah banyak buku,dan aku 
    tidak ingat diselamatkan sama sekali.Paling tidak,aku tidak berpikir rumah sakit mana pun di 
    Jepang akan menempatkan pasien di atas selembar kain kotor ini.Dengan ragu,aku mencoba 
    mengangkat tangan ke atas kepalaku agar aku bisa melihatnya,dan yang kulihat adalah tangan 
    kecil dan ramping seorang anak.Aku menjalani gaya hidup di mana aku tertutup di dalam ruangan 
    dengan buku-bukuku sepanjang hari,jadi kulit yang tidak diinginkan dan hampir tidak sehat 
    bukanlah kejutan,tetapi pada usia dua puluh dua tahun,tanganku,tentu saja,itu seharusnya 
    tangan orang dewasa.Dan itu sangat berbeda dari tangan-tangan kecil yang tampak kekurangan 
    gizi di hadapanku sekarang.Tangan kecil seperti anak kecil ini yang bisa kubuka dan tutup sesuka 
    hati.Saat aku bergerak,tubuhku sama sekali tidak memberikan perasaan seperti yang biasa 
    kurasakan.Pada kenyataan yang mengejutkan ini,mulutku mengering.

    "…Apa yang sedang terjadi?"

    Apa aku mengalami reinkarnasi.Tuhan mungkin telah mendengar keinginanku saat sekarat dan 
    memberiku kehidupan baru,sehingga aku bisa membaca lagi.Ini tidak bisa dipahami.Aku ingin tahu 
    lebih banyak tentang dunia di sekitarku,jadi aku mengangkat kepalaku yang berat dan secara
    perlahan-lahan mengangkat tubuhku yang demam juga.Rambutku yang basah oleh keringat 
    menempel di sisi kepalaku,tapi aku tidak peduli ketika aku melihat sekeliling ruangan.Disana,aku 
    melihat lebih banyak platform seperti tempat tidur seperti yang kupakai,kain kotor di atasnya, 
    dan beberapa kotak penuh dengan berbagai hal ... tetapi tidak ada rak buku.

    "Tidak ada ... buku ..."

    Satu-satunya pintu di ruangan ini berayun terbuka.Dan dalam sekejap,suara deburan yang 
    menggema di kepalaku hilang,hanya untuk digantikan oleh suara langkah kaki ketika seseorang 
    berada di hiruk pikuk.Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.Berdasarkan balok di 
    langit-langit,keadaan dinding,dan jenis furnitur di ruangan ini,aku merasa seperti ini adalah 
    sesuatu yang berasal dari sejarah Eropa.Tidak ada apapun yang berada di sekitarku yang bisa 
    menunjukkan peradaban modern.Apakah ini negara yang sangat terbelakang,atau apakah aku 
    telah melewati waktu dan berakhir di masa lalu? Kalau saja aku tahu; jika aku bisa melakukannya, 
    aku akan menggunakan banyak waktu untuk menentukan langkah selanjutnya.

    "... Apakah aku berhalusinasi di saat-saat terakhirku?"

    Saat kekhawatiran muncul di kepalaku yang sedang demam,seorang wanita muncul dari 
    pintu,yah,itu setelah mendengar aku bergerak dan berbicara pada diriku sendiri.Wanita itu 
    mengenakan bandana segitiga yang diikatkan di kepalanya dan usianya sekitar berada di akhir 20-an, 
    itu kutaksir setelah melihat dari kondisi wajahnya yang dulu cantik.Ciri-ciri wajahnya yang umum 
    cukup cantik,tetapi semua kotoran merusaknya.Jika dia mencuci muka (dan pakaiannya),dia 
    akan terlihat setengah layak,tetapi sangat disayangkan dia menjadi seperti sekarang.Secara umum, 
    aku tidak terlalu khawatir tentang penampilan seseorang (atau aku sendiri,sungguh) selama 
    mereka menjaga diri mereka tetap bersih; jika mereka menjadi kotor,aku benar-benar berharap 
    mereka berusaha sedikit,jika tidak,kecantikan mereka akan sia-sia.

    "Maine,% & $ # + @ * + #%?" Kata wanita itu dalam bahasa yang tidak aku mengerti.

    Mendengar suaranya,ingatan seseorang meledak di kepalaku,dan aku menjerit kecil.Dalam sekejap, 
    ingatan yang bernilai beberapa tahun memenuhi pikiranku.Tekanan kuat itu terasa seperti itu 
    mengaduk otakku menjadi bubur,dan aku meraih kepalaku untuk menahan rasa sakitnya itu.

    "Maine,apakah kamu baik-baik saja? Kau tidak bangun untuk waktu yang lama! Aku khawatir"
    "... Bu?"

    Beberapa kenangan muncul ke permukaan.Wanita yang datang untuk memeriksaku dan sekarang 
    dengan lembut membelai kepalaku adalah ibuku,dan namaku Maine.Aku tidak tahu bagaimana 
    aku bisa tiba-tiba mulai mengerti apa yang dia katakan; banjir informasi ini telah membuat pikiranku 
    berantakan.Jujur,aku berharap setidaknya kejadian ini bisa menunggu sampai aku merasa sedikit 
    lebih baik.Tentu,aku berharap bisa bereinkarnasi sehingga aku bisa terus membaca,dan tentu saja, 
    sepertinya aku telah bereinkarnasi,tetapi tidak seperti aku akan dengan lemah hati menerima 
    bahwa wanita di depanku ini tiba-tiba adalah ibuku.

    "Bagaimana perasaanmu? Sepertinya kau sakit kepala,” katanya.

    Jari-jari tangan yang dia tempatkan di dahiku ternoda bintik-bintik hijau dan kuning.Apakah 
    pekerjaannya melibatkannya dengan bahan pewarna? Aku ingat bahwa pekerja di Jepang yang 
    bekerja dengan pewarna nila memiliki noda yang sama di tangan mereka.Aku tidak ingin membiarkan ibu ini,yang secara bersamaan aku tidak tahu apa-apa tentangnya entah bagaimana 
    ingat,menyentuhku,jadi aku tersentak menjauh dari tangannya yang terulur,mengubur diriku di ranjang yang bau,dan menutup mataku.

    "... Kepalaku ... masih sakit.Aku ingin tidur,” kataku.
    "Oh,istirahatlah"

    Ketika ibuku meninggalkan kamar yang penuh dengan tempat tidur ini,aku mulai berpikir 
    dalam-dalam.Antara pusing karena demam dan kekacauan di kepalaku,tidak mungkin aku bisa 
    tidur dengan tenang.

    "Aku tidak salah ... aku sudah mati,bukan?"

    Tanpa bisa ditahan,gambaran ibuku sendiri melayang ke permukaan pikiranku,dan aku diam-diam 
    meminta maaf bahwa aku tidak akan pernah melihatnya lagi.Dia mungkin akan sangat marah, 
    dan berteriak "berapa kali sudah kukatakan jika kau ini memiliki terlalu banyak buku ?!" sambil 
    menahan air mata kesedihannya.Aku mengangkat lengan yang lamban dan menghapus air mata 
    dari mataku.

    "Maaf,Bu ..." Aku berbisik,walau itu adalah permintaan maaf yang tidak akan pernah sampai 
    ke telinganya.

    Dengan enggan aku melepaskan gambaran itu,dan mulai dengan hati-hati memilah-milah 
    kenangan anak ini,Maine,yang telah dibuang ke kepalaku.Ingatan terakhirnya adalah saat ia 
    sedang mengalami demam yang sangat menyakitkan,menyakitkan,begitu menyakitkan hingga 
    dia tidak bisa menahannya lagi.Dan sepertinya aku,entah bagaimana,Maine yang dulu memiliki 
    tubuh ini mati,dan aku menggantikan tempatnya.Oh,atau mungkin aku benar-benar terlahir 
    kembali di dunia ini,dan karena demam menyebabkan kenangan hidupku yang lalu muncul 
    kembali?

    "Tidak masalah,bagaimanapun juga.Aku hanya harus hidup seperti Maine mulai sekarang, 
    karena,tidak mungkin aku bisa mengubahnya ... "

    Karena itu masalahnya,aku perlu menyaring kenangan Maine untuk mempelajari lebih lanjut
    tentang situasiku saat ini; kalau tidak,keluargaku mungkin mulai curiga.Namun,tidak peduli 
    sekeras apa pun aku berpikir,ingatan Maine adalah kenangan seorang gadis kecil dengan 
    keterampilan bahasa yang masih berkembang,dan ada banyak hal yang dikatakan orang tuanya 
    bahwa dia tidak benar-benar mengerti.Dia tidak tahu apa artinya itu dan ini! Dia kehilangan 
    banyak kata-kata yang berguna dari kosa katanya,sehingga sebagian besar dari apa yang dia 
    ingat adalah hal yang samar dan ambigu.

    "Whoa, tidak ... apa yang harus aku lakukan?"

    Dari ingatan kecil kekanak-kanakan Maine,aku sudah tahu apa yang harus kutahu.Keluarganya 
    terdiri dari empat orang.Ibunya adalah wanita tertua di sini.Dia memiliki kakak perempuan,
    bernama Tory.Dan ayahnya memiliki pekerjaan yang sama seperti tentara.

    Dan yang paling penting,ini bukan Bumi.Dari gambaran di kepala Maine,di bawah bandana yang 
    dikenakan ibunya,rambutnya berwarna hijau segar,seperti batu giok.Kalian mungkin berpikir bahwa
    dia harus mengecatnya untuk mendapatkan warna itu,tetapi itu benar-benar hijau.Ini adalah 
    warna yang tidak alami sehingga aku hampir ingin memeriksa untuk melihat apakah itu wig
    atau tidak.Namun,tampaknya sangat tidak mungkin bahwa dia akan menjadi semacam 
    cosplayer yang selalu mengenakan wig hijau dan pakaian kotor; jauh lebih realistis untuk 
    berpikir bahwa aku berada dalam semacam dimensi alternatif.

    Kebetulan,rambut saudara perempuan Maine juga berwarna biru-kehijauan,dan rambut ayahnya 
    berwarna biru.Rambut Maine sendiri berwarna biru tua.Haruskah aku bersyukur karena rambutku
    memiliki warna yang hampir sama dengan hitam,atau haruskah aku mendesah karena keluarga 
    cosplay-ku ini? Apa pun yang terjadi,rumah ini sepertinya tidak memiliki cermin,dan tidak peduli 
    seberapa banyak aku menggali,aku tidak dapat menemukan gambaran yang jelas tentang apa 
    seperti apa aku terlihat,terlepas dari warna rambutku.Nah,berdasarkan apa yang kuketahui 
    tentang penampilan ibu dan ayahku,dan seperti apa saudara perempuanku,kukira aku tidak terlihat 
    terlalu buruk.Tapi aku,tanpa diragukan lagi,sangat kotor.

    “Ughh,aku benar-benar butuh mandi. ... Apa keluarga ini bahkan punya satu tempat untukku
    melakukan itu?”

    Secara realistis,penampilanku bukan masalah terbesar saat ini,ini adalah kondisi hidupku. 
    Sepertinya keluarga tempatku terlahir kembali sangat miskin.Hanya dari melihat-lihat, 
    semuanya tampak sangat buruk.Kain yang aku,seorang anak yang sakit,terbungkus sangat tipis 
    dan usang.Bahkan untuk turunan dari kakakku,ini terlalu kejam.Secara singkat aku berpikir bahwa 
    ini mungkin semacam pelecehan,tetapi menurut kenangan Maine bahkan pakaian ibunya dijahit
    dengan menggabungkan beberapa kain,dan saudara perempuannya juga hampir sama.Ini adalah 
    standar untuk keluarga baruku.Pakaian kerja ayahku relatif padat,dengan hanya beberapa
    tambalan,tetapi meskipun demikian ia hanya pernah diberi satu seragam,dan itu beberapa tahun 
    yang lalu.

    Terlebih lagi,rumah ini sepertinya tidak berdiri sendiri.Dinding yang paling dekat denganku 
    terbuat dari semacam batu bata,dan melaluinya aku bisa mendengar langkah kaki naik dan 
    turun tangga dan suara orang-orang yang kukira adalah tetangga kami.Apa mungkin ini semacam 
    kompleks perumahan atau bangunan apartemen?

    Jadi,tentang masalah reinkarnasi ini ... bukankah seharusnya aku terlahir kembali sebagai 
    bangsawan,agar aku tidak perlu khawatir dalam menjalani kehidupan yang sulit?

    Aku menghela nafas berat pada sisa kondisiku.Aku mungkin memiliki gaya hidup yang sangat 
    biasa di Jepang,tetapi itu sangat berbeda dengan apa yang kuhadapi sekarang.AKu tidak tahu era 
    apa atau negara mana aku dilahirkan sekarang,tetapi Jepang adalah tempat yang baik untuk hidup, 
    negara itu dipenuhi dengan hal-hal indah.Kain yang nyaman,ranjang empuk,buku,buku,dan 
    lebih banyak buku ...

    “Aaah,aku ingin membaca buku.Membaca selalu membantu demamku turun"

    Tidak peduli seberapa buruk keadaanku,aku akan bisa menanggungnya selama aku punya buku.
    AKu lalu meletakkan jari ke dahiku dan berkonsentrasi,mencari di dalam ingatanku untuk hal-hal
    seperti buku.Di mana di rumah ini aku bisa menemukan rak buku?

    "Maine,kau sudah bangun?" Sebuah suara tiba-tiba menghancurkan konsentrasiku.Itu suara 
    seorang gadis,usianya sekitar tujuh atau delapan tahun,dan saat ini sedang berjalan ke arahku 
    dengan langkah kaki ringan.Menurut ingatanku,ini Tory.Rambutnya yang berwarna biru kehijauan 
    dengan hati-hati diikat dalam kepang sederhana,tapi aku bisa melihat bahwa rambutnya sangat 
    kering dan perlu dicuci.Itu sama seperti ibunya,dia sedikit kotor,dan aku benar-benar ingin dia mandi. Karena dia benar-benar menyia-nyiakan wajahnya yang manis.

    Aku mungkin berpikir demikian,tetapi itu adalah pendapat orang luar yang berasal dari Jepang,
    negara dengan standar kebersihan pribadi yang tinggi.Bahkan jika kau miskin,kau masih ingin 
    mempertahankan lingkungan hidup yang sehat; jika tidak,kau akan jatuh sakit,dan jika sakit,kau 
    harus mengunjungi dokter,dan itu lebih menghabiskan uang.

    Aku benar-benar tidak terlalu peduli soal itu sekarang.Tepatnya ada satu hal yang ada di pikiranku
    saat ini.

    "Tory," aku bertanya, "Bisakah kamu membawakanku 'buku'?"

    Berdasarkan usia Tory,dia pasti memiliki sekitar sepuluh atau lebih buku bergambar di rumah. 
    Aku mungkin perlu beristirahat untuk mengatasi penyakit ini,tetapi aku masih bisa membaca. 
    Membaca buku dari dimensi alternatif,saat ini,adalah prioritas tertinggiku di atas segalanya.

    "Tory, kumohon!"

    Tory menatapku dengan tatapan kosong,adik perempuannya yang manis,dengan kepala miring ke 
    satu sisi. 
    "Hah? Apa itu 'buku'?"
    "A ... uhh,itu adalah hal di mana 'kata-kata' dan 'gambar' telah 'dituliskan' ..."
    "Maine,apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti,apa yang kau katakan? "
    “Aku bilang,'buku'! Aku ingin 'buku bergambar'!"
    "Apa itu? Aku tidak terlalu mengerti ...? "

    Sepertinya aku mungkin secara tidak sengaja menggunakan kata-kata dari Jepang sebagai 
    ganti kata-kata yang tidak diketahui Maine.Tidak peduli sekeras apa pun aku mencoba 
    menjelaskannya kepada Tory,dia hanya berdiri di sana dengan kepala terkulai ke satu sisi dan 
    ekspresi tercengang di wajahnya.Bahkan jika aku hanya mengatakan "bawakan aku buku" dalam 
    bahasa Jepang,tidak ada cara dia akan mengerti.Aku harus menggali kosakata ini,dengan cepat.

    “Ugh, baiklah! ’Fungsi terjemahan,tak bergunaaaaa!’” Teriakku.
    "Maine! Apa yang membuatmu begitu marah ?!”
    "AKu tidak marah! Aku hanya merasa kepalaku sakit"

    Marah pada Tory karena tidak memahamiku akan menjadi hal yang sangat kekanak-kanakan 
    untuk dilakukan. ... Tapi aku melakukannya.

    Pertama,aku harus mulai memfokuskan semua yang kumiliki untuk mendengarkan dengan 
    cermat apa yang dikatakan orang di sekitarku dan,sedikit demi sedikit,mulai menghafal semua 
    kata yang kudengar.Antara otak muda dan fleksibel Maine dan intuisi lulusan perguruan tinggi
    milikku yang berusia 22 tahun,menghafal kosa kata seharusnya mudah ... secara teori. 
    Paling tidak,jika aku mengingat kembali apa yang kualami ketika aku belajar bahasa lain hingga
    aku bisa membaca buku-buku asing,itu tidak akan sulit dikelola.Semangat dan cinta yang kugunakan 
    untuk bukuku sudah cukup untuk mengusir orang lain.

    "... Apakah kamu marah karena kamu masih demam?" Tanya Tory.Dia lalu mengulurkan tangannya 
    ke dahiku,mungkin untuk merasakan suhu tubuhku.Tanpa pikir panjang,aku meraih tangannya yang
    kotor sebelum dia bisa menyentuhku.

    "Aku masih sakit,tidakkah kamu akan sakit juga?" Tanyaku.Meskipun aku pura-pura menunjukkan 
    perhatian pada saudara perempuanku,aku benar-benar hanya berusaha untuk menghentikannya 
    dari melakukan sesuatu yang menjijikkan.AKu benar-benar tidak ingin Tory menyentuhku dengan
    tangan-tangan kotornya itu,jadi aku menggunakan teknik orang dewasa ini untuk menghindarinya.

    “Oh,kurasa begitu.Aku akan hati hati!"

    Safe.Jika dia bersih,dia akan menjadi kakak perempuan yang hebat,tetapi saat ini aku tidak ingin 
    disentuh sama sekali.Jika ini situasi yang kuhadapi,maka aku harus menumbuk konsep kebersihan
    ke dalam tengkorak mereka.Jika aku tidak mulai meningkatkan hal-hal di sekitar sini,kupikir aku tidak
    akan dapat bertahan hidup.Menurut ingatan ini,Maine selalu menjadi anak yang lemah,dan terlalu 
    sering terbaring di tempat tidur dan demam.Aku memiliki terlalu banyak kenangan tentang tempat 
    tidur ini.

    Jika aku akan dapat membaca sesuka hati,aku terlebih dahulu harus memastikan jika aku sehat 
    dan lingkunganku juga bersih.Keluarga ini terlalu miskin,jadi jika aku sakit tidak akan ada yang 
    bisa memanggil dokter.Bahkan jika mereka melakukannya,dari penampilan tempat ini aku tidak 
    bisa membayangkan mereka akan menjadi baik,jadi aku pasti tidak mau harus berada dalam 
    perawatan mereka.

    Ibu memanggil dari ruangan lain."Tory,bantu aku menyiapkan makan malam!" "Ya, ibu," kata Tory, 
    dia lalu melarikan diri dengan lari kecil.

    Dilihat dari sudut sinar matahari yang melewati jendela,mungkin sudah waktunya untuk memulai 
    persiapan makan malam.Dan Tory sepertinya masih di sekolah dasar,tetapi sudah banyak 
    membantu pekerjaan rumah.Betapa miskinnya kondisi ini,bagi anak-anak yang bisa diandalkan 
    untuk ikut bekerja.

    "Ugh,ini buruk ..."

    Pikiran akan seperti apa hidupku ketika aku tumbuh benar-benar menyedihkan.Tidak peduli 
    bagaimana aku memikirkannya,aku akan terjebak melakukan pekerjaan rumah selamanya. 
    Aku tidak akan memiliki terlalu banyak waktu untuk membaca.Pekerjaan rumah sudah menjadi 
    masalah besar ketika aku masih di Jepang dengan semua peralatannya yang nyaman; Apakah 
    seorang wanita tidak berguna sepertiku yang menghabiskan seluruh waktunya untuk membaca 
    bahkan mampu beradaptasi dengan kehidupan seperti ini?

    Bang! Bang! Suara nyaring dan semarak bergema di seluruh ruangan.Ibu bilang sudah waktunya 
    untuk menyiapkan makan malam,jadi itu mungkin suara memasak,tapi apa yang sebenarnya 
    terjadi di sana? Aku tidak dapat melihat apa pun dari tempatku berada,tetapi pada saat yang sama 
    aku benar-benar tidak ingin mendengar jika itu hal yang buruk.

    Aku harus tetap positif! Aku tidak akan menyia-nyiakan reinkarnasi ini.Ada banyak buku di sini 
    untuk dibaca yang mungkin tidak pernah kubaca di Bumi! Urutan pertama rencanaku adalah 
    merawat kondisi fisikku.Dengan itu diputuskan,aku perlahan menutup mata.

    "Aku pulang!"
    "Hai,Ayah!"

    Aku mendengar suara dentang,seperti lempengan logam saling bergesekan.Ayahku telah kembali 
    ke rumah,tepat pada waktunya untuk makan malam.Maine masih terlalu sakit untuk makan, 
    jadi aku secara bertahap tertidur dengan suara makan keluarga yang bahagia di ruangan lain. 
    Saat pikiranku tergelincir ke dalam kegelapan,hanya ada satu pikiran di benakku.

    Ah,aku tidak peduli apa itu,aku hanya ingin membaca buku.

    SebelumnyaIndex I Selanjutnya

    0 Response to "Honzuki Ch 002"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel