Chapter 09
[ ] [ ] [ ]
Chapter 9 : Satu yang Tersayang
"A ...
apa kamu?" Aku berhasil tergagap.
Apa yang
kulihat,tidak bisa dipercaya oleh otakku.Itu seekor monster,karena aku sendiri
tidak memiliki kata yang lebih baik untuk menggambarkannya,di memiliki tubuh
yang menjulang setinggi lebih dari 10 meter,duduk bersila,di atas platform batu
kasar dengan lengan yang malas menopang kepalanya.Dengan mata merah
berseri-seri yang menatapku,seakan mengancam,tapi anehnya aku merasakan
ketenangan dari itu.Lalu ada dua tanduk besar.Tanduk itu menonjol keluar dari
sisi kepalanya,melengkung ke bawah sebesar tengkoraknya,itu melengkung ke titik
hampir bertemu di bagian depannya,yang mana ini mengingatkanku juga pada
sesuatu yang hampir mirip dengan mahkota.Dengan mulut yang memiliki dua taring
yang mengintip dari bibirnya.Tubuhnya dari leher ke bawah dihiasi dengan baju
besi hitam ramping tanpa hiasan atau apapun,tapi itu masih memancarkan
kehadiran yang tak ternilai.
Meskipun aku
pernah menjadi Raja,makhluk ini membuatku malu bahkan untuk memiliki keberanian
untuk menyebut diriku seorang raja.Tidak.Yang duduk di batu raksasa itu adalah
makhluk yang akan membuat bahkan seorang yang sesat pun tunduk berserah diri.
Tapi ...
dengan kepala ditopang oleh lengannya,lengan lain dengan acuh tak acuh
menggaruk hidungnya.
Dan aku
menyadari sesuatu lain yang gagal kuperhatikan sejak awal,semuanya karena
gelapnya gua itu dan dia juga yang serba hitam,sesuatu itu adalah lubang yang
menganga di dada makhluk ini,dimana darah samar-samar akan mengalir keluar dari
sana.
"Kita
akhirnya bertemu." Dia mengulangi perkatannya dengan senyum malas yang
menunjukkan lebih banyak giginya yang tajam.
Aku mencoba
bangkit tetapi gagal dan akhirnya jatuh di atas pantatku,wajahku masih bodoh karena
keterkejutan atas apa yang dilihat mataku.
"Serangga
akan terbang masuk ke mulutmu jika kamu tetap membukanya selebar itu"
Hebat.Setidaknya
mahluk ini memiliki selera humor.
"Mengenai
siapa aku,aku tidak akan mengatakan apa-apa lebih dari apa yang bisa kamu lihat
dari melihatku" Monster humanoid bertanduk itu berkata dengan mata yang
kelihatannya menatap semuanya dariku.
*Sigh* ... “Butuh beberapa saat bagiku
untuk membuka celah dimensional yang akan membawamu ke rumahmu,jadi sampai saat
itu,bersabarlah dan tunggu di sini.Ada akar khusus yang tumbuh di sini.Kami
masih bisa hidup hingga aku selesai membukanya"
Benar.Itulah
yang harus kulakukan di sini.Terima kasih,aku berhasil mendapatkan kembali
sedikit ketenanganku dan aku juga mampu berdiri,lalu berjalan sedikit lebih
dekat dengan makhluk itu.
Sambil
membungkukkan badan,aku berkata,"Terima kasih atas semua yang telah Anda
lakukan untukku dan apa yang akan Anda lakukan nanti.Jika ada caraku untuk
membayarmu,aku akan melakukan apa pun untukmu,selama itu masih dalam jangkauan
kekuatanku"
“HAHAHAHA,sopan
santun yang bagus untuk seorang anak.Jangan khawatir; Aku tidak mengharapkan
bantuan atau rasa terima kasihmu.Aku hanya melakukan ini untuk keinginanku
sendiri.Kemarilah! Duduklah di sini lebih dekat denganku dan temani aku.Aku
belum berbicara dengan siapa pun dalam beberapa waktu"
Aku memanjat
batu dengan agak canggung,lupa menggunakan mana untuk melompat,dan aku lalu
menopang diriku di depan makhluk itu.
"Uhh
... maafkan aku karena bersikap kasar,tetapi kamu tidak persis seperti seorang
wanita. Bagaimana caraku memanggilmu?” Kataku sambil menatap lurus ke atas
untuk melakukan kontak mata dengan makhluk itu.
*Chuckle* "Kamu benar.Aku tidak persis
seperti seorang wanita,bukan? Aku heran mengapa aku mengatakan itu.Kukuku,namaku
Sylvia”
Monster
raksasa yang terlihat seperti raja iblis ini hanya Sylvia saja bagiku,bukan
raja iblis atau monster menyeramkan lagi.
"Nona
Sylvia,apa kamu keberatan jika aku mengajukan beberapa pertanyaan?"
"Silahkan
anak muda,meskipun aku mungkin tidak bisa menjawab semuanya"
Tiba-tiba
aku menuangkan semua pertanyaan yang ada di benakku sejak bangun dan setelah
bertemu Sylvia."Di mana tempat ini? Kenapa kamu di sini sendirian?
Darimana asalmu? Mengapa kamu memiliki luka sebesar itu? ... Mengapa kamu
menyelamatkanku?"
*Chuckle*
“Kamu pasti
memiliki banyak hal yang ingin ditanyakan di pikiranmu.Pertanyaan pertama mudah
dijawab.Tempat ini adalah zona khusus yang berada di antara Beast Glades dan
Hutan Elshire.Tidak ada yang tahu tempat ini karena aku telah menjauhkan siapa
pun yang datang mendekat,meskipun kasusnya jarang terjadi.Kamu,anak muda,adalah
yang pertama masuk ke wilayah ini"
"Tolong
panggil aku Art! Namaku Arthur Leywin tetapi semua orang memanggilku Art! Kamu
juga boleh melakukan itu!” Aku menyela sebelum menutup mulutku dengan tangan
mungilku.Kenapa aku bertingkah seperti anak yang bersemangat? Kendalikan dirimu
Art!
"Kukuku
... anak yang sangat baik,aku akan memanggilmu Art!" Mata merahnya
berkaca-kaca,walau itu tampak jauh saaat menjawab pertanyaanku berikutnya.
"Melanjutkan
ke pertanyaan keduamu.Aku di sini sendirian hanya karena tidak ada seorang pun
yang tersisa.Meskipun aku tidak berpikir akan mengatakan kepadamu semuanya
adalah bijaksana,aku akan memberi tahumu bahwa aku memiliki banyak musuh yang
sangat menginginkan sesuatu yang kumiliki; Dan pertempuran terakhirku dengan
musuhku meninggalkan luka ini.Adapun dari mana aku berasal ... haha itu
sangat jauh"
Ada jeda
sesaat sebelum Sylvia melanjutkan,kali ini matanya menatap lurus ke
arahku,hampir mengamatiku.
“Mengenai
mengapa aku menyelamatkanmu ... bahkan aku tidak sepenuhnya tahu jawaban untuk
pertanyaan itu.Mungkin itu karena aku sudah terlalu lama sendirian dan aku
berharap ada seseorang untuk diajak bicara.Aku pertama kali memperhatikanmu
ketika party-mu terlibat dalam pertempuran dengan para bandit.Ketika kamu jatuh
dari tebing untuk menyelamatkan ibumu,aku merasa terdorong untuk
menyelamatkanmu,berpikir bahwa sia-sia untuk anak yang baik sepertimu mati
begitu saka.Kamu sangat berani.Jarang bahkan orang dewasa bisa melakukan itu”
Aku
menggelengkan kepala.“AKu juga takut dan aku tidak tahu harus berbuat apa.Aku
hanya ingin menyelamatkan ibu dan bayi di ada dalam tubuhnya” Aku tidak tahu
apakah itu dari cara dia berbicara yang lembut atau karena seberapa besar dan
kuat dia terlihat tetapi di depannya,aku sepertinya berubah menjadi anak kecil
dihadapannya.Tidak,aku memang kecil di depannya.
"Aku
mengerti ... Ibumu sedang hamil.Kamu pasti sangat merindukan mereka.Istirahatlah
dengan benar,keluarga dan party-mu selamata.Adapun ke mana mereka
pergi,inderaku tidak bisa mencapai cukup jauh untuk memberi jawaban
kepadamu"
Aku
merasakan pipiku menjadi hangat saat air mata tanpa sadar bergulir turun.Aku
mengerti.
Mereka selamata.Kehidupan
baru yang telah diberikan kepadaku ini telah memungkinkanku untuk
mengekspresikan emosi yang kupikir tidak akan pernah bisa kulakukan dalam
kehidupanku sebelumnya.*Sniff*
"Terima kasih Tuhan" *Sniff* "M
... mereka hidup ... mereka baik-baik saja ..." Kataku setengah bergumam
melalui tanganku yang menutupi wajahku.
Tangan
raksasa Sylvia meraih ke bawah dan dia dengan lembut menepuk kepalaku dengan
jarinya.
Hari itu
dimulai dengan aku terus berbicara dengan Sylvia,mengambil beberapa akar yang
terlihat dan terasa sangat mirip dengan kentang tetapi berwarna hitam untuk
makan,dan kemudian berbicara lagi.
Kami
berbicara tentang segala hal saat ia bersiap untuk membuka portal.Dia juga
bertanya kepadaku bagaimana aku bisa menggunakan mana dengan baik di usiaku.
“Aku pernah
mendengar jika di antara manusia,penyihir paling awal yang telah terbangun
sejauh ini adalah usia 10 tahun,dan bahkan pada saat itu,karena anak itu tidak
dapat memahami cara menggunakannya,ada sangat sedikit yang bisa dia lakukan.Tapi,tidak
hanya kamu sudah membentuk inti manamu,tapi,dengan caramu menggunakan mana,kamu
tampaknya lebih hebat daripada kebanyakan orang dewasa"
Aku hanya
mengangkat bahu,dan anehnya bangga dengan pujiannya."Orang tuaku bilang
aku jenius atau apalah.Aku bisa membaca dengan sangat baik dan aku mendapatkan
apa yang dikatakan gambar dan kata-kata dalam buku-buku itu”
Beberapa
hari lagi berlalu dengan cepat ketika Sylvia terus mempersiapkan portal.
Dengan nada
menyesal,suatu hari dia berkata,“Mantra itu akan memakan waktu agar bisa aman
sepenuhnya.Aku tidak ingin kamu mendarat di tujuan yang tidak kamu kenal.Bahkan
satu kesalahan dapat menyebabkanmu muncul beberapa ratus meter dari tanah.Jadi
tolong bersabar; kamu pasti bisa melihat orang yang kamu cintai segera"
Aku
mengangguk dan mengatakan bahwa selama aku tahu mereka masih hidup,aku
baik-baik saja dengan menunggu.Aku juga tidak berencena untuk naik kembali ke
gunung.
Beberapa
hari terakhir ini,ketika aku melatih inti mana dan mengobrol dengan Sylvia,aku
memperhatikan beberapa hal.
Sylvia
benar-benar membuatku berpikir tentang hal yang klise,"Jangan menilai buku
dari sampulnya" Tidak seperti penampilannya yang kurang ramah,dia
baik,lembut,sabar,dan hangat.Dia mengingatkanku pada ibu,dengan cara mereka
berdua memarahiku ketika aku melakukan sesuatu yang salah.Aku mengatakan
tentang bagaimana penyihir yang kulawan,serta para bandit lainnya,aku berkata jika
mereka layak mendapatkan kematian yang lebih buruk,tapi dia tiba-tiba
menjentikkan dahiku!
Meskipun dia
lembut,satu jentikan jari dari seseorang yang tingginya lebih dari 10 meter
bukanlah hal yang biasa.Aku berguling sebelum dengan marah berteriak,
"Untuk apa ITU ?!"
Mengangkatku
dan meletakkanku di atas lututnya yang berlapis baja,dia berkata dengan nada
lembut namun menyakitkan."Art.Mungkin kamu tidak salah karena
bandit-bandit itu memang pantas mati.Bahkan aku memilih untuk tidak
menyelamatkan penyihir yang jatuh bersamamu karena alasan yang sama.Tapi,jangan
biarkan hatimu diselimuti pikiran kebencian dan sejenisnya.Lanjutkan dengan
bangga dengan hidupmu dan dapatkan kekuatan untuk melindungi orang yang kamu
cintai dari bahaya.Sepanjang hidup,kamu akan menghadapi situasi seperti
sebelumnya,bahkan mungkin lebih buruk,tetapi jangan biarkan kesedihan dan
kemarahan menggerogoti hatimu,gunakan situasi mengherikan itu untuk mempelajari
cara memperbaiki diri agar itu tidak akan terjadi lagi"
Aku
terdiam,terpana pada kenyataan bahwa aku mendapat pelajaran tentang moral dari
seseorang yang tampak seperti lambang kejahatan itu sendiri.Anehnya,itu melekat
padaku dan aku hanya mengangguk diam.
Hal lain
yang kuperhatikan adalah lukanya tampak semakin besar.Pada awalnya aku merasa
agak aneh bahwa dia masih hidup dengan seluruh bagian dadanya yang
menganga,tetapi aku terbiasa sampai beberapa hari setelah aku bertemu
dengannya,luka itu tampak lebih sangat berdarah.Walau,Sylvia berusaha
menyembunyikannya dengan tangannya,tetapi itu tumbuh semakin jelas saat ini.
Menyadari
pandangan prihatinku terhadap luka itu,Sylvia memberiku senyum lemah,dan
mengatakan, "Jangan khawatir,luka ini semakin membusuk dari waktu ke
waktu"
Suatu
hari,ketika aku sedang bermeditasi dan menggunakan berbagai latihan untuk
mengontrol mana yang lebih baik,Sylvia tiba-tiba berbicara,berkata,“Art.Cobalah
menyerap mana saat kamu membuat gerakan.Idealnya kamu harus dapat menyerap
setidaknya sebagian dari mana yang kamu gunakan selama meditasi saat kamu
sedang berjuang.Meskipun kamu akan menghabiskan mana lebih cepat daripada yang
bisa kamu serap,kamu bisa memperpanjang penggunaan manamu" Betul! Aku
benar-benar lupa menguji hipotesis itu.Aku terlalu terbiasa dengan penyerapan
mana dan manipulasi mana sebagai dua hal yang terpisah hingga tidak berhenti
untuk berpikir tentang kemungkinan di dunia baru ini.
"Baik!
Akan kucoba!"
“Kuku,manusia
memiliki pola pikir yang sangat linier dalam hal mana dan mereka akan merasa
sulit untuk menyimpang dari apa pun yang sudah berfungsi.Tapi berlatihlah
dengan keras,karena kamu hanya bisa mempelajari keterampilan ini sementara tubuh
dan inti manamu belum matang.Mana binatang buas belajar untuk melakukan ini
secara alami,tetapi karena manusia bangun terlambat dan dalam kebanyakan
kasus,tubuh mereka tidak mahir untuk kemampuan ini ketika mereka pertama kali
bangun,mereka akan kesulitan.Tapi,mengingat kamu masih sangat muda,seharusnya
tidak ada masalah jika kamu berlatih” Lanjut Sylvia dengan embusan bangga dari
hidungnya.
Aku harus
mengakui itu sangat membingungkan pada awalnya.Pernahkah kamu mencoba
latihan-latihan di mana kamu mencoba membuat masing-masing lenganmu melakukan
sesuatu yang berbeda? Anggap saja seperti itu tetapi ini beberapa kali lebih
sulit.Kamu harus bisa bertarung dengan baik sambil tetap memfokuskan pikiranmu
pada menyerap mana.Aku belum pernah bermasalah dalam hal ini dan kehidupanku
sebelumnya juga sangat membantuku.
Yah,walau
aku mendapatkan tawa lain dari Sylvia.
Dua bulan
terlewati bersama Sylvia dengan cerita-cerita keluargaku dan kota tempatku
dilahirkan,aku juga menjadi lebih baik dan lebih baik dalam teknik berkat
Sylvia memberiku beberapa petunjuk di sepanjang jalan.
Aku dengan
bangga menamai teknik ini,Mana Rotation.
Selama
periode waktu ini,akan menjadi pernyataan yang meremehkan untuk mengatakan
bahwa aku sudah dekat dengan Sylvia.Dia memperlakukanku seperti cucunya dan aku
sudah melekat pada nenek iblis ini.Itu karena hubungan kami yang berkembang
jadi aku tidak bisa mengabaikan apa
yang
terjadi.
Luka semakin
memburuk karena portal yang seharusnya membawaku pulang,dan itu menjadi lebih jelas
lagi bagiku.
“Sylvia.Apa
yang terjadi pada lukamu? Mengapa ini semakin buruk? Tidak seperti ini
sebelumnya! Kupikir kamu mengatakan itu bisa diabaikan! Dan akan segera sembuh!
Mengapa ini malah semakin buruk?” Aku mengatakan itu di suatu malam yang sangat
buruk ketika dia batuk darah.
Aku berhenti
sejenak ...
Aku sangat
bodoh.
Mengapa aku
tidak memperhatikan ini sebelumnya?
Dia semakin
buruk saat membuat portal.Dia sekarat karena ingin mengirimku pulang.Dia
mengorbankan hidupnya agar aku bisa bertemu keluargaku.
Mata Sylvia
redup,tahu bahwa aku telah menyadari apa yang sedang terjadi.Ia menunjukkan
senyum malu-malu,Sylvia lalu berbisik,“Art.Ya,aku sekarat.Tapi aku akan marah
jika kamu menyalahkan diri sendiri,dan berpikir bahwa kamu yang menyebabkan
ini.Aku sudah sekarat cukup lama.Kau hanya membantuku dengan membiarkanku
meninggalkan gua yang ditinggalkan ini sedikit lebih cepat”
Segera
setelah dia selesai berbicara,cahaya keemasan bersinar dari tubuhnya.Melindungi
mataku agar tidak buta,aku mencoba untuk fokus pada bentuk yang muncul dari
tempat Sylvia dulu duduk.Di tempat 10 meter dimana mahluk raksasa sebelumnya
duduk ada sosok seperti naga yang bahkan lebih besar.Dari moncongnya hingga
ujung ekornya,dia dibalut sisik putih berkilau.Di sekitar matanya yang ungu ada
tanda-tanda emas yang turun di lehernya dan menyebar ke seluruh tubuh dan
ekornya memiliki tanda seperti tato.Tanda-tanda ini mengingatkanku pada pola
kesukuan yang sangat elegan,hampir misterius,menyebar ke arah yang berbeda seperti
tanaman merambat dan daun.Sayap naga itu berwarna putih murni yang dihiasi
dengan bulu berbilah putih yang membuat pedang yang dibuat oleh pandai besi
master menjadi malu.Cahaya keemasan meredup sampai naga sepenuhnya menggantikan
makhluk berbentuk iblis yang dulu.
"Bagaimana
... Apa aku sedikit cocok dengan nama Sylvia?"
“Sylvia ??
Ka..kau naga?" Kataku.
“Sekarang
aku dalam bentuk ini,kita tidak punya banyak waktu lagi.Ya,aku naga,yang sangat
kuat pada saat itu.Alasanku sekarat adalah karena pertempuranku melawan banyak
musuh.Dan mereka itu akan segera datang lagi,itulah sebabnya aku hanya akan
menjelaskan apa yang perlu.Aku memberimu ini untuk diurus mulai sekarang”
Salah satu
sayap berbilahnya terbuka dan apa yang terungkap adalah batu berwarna pelangi
seukuran dua kepalan tangan.Dengan segudang warna dan corak,batu ini memiliki
aura yang membuatku ragu memegangnya,itu membuatku seolah-olah merasa tidak
layak.
Melanjutkan,dia
menjelaskan,“Semuanya akan mengungkapkan dirinya sendiri ketika saatnya tiba
jadi peganglah ini dan jangan biarkan ada yang tahu bahwa kamu memiliki
ini.Kebanyakan tidak akan tahu apa itu tetapi semua orang akan tertarik oleh
aura yang dipancarkannya"
Sylvia
kemudian memetik bulu berbilah dari sayapnya dan menyerahkannya padaku."Bungkus
batu ini untuk menyembunyikannya"
Setelah
melakukan itu,batu bercahaya ilahi yang dulu berubah menjadi batu putih yang
halus,cantik,tapi biasa.
Ketika aku
mempelajari batu yang terbungkus bulu,tiba-tiba aku merasakan moncong Sylvia
menyentuh lembut dadaku,tepat di mana inti manaku berada.
Terkejut,aku
melihat ke atas untuk melihat mata ungu Sylvia dan tanda-tanda emas bersinar
lebih terang daripada ketika dia pertama kali berubah dan kemudian
menghilang.Dengan sentakan lidahnya,itu menembus ke inti manaku dan
menghembuskan asap emas yang berderak ungu.
"AHH!"
Kebingungan
dan keterkejutan memenuhi pikiranku dan aku hanya menatapnya dari tanah dengan mata
dan mulut terbuka lebar,dadaku sedikit berdarah.
Aku tidak
dapat mengeluarkan kata apa pun dari mulutku dan pikiranku terisi oleh kumpulan
pertanyaan dan pikiran.
Ekspresi
Sylvia tampak sedih dan lemah,bahkan untuk naga perkasa yang bahkan lebih besar
dari ilusi sebelumnya.Yang menarik perhatianku adalah bahwa matanya sekarang
hanya warna kuning redup dan tanda-tanda indah yang pernah mengalir di wajah
dan tubuhnya sekarang hilang.
Sebelum aku
bisa bertanya apa yang terjadi,ledakan besar menggangguku.
Aku
mendongak untuk melihat bahwa langit-langit gua telah hilang dan apa yang
muncul dalam penglihatan adalah sosok yang membuatku memikirkan bentuk Sylvia
sebelumnya.
Dibalut baju
besi hitam ramping dan jubah merah darah yang cocok dengan matanya.Kulit
abu-abu pucat sosok itu cocok dengan langit mendung sebagai latar
belakangnya.Tapi tanduknya berbeda.Mahluk ini memiliki dua tanduk yang
melengkung ke bawah telinga,itu melapisi dagunya.
“SYLVIA! Aku
menyarankanmu untuk menyerahkan permata dan membuatnya mudah bagi kami sebelum
kamu mati! Kamu telah membuat kami cukup kesulitan setelah menyembunyikan
dirimu!" mahluk itu meraung.
Bahkan
sebelum aku bisa melihat sosok di langit dengan jelas,sayap Sylvia menutupiku
pandanganku.
"Aku
akan membuka portal sekarang.Aku tidak punya waktu untuk membuatnya langsung ke
rumahmu,tapi ini pasti membawamu ke tempat dengan disekitar manusia
tinggal.Jangan biarkan dia melihatmu dan jangan lihat ke belakang” Sylvia
berbisik,matanya serius.
“Sylvia!
Bagaimana denganmu? Apa kamu tidak ikut denganku? *Sniffle* Apa yang akan
terjadi padamu??"
Aku tidak
bisa mengendalikan diri lagi dan aku menangis,air mata mengalir deras di
wajahku saat aku menahan isakan.
"Sayangnya
aku tidak bisa pergi denganmu.Bahkan jika aku bisa,dia bisa
menemukanku.Tidak.Aku harus tinggal di sini”
“K-kamu
tidak bisa! Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu mati di sini.Tolong! Ikutlah
bersamaku!"
Sylvia
dengan lembut menyeka pipiku dengan cakar dan berkata,matanya yang tajam
berbaris dengan air mata,
“Kau pernah
bertanya padaku,mengapa aku memilih untuk menyelamatkanmu.Alasan sebenarnya adalah
untuk memuaskan ketamakanku sendiri.Aku ingin menjadikanmu sebagai anakku
sendiri meski hanya sebentar.Aku sengaja memperpanjang mantra transportasi
karena aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu,tetapi sepertinya aku
bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikannya.Aku minta maaf
kepadamu,Art,karena keegoisanku,tapi aku ingin bertanya ... Bisakah kamu
memanggilku nenek sekali saja?"
"TIDAK!
Aku tidak peduli tentang semua itu! Aku akan mengatakannya sebanyak yang kamu
inginkan jika kamu ikut denganku! Nenek! Nenek! Kamu tidak bisa! Tidak seperti
ini!"
Dan sebelum
aku sempat meraih Sylvia untuk terakhir kalinya,dia mendorongku ke portal yang
terbentuk di sebelahnya.
Aku hampir
tidak bisa mengerti apa yang dia katakan sebelum dia menghilang dari
pandanganku.
"Terima
kasih,anakku"
[ ] [ ] [ ]
0 Response to "Chapter 09"
Post a Comment
Komentar Cuy!!!
Notice Me Senpai!!!!
Notice Me!!!