Solo Leveling Ch 206
Chapter 206
Setelah Jin Woo pergi,tim Raid terbaik milik Hunters ikut melompat ke dalam Dungeon.
"Hei,jangan mendorong"
"Kau tidak perlu berlari seperti itu,kita tidak perlu melarikan diri dari sini"
Grawllll-
Mengapa Hunter Sung Jin Woo meminjam Gates seseorang untuk menguji sesuatu
di dalam Dungeon-nya,dan ini merupakan Gates yang baru-baru ini muncul dengan peringkat
yang tinggi juga.
Mata para Hunter yang penasaran terus menjelajahi bagian dalam Dungeon.
Namun segera mata mereka berubah menjadi kejutan.
Disana mereka melihat jalan berdarah!
Tubuh Monster yang babak belur membentuk jalur darah ke bagian dalam Dungeon.
Jalan terus berlanjut tanpa henti melalui gua ke sisi lain yang gelap.
Para Hunter tidak bisa berkata-kata karena mereka bahkan tidak berani terus masuk.
"Hei,lihat itu"
Seorang Hunter menyodok orang di sebelahnya dengan sikunya.
Hunter,yang secara tidak sengaja menoleh ke arah yang ditunjuk temannya itu,membuka
mulutnya karena melihat pemandangan yang berada di luar imajinasinya.
Apa yang Hunter Sung Jin Woo lakukan hingga membuat langit-langit Dungeon berubah
ke dalam bentuk yang aneh?
Landscape Dungeon sangatlah keras dan kuat,sulit untuk merubahnya.
Tapi,seseorang sudah mengubah itu saat ini.
"Aku sudah cukup dengan semua ini"
Hunter yang relatif lemah berubah menjadi pucat pasi melihat tempat pembantaian ini.
Yang lebih mengejutkan adalah jika Dungeon Rank-A berubah menjadi seperti ini hanya
dalam waktu kurang dari 10 menit.
Seorang Hunter wanita lalu berkata pada Hunter lain dengan tatapan mengejutkan.
"Hunter Sung Jin Woo ... Apa semua ini karenanya.Tapi ..."
Bukti serangan yang luar biasa ini tidak bisa dipalsukan.
Ini adalah pertama kalinya dalam karir lima tahunnya untuk melihat dinding bagian dalam
Dungeon hancur dan berubah seperti ini.
Seorang pria yang melihat ke dalam memukulnya dan berkata.
"Apa katamu? Apa bisa Monster yang menyebabkan ini? Apa bisa?"
Tapi Cha Hae-in yang ada disana menggelengkan kepalanya.
Dia tahu jika ini bukan hasil serangan Jin Woo.
Dia yakin karena dia pernah melihat sendiri Jin Woo bertarung beberapa kali dalam jarak dekat.
Jin Woo yang dia kenal adalah Hunter yang bisa menangani musuh dengan lebih rapi
daripada siapa pun.
Gaya bertarungnya sama seperti sebuah karya seni.
Ketika Cha Hae-in pertama kali melihat pertarungannya,dia juga terpesona oleh keindahan
gerakan-gerakannya.
Jika seperti itu,maka ......
'Panggilan Hunter Sung Jin Woo-lah yang telah melakukan ini ... '
Kemudian -
Cha Hae-in merinding melihat semut monster yang sedang membentangkan kakinya
lebar-lebar dan meraung.
Monster itu saat ini sedang berada di puncak kekejamannya!
Bagaimana dengan Jin Woo??
Sesuatu terjadi pada mahluk panggilannya.
Apa yang terjadi pada semut monster ini?
Kebingungan dan ketakutan bisa dirasakan di setiap tim Raid yang terkejut oleh sisa-sisa
pertempuran di setiap sudut Dungeon,Cha Hae-in lalu berlari keluar untuk mengejar Jin Woo
agar bisa menyelesaikan keraguannya.
Tapi -
Jin Woo,yang baru saja meninggalkan Gates,langsung menghilang.
"Bagaimana dia bisa begitu cepat?"
Cha Hae-in mengerang,ia lalu berteriak
"Aku punya banyak pertanyaan"
"Akan ada kesempatan lain"
Dengan lesu,dia tersenyum dan perlahan berbalik.
* * *
Jin-Ah mendekati ibunya,sambil berjalan mengendap-endap seperti kucing.
Creak - Creak -
Tapi,Ibunya tidak peduli walau dia mendengar suara langkah kaki,dia dengan sengaja
tidak peduli dengan putrinya yang mendekat di belakangnya.
Kemudian -
Jin-Ah,yang begitu dekat hingga bisa mendengar suara nafas satu sama lain,memeluk ibunya.
"Bu"
Jin-Ah membuat suara ramah tanpa sedikit pun kejutan.
"Kau bosan"
"Ya,aku bosan.Kakak jarang pulang dan ibu tidak mau bermain denganku"
Ketika ibunya tertidur di rumah sakit,Jin Woo menggantikan tempatnya.
Dia melakukan yang terbaik tidak hanya untuk menghasilkan uang tetapi juga untuk
tugas-tugas lain agar Jin-Ah bisa berkonsentrasi pada studinya.
Jin Woo adalah saudara laki-laki,orang tua,dan teman Jin-ah.
Hal yang sama juga berlaku pada Ibunya.
Saat ini,mereka sering merindukan Jin Woo,yang selalu sibuk belakangan ini.
Sekarang semua orang tahu wajah dan namanya,tapi,apa gunanya jika keluarganya
sendiri tidak bisa melihat wajahnya?
Jin-Ah mencoba menghibur diri bersama ibunya untuk kekosongan yang ditinggalkan oleh Jin Woo.
"Aku senang bersama ibu"
Jin-ah membenamkan wajahnya di punggung ibunya dan tersenyum senang.
Ibunya tidak melihat bagian belakang,dan terus memberishkan piring dengan ekspresi
yang sama seperti Jin-Ah.
Jin-Ah,yang telah melekat pada punggung ibunya sama seperti lem.
"Bu,ayo pindah"
Ibunya,yang berhenti sejenak,tersenyum lagi saat dia melanjutkan mencuci piring.
"Putriku,apa kamu ingin pindah?"
"Ya"
"Kenapa? Aku masih suka rumah ini"
"Apa yang Ibu sukai dari apartemen tua ini?"
Meskipun Jin-Ah bertanya,ibunya hanya tersenyum dan terus menggerakkan tangannya
dengan rajin.
Dan untuk Jin-Ah,dia sudah tahu alasannya.
Alasan kenapa Ibunya tidak mau meninggalkan apartemen tua ini?
Mengapa dia masih ingin tinggal di sini membayar sewa meskipun kakak sudah mendapatkan
uang yang tidak bisa disentuh orang biasa?
Itu karena Ibu masih menunggu Ayah pulang.
Walau Ayah mungkin tidak akan kembali ke sini.
Bagi Jin-Ah itu tidak terlalu berguna,karena dia hanya memiliki sedikit ingatan tentang
Ayahnya,tetapi kakanya juga tidak pernah menyebut jika mereka akan pindah rumah lagi
setelah mendengar alasan ibunya.
'Ibu masih suka rumah ini'
Sekali lagi,ibunya diam-diam bangkit kembali,dan Jin-Ah,yang menggembungkan
pipinya,berbalik.
"Cocok"
"Jangan begitu ... Ah"
Ibu balas menatap Jin-ah dengan wajah yang sudah dia lupakan.
"Kalau dipikir-pikir,mungkin akan hujan malam ini"
"Putriku yang cantik,maukah kamu mengambil cucian?"
"Ibu bilang aku cantik"
Apa ada orang yang tidak menyukai suara sanjungan?
Jin-Ah lalu menuju beranda untuk mengambil cucian yang tergantung sambil bersenandung.
Dia sangat terampil menempatkan cucian ke dalam keranjang,seperti yang biasa dia lakukan
selama ketidakhadiran Ibunya.
Lalu -
Tangannya tiba-tiba berhenti ketika dia berjalan kembali ke beranda.
Dan langit mulai gelap sebelum dia menyadarinya.
"Uh"
Bukankah ada terlalu banyak awan disana?
Jin-Ah,yang secara tidak sengaja mengangkat kepalanya ke langit,dan membuka matanya
lebar-lebar.
Sekeranjang cucian jatuh dari tangan Jin-Ah.
"Oh,Bu"
* * *
Tanganku terus berkeringat.
Woo Jin-cheol,Ketua Asosiasi,yang memandangi telapak tangannya yang basah,
dan menggosok-gosokkan ke celananya.
Sudah berapa lama aku tidak merasa begitu gugup seperti ini?
Lebih baik bagiku untuk masuk ke Gates tepat sebelum Dungeon Break terjadi daripada ini.
"Jangan gugup,Ketua Asosiasi,Woo Jin-cheol"
Pejabat tinggi pemerintah yang mengundang Woo Jin-cheol ke Cheong Wa Dae tersenyum.
Bagaimana percakapan yang tepat terjadi jika salah satu orang sudah gugup bahkan sebelum
pembicaraan itu sendiri dimulai?
Pejabat itu sepenuhnya mengerti bagaimana perasaan pemuda ini,tetapi dia berharap bahwa
tidak ada kesalahan untuk apa yang sudah ia lakukan.
"Maafkan aku"
Woo Jin-cheol mengangguk dengan senyum agak kaku.
Pejabat tinggi menepuk punggung tangannya beberapa kali untuk memberi dorongan.
Kemudian pintu ruangan yang terpisah dibuka dan pria yang sedang ditunggu kedua orang itu
akhirnya masuk ke dalam ruangan.
"Tuan Presiden"
"Tuan Presiden"
Woo Jin-cheol dan Ko Kwan keduanya bangkit dari kursi mereka.
"Oh,duduklah dengan nyaman.Aku tak masalah.Ada pria yang lebih hebat di sini daripada aku"
Presiden Kim Myung-chul duduk,melemaskan suasana tegangnya dengan lelucon ringan.
Setelah dia duduk,Woo Jin-cheol juga kembali duduk.
Mata presiden lalu tertuju pada Woo Jin-cheol.
"Akhir-akhir ini,kau sepertinya sibuk dengan Asosiasi,Ketua"
"Oh,tidak"
Walau dia mengatakan tidak,lingkaran hitam di bawah mata Woo Jin-cheol,sudah menunjukkan
apa yang terjadi belakangan ini.
Go Gunhee,mantan Ketua Asosiasi,pernah berkata,
"Bagaimana aku bisa mengelola tugas-tugas ini dengan tubuh yang sakit sedangkan kamu tidak?"
Woo Jin-cheol,ketua asosiasi saat ini,telah menjadi lebih hormat kepada Ketua Asosiasi yang
sudah meninggal itu.
Sepertinya aku yang harus memulainya.
Dan Woo Jin-cheol juga berharap jika semua ketegangan ini akan segera berakhir.
"Untuk apa presiden memanggilku?"
"Oh,yah"
Sekretaris senior memberi petunjuk kepada Woo Jin-cheol,yang akan membahas masalah
utama,tetapi presiden menghentikannya.
"Bukan hal yang tepat untuk menahan Ketua asosiasi yang telah memberi kita waktu
walau dia sangat sibuk"
Intinya sederhana.
Bahkan Presiden Kim Myung-chul tidak menyukai kemajuan yang cepat ini.
"Mari kita mulai bisnin kita"
'Tidak heran dia memanggilku,Ketua Asosiasi kemari hari ini'
Dalam waktu yang sangat singkat
Woo Jin-cheo; menyadari bahwa presiden memandang matanya dengan perasaan aneh.
Dan dia punya suatu firasat.
JIka,orang dihadapannya ini sedang mempersiapkan permintaan yang sangat sulit.
Tentu saja.
Presiden Kim mengatakannya dengan senyum di wajahnya.
"Aku mendengar bahwa Woo Jin-cheol,Ketua Asosiasi,dan Hunter Sung Jin Woo saling mengenal"
Woo Jin-cheol mengoreksi rumor palsu itu segera.
"Aku tidak tahu siapa yang memberi tahumu,tapi aku tidak sedekat itu"
"Hah.Begitukah?"
"Ya,Go Gunhee,mantan Ketia Asosiasi lah yang memiliki hubungan istimewa dengan
Hunter Sung Jin Woo"
Woo Jin-cheol mengangguk pada dirinya sendiri,mengingat tentang mantan Ketua Asosiasi,
Go Gunhee,yang ingin minum dengan Hunter Sung Jin Woo.
Presiden Kim,yang sedang merenung sejenak,melanjutkan.
"Tapi,kamu masih bisa menghubungi Hunter Sung bukan?"
"Ah,iya"
"Kalau begitu aku ingin bertanya itu kepadamu,Ketua Asosiasi"
Seperti yang diharapkan
Woo Jin-cheol,yang mengira ada sesuatu,bertanya dengan suara bergetar.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Aku penasrana apakah aku bisa menggunakannya sebagai duta hubungan masyarakat
karena Hunter Sung terkenal atau tidak.Slogan Hunter Sung Jin Woo adalah "Safe Korea""
Presiden menyeringai seperti itu.
Hunter Korea,yang mengalahkan Hunter kelas negara dan berhasil menggerakkan
Biro Hunter.
Lingkaran politik memperhatikan kemajuannya juga.
Dan Kim Myung-chul berniat membawa Jin Woo ke sisinya lebih cepat daripada orang lain
dengan memanfaatkan posisinya sebagai presiden.
Dia memulainya dengan ingin menjadikan Jin Woo sebagai duta besar.
Semua agar ia bisa membangun persahabatan dengan Jin Woo.
Seiring meningkatnya reputasinya sebagai Hunter terbaik,persahabatannya akan menjadi
lebih kuat dari yang lainnya.
Dan Ketua Asosiasi,Woo Jin-cheol adalah jembatan untuk rencananya itu.
'Hmmm ...'
Woo Jin-cheol sangat bingung hingga tidak tahu apa yang dipikirkan Presiden Kim.
'Apa dia mengundangku ke sini hanya untuk membicarakan hal ini?'
Denyut nadinya tersentak
Dan -
Begitu dia mengerti alasannya,Woo Jin-cheol marah karena harus terjebak dalam masalah ini.
'... Kau sebaiknya hanya diam menonton saja'
Dia bukan mantan Ketua asosiasi.
Walau lingkaran politik selalu mengelilingi Go Gunhee,mantan Ketua Asosiasi yang seakan
sebuah pemecah kebuntuan.
Itu tidak berguna padanya.
Dan -
Woo Jin-cehol marah dan pada saat yang sama karena ini.
Mantan Ketua Asosiasi,Go Gunhee telah banyak membicarakan ini sebelumnya.
Asosiasi Hunter perlu menciptakan lingkungan di mana Hunter dapat berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
Dan itu bukan hanya untuk Hunter,tetapi untuk Asosiasi Hunter,karena itu suatu keharusan.
Pikiran itu membuat Woo Jin-cheol merasa nyaman dan secara alami tersenyum.
Presiden Kim,yang salah paham dengan ekspresi Woo Jin-cheol,tersenyum juga.
"Huh,Ketua Asosiasi,Woo Jin-cheol adalah pria yang mudah diajak bicara.Ya,kuharap kamu
melakukan pekerjaan dengan baik.Dan itu bukan satu-satunya hal yang ingin kau lakukan"
Tidak seperti yang ia harapkan.
Permintaan ini ternyata hanya hal yang tidak berguna.
Woo Jin-cheol lalu menggertakkan giginya tanpa suara dan berkata.
"Mantan Ketua asosiasi,Go Gunhee,adalah seorang pria terhormat"
"Ya,dia pria yang sopan.Dia sama naifnya dengan orang bodoh"
"Tapi aku jauh berbeda darinya"
"Hah.Itu benar.Begitulah seharusnya Asosiasi Hunter berubah.Sampai kapan kita terikat di
masa lalu?"
Woo Jin-cheol tersenyum dingin dan memberi dorongan ke mata Presiden Kim.
"Menurutmu berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk membunuh semua orang di gedung
ini,termasuk para pengawal?"
"Tidak"
Presiden bangkit tetapi segera membeku dihadapan Woo Jin-cheol.
Bagi publik,Hunter Rank-A adalah ancaman yang lebih kuat daripada predator lainnya.
Bagaimana bisa manusia yang begitu tak berdaya melawan harimau atau beruang bisa
menangani Hunter Rank-A?
"Berapa jam? Tidak,itu akan memakan waktu kurang dari beberapa menit"
Melihat presiden benar-benar pucat,Woo Jin-cheol terus berbicara dengan tenang.
"Jadi,berapa banyak orang yang menurutmu bisa menghentikanku untuk membuat keributan?
Walau aku tahu batasku.Mungkin kau bisa menghentikanku jika kau mengerahkan semua polisi
dan tentara di Seoul atau menunggu hingga aku kehabisan mana"
Ekspresi Woo Jin-cheol yang tenang dan berbicara blak-blakan tentang komentar mengerikan
merangsang ketakutan presiden.
"Oh,kamu,kenapa kamu ..."
Dia ingin mengatakan sesuatu,tetapi dia sangat ketakutan dan membuatnya sulit bicara.
"Tapi,bagaimana kalau itu Hunter Sung yang mengamuk? Berapa banyak orang yang harus
kau gerakkan untuk menghentikan Hunter Sung Jin Woo?"
Apa itu karena Woo Jin-cheol atau hal lain?
Ketika presiden membayangkan jika Hunter Sung Jin Woo,yang bisa membunuh raksasa dengan
muda,mulai memburu orang,bukan monster,dia merasakan jika seluruh tubuhnya bergetar.
Woo Jin-cheol hanya ingin membuat presiden takut,dan dia tidak benar-benar berencana
untuk membunuhnya.
"Itu semua tidak terjadi karena semua Hunter didedikasikan untuk apa yang harus
dilakukan oleh mereka"
Hunter ada di bidang Hunter.
Politisi di lingkungan mereka sendiri.
Asosiasi Hunter,atau mantan Ketua Asosiasi Go Gunhee,yang membuat dunia berfungsi
dengan baik juga memiliki lingkungan mereka sendiri.
Melihat ke mata Presiden Kim,Woo Jin-cheol berkata dengan tegas.
"Aku tidak bermaksud menodai semangat Asosiasi Hunter,yang didirikan oleh Ketua Go Gunhee,
presiden KFA.Tentu saja,aku yakin Presiden akan bekerja sama denganku tentang hal ini"
terimakasih min
ReplyDeletearigato thank you... mantab jiwa mimin
ReplyDeletegas pooooollll min
ReplyDeletebagus.... rilis hari ini bukan cuma 2 chapter.... thanks min...
ReplyDeleteturboo
ReplyDelete