Chapter 03




  • [ ] [ ] [ ]

    Chapter 3 : Permulaian


    ALICE LEYWIN POV:

    Arthur adalah bayi yang paling manis,dan aku tidak mengatakan ini hanya karena aku seorang ibu yang menyayanginya.


    Tidak.

    Dia dan rambut pirang kemerahan yang sedikit dan juga mata lucu yang hampir seperti memancarkan cahaya biru saat ia memandang,terkadang terlihat seperti ... orang yang sangat cerdas.

    Tidak,tidak,sekali lagi,aku mengatakan ini bukan karena aku seorang ibu yang menyayanginya.Aku sudah berencana menjadi ibu yang tegas dan adil.Karena aku tidak bisa mengandalkan suamiku untuk mengajarkan Art kecil akal sehat.Demi Tuhan,aku benar-benar tidak bisa menyerahkan Art kepadanya,bayangkan saja,suamiku itu sudah mencoba mengajari Art kecil bagaimana cara untuk bertarung disaat Art bahkan belum terbiasa merangkak.

    Aku merasa si kecil ini akan berubah seperti ayahnya jika aku membiarkannya begitu saja.Tapi,saat ia mulai merangkak,aku sangat bangga hingga hampir menangis,tapi aku juga juga kelelahan setelah ia mulai bergerak sendiri.

    Aku bersumpah,aku benar-benar tidak bisa lengah sedikit saja darinya,jika aku lengah,Art kecil selalu saja sudah menghilang dan akan kutemukan sedang berada di ruang belajar.Aneh sekali. Aku sudah membelikannya banyak boneka binatang dan mainan kayu untuk dimainkan,tetapi ia selalu saja kembali ke ruang belajar.ENTAH KENAPA,Art kecil berbalik terbalik dengan ayahnya yang bahkan membenci untuk melihat kertas koran.

    Melihat betapa bersemangatnya dia ketika kami pergi ke kota,aku memutuskan untuk berbelanja makanan sekali setiap hari,bukan dua kali seminggu seperti sebelumnya.

    Tidak,tidak,kukatakan sekali lagi,itu bukan karena aku seorang ibu yang menyayanginya.Ini hanya untuk pendidikannya tentang dunia luar dan untuk makanan segar di rumah.Ya,haha ​​... untuk itu.

    Putraku sepertinya tertarik pada banyak hal.Aku bisa melihat ini dari gerakan kepalanya yang selalu saja melihat kesana-kemari,mencoba memahami segala sesuatu yang ada di sekitarnya.Dia juga sepertinya sangat tertarik dengan latihan ayahnya.

    Reynolds adalah seorang petualang yang cukup kompeten pada masanya.Menjadi seorang Rank-B pada usia 28 sebenarnya cukup cepat.Untuk menjadi Rank-E,peringkat terendah,seseorang harus mengikuti tes agar jiwa remaja mereka mengerti akan kematian.Adapun peringkat yang lebih tinggi,aku hanya melihat beberapa petualang Rank-A selama bertahun-tahun bekerja di Guild dan aku bahkan belum melihat petualang Rank-S,aku penasaran,apakah mereka benar-benar ada.

    Saat bekerja di Guild Petualang,atau sering disebut Guild Hall,di Valden,aku melihat terlalu banyak remaja yang bersemangat.Aku bersumpah,aku terkejut saat melihat ego mereka yang seakan melayang di atas kepala.Yah,setidaknya mereka orang-orang yang ambisius.

    Suatu waktu,aku ditugaskan menjadi pengawas ujian praktek dasar di mana peserta ujian hanya harus menunjukkan kemampuan mendasar dalam manipulasi mana mereka,tetapi bahkan sebelum tes dimulai,seorang anak jatuh karena pedang di punggungnya terlalu berat.

    Berbicara tentang orang kikuk,Reynolds saat itu benar-benar menjadi salah satu dari mereka. Saat dia melihatku di Guild Hall,rahangnya benar-benar terbuka dan dia hanya berdiri di tempatnya sampai pria yang ada belakangnya menyikutnya.Dia lalu menyeka air liurnya dan berhasil menggumamkan "... h .. hai ... bisakah aku berdagang ... barang-barang untuk misi?" Aku hanya terkikik ketika dia berubah menjadi kubis merah merona saat itu.

    Dan ia lalu berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengajakku makan malam dan kami mulai menjadi cocok dari sana.Bahkan sekarang,aku tidak bisa menahan senyum ketika melihat mata anak anjingnya yang murung menatapku.

    Art entah bagaimana berakhir memiliki keduan sifat itu,yang mana itu membuatnya menjadi jauh lebih menggemaskan.Kalian harus melihatnya ketika aku mengganti popoknya.AKu tidak tahu mengapa,tetapi pipinya selalu saja memerah dan dia juga selalu menutupi wajahnya dengan jari-jari kecilnya.

    Bisakah bayi seusianya bahkan merasa malu?

    Hal penting berikutnya yang muncul di jurnal bayiku,yang murni untuk tujuan pendidikan dengan cara dan bukan karena aku seorang ibu yang menyayanginya,adalah ketika ia pertama kali mengatakan mama.

    DIA BILANG MAMA!

    Aku mengatakan kepadanya untuk mengatakan "mama" lagi dan lagi hanya untuk memastikan aku tidak salah dengar.Reynolds merajuk untuk hari itu karena Art mengatakan "mama" sebelum "dada."

    Haha,aku menang!

    Sisa tahun berlalu dengan menyenangkan dengan putraku menempel padaku ke mana pun aku pergi dan ia juga seringkali melihat ke luar jendela untuk melihat ayahnya berlatih setelah makan malam.Aku senang Reynolds menyerah menjadi seorang petualang dan mengambil pekerjaan sebagai penjaga di dekat kota kami.Menjadi seorang petualang dapat membawa lebih banyak uang tetapi tidak tahu kapan atau lebih tepatnya apakah suamiku akan pulang atau tidak.

    Yang melegakanku,adalah fakta jika Art Kecil tidak pernah sakit,tetapi seringkali,aku menemukan dia duduk diam di atas lantai sambil menutup matanya.Pada awalnya,kupikir dia mengalami kesulitan pup,tapi sepertinya bukan itu

    Sungguh aneh,aku tidak tahu bagaimana cara membuatnya.Kupikir bayi seusianya seharusnya energik tetapi setelah serangkaian proses melarikan diri ke ruang belajar,ia selalu saja menghabiskan banyak waktu duduk diam,hampir terlihat seperti bermeditasi.

    Awalnya aku khawatir,tapi,meskipun itu terjadi beberapa kali sehari,itu hanya berlangsung selama beberapa menit dan Art rasanya bahagia setelahnya.Cara dia mengangkat tangannya dan menatapku membuatku hanya ingin memeluknya.*Ahem* Bukan ibu yang menyayanginya.

    POV ARTHUR LEYWIN:

    Sekitar dua tahun telah berlalu sejak aku melakukan perjalanan yang sulit ke ruang belajar.

    Sejak itu,aku terus berusaha mengumpulkan mana yang tersebar di tubuhku dan memfokuskannya untuk mencoba membentuk inti mana.Biarkan aku memberi tahumu,ini adalah tugas yang sangat sulit.Aku lebih memilih untuk belajar cara makan menggunakan kaki dari pada ini.

    AKu mulai mengerti mengapa buku mengatakan bahwa akan diperlukan setidaknya sampai usia remaja bagi seseorang untuk 'terbangun.' Jika aku membiarkan partikel mana dalam tubuhku bergerak sendiri,dibutuhkan setidaknya satu dekade bagi mereka untuk membentuk sesuatu yang disebut inti mana.

    Sebaliknya ... Keuntungan dalam memiliki kapasitas mental orang dewasa berarti aku memiliki kemampuan kognitif untuk secara sadar akan menyatukan partikel manaku.Ini adalah sesuatu yang sama seperti saat aku kecil di kehidupan masa laluku,saat itu aku bisa merasakan ki dan akan menariknya untuk menjadi satu,dan ini tidak berbeda dengan itu,aku hanya menarik mana agar mereka membentuk inti mana.

    Ritual sehari-hari terdiri dari mencoba menghabiskan energiku yang terbatas untuk mengumpulkan manaku sambil menghindari kecurigaan dari ibu dan ayahku.Ayahku sepertinya berpikir bahwa melemparkan anak ke udara akan sangat menyenangkan.Sementara aku mengerti ada semacam efek adrenalin yang mungkin menggairahkan beberapa orang,ketika mana digunakan untuk memperkuat lengannya,dan aku terlempar ke udara seperti proyektil berkecepatan tinggi,tapi satu-satunya perasaan yang aku dapatkan adalah mual dan ketakutan traumatis ketinggian.

    Untungnya,ibuku memiliki pengaruh yang kuat pada ayahku,tetapi ibuku terkadang membuatku takut juga.Aku seringkali menangkapnya menatapku,setengah ngiler,menatapku seolah aku semacam daging premium.

    Aku mencoba menyesuaikan diri dengan hanya berbicara dalam kalimat yang sangat sederhana.Setelah pertama kali mengatakan "mama" untuk memberi tahu dia bahwa aku menginginkan lebih banyak makanan,ibu hampir menangis bahagia.Sudah lama sejak aku menerima kasih sayang keibuan semacam ini.Sejak itu,aku membatasi diri hanya untuk mencoba berbicara secukupnya untuk menyampaikan maksudnya,tidak perlu tata bahasa yang banyak.

    Selain itu,langkah pelatihanku berat dan lambat,tetapi aku memiliki awalan yang cukup besar dari semua orang sehingga aku tidak bisa mengeluh.

    Aku tengah mengumpulkan partikel mana.Dua tahun terakhir ini,tidak sia-sia karena aku akhirnya mengumpulkan semua Manaku ke solar plexus-ku dan berada di tengah kondensasi menjadi inti mana ketika ... BOOM!

    [ ] [ ] [ ]


    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    1 Response to "Chapter 03"

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel