Oh no After I Reincarnated my Moms Became Son-Cons V 01 Ch 05




  • "Selamat Pagi,Yang Mulia.Semoga kemuliaan Pohon Agung akan selalu bersamamu"

    Suara keras yang berasal dari 8 orang tetua bergema didalam aula besar yang 
    mengingatkanku tentang naungan pohon raksasa.Aku melihat ke arah 8 orang tetua,
    menggangguk dan dengan lembut membungkuk untuk menghargai mereka.

    Aku sangat gugup setelah terbangun karena pakaian Mama dan Lucia sangat terbuka 
    di banyak hal.... Keduanya mengganggap jika mengganti pakaian dihadapanku adalah
    hal yang sangat normal.Aku curiga jika mereka bahkan tidak mengganggapku sebagai
    seorang lelaki.Sebenarnya,kupikir Mama hanya melihatku sebagai anaknya,sedangkan
    Lucia mengganggapku hanya sebagai tunangannya.Apa itu alasan mengapa mereka tak
    masalah untuk telanjang dihadapanku?

    Setelah mereka berganti,kami pergi sarapan..... Aku tidak percaya jika para Elf
    hanya memakan buah aneh sebagai menu sarapannya.... Kemarin malam menunya adalah
    daging panggang dan roti.... Tapi,buah ini sangatlah manis jadi tak masalah.Setelah
    sarapan,aku mengikuti Mama menuju ke ruangan yang sangat besar yang biasa 
    digunakan untuk ruang meeting di Istana.Ruangannya memiliki kesan Romawi yang 
    sangat kental.Itu adalah ruangan berbentuk silinder dengan langit-langit setengah
    lingkaran tanpa tutup.Ditengah-tengahnya ada sebuah pohon yang sangat besar.
    Cabang-cabang pohon itu meraih langit-langit ruangan,sedangkan daunnya menutupi
    ruangan seperti kubah yang menerangi ruangan dengan warna hijau.

    Debu-debu berdansa dengan malas dibawah sinar matahari.Lantainya tidak bisa
    disebut "lantai',semuanya ditutupi oleh rerumputan.Bunga liar bermekaran di kedua
    sisi dengan kupu-kupu yang beterbangan diatasnya.Ada juga bola hijau kecil yang
    disinari oleh cahaya hijau hingga terlihat mirip dengan kunang-kunang.Semua ini
    sepertinya hasil dari para pekerja konstruksi dan tukang kebun Elf.

    Bangunan ini terlihat seakan perpaduan dari buatan manusia di bagian luar dan 
    buatan alam di dalamnya,gaya yang sangat cocok untuk para Elf.

    Mama mengatakan jika tujuan kami kemari adalah untuk bertemu dengan 8 tetua 
    Ibukota Kekaisaran.8 tetua itu sama dengan 8 tetua yang menyapaku sebelumnya.
    Aku tidak tahu tentang masa hidup Elf,tapi jika berdasarkan dengan standar
    manusia,mereka sepertinya sudah hidup sangat lama.

    Mama duduk di atas singgahsana yang berada di balik cahaya matahari,tersenyum
    dan berkata :
    "Kalian tidak perlu berdiri.Aku meminta kalian kemari karena aku memiliki sesuatu
     yang kukhawatirkan"

    Salah satu tetua menatap Mama dan dengan hormat bertanya.

    "Apa yang menyebabkan Yang Mulia menjadi bersedih? Sangat jarang untuk melihat
     Anda seperti ini sejak Anda menduduki tahkta"

    Aku berdiri di sisi dan melihat mereka.Lucia memakai rok berwarna zamrud miliknya
    berdiri di sisi dan terlihat sangat bosan serta tidak bisa berhenti gelisah.Dia 
    seorang pengikut,namun dia mengabaikan kode etik.Apa dia tidak takut?

    "Aku khawatir tentang Naga Bumi dan sepertinya aku tidak perlu menyembunyikan hal
     tersebut.Anakku gagal menghadapi mereka hingga nyaris terbunuh.Itu mengingatkanku
     betapa berbahayanya mereka itu,jadi aku berencana untuk menarik pasukan yang 
     berada di Utara kembali kemari.Mereka sangat mahir untuk berburu hewan buas.
     Apa kalian memiliki pendapat yang lain?"

    8 tetua saling bertatapan satu sama lain,dan pemimpin mereka terburu-buru mengangkat
    tangannya dan berkata :
    "Itu tidak masuk akal.Area sebelah utara berhadapan dengan Iblis.Dan Iblis selalu
     mengusik wilayah perbatasan kita.Kita tidak boleh menarik pasukan saat ini,jika
     itu dilakukan,kita akan mendapatkan banyak kerugian.Itu adalah keputusan yang
     tidak masuk akal"

    Mama memainkan rambut pirangnya,mendesah dan menjawab.

    "Lalu aku akan membawa pengawal pribadiku dan melawan mereka secara pribadi.
     Pengawal pribadiku adalah para Warrior yang berpengalaman.Mereka tidak akan takut
     kepada Naga.Bahkan jika kita menghadapi sekolompok dari mereka,aku yakin kami
     akan mendapatkan kemenangan"
    "Anda benar-benar tidak boleh melakukan itu! Anda dan pengawal pribadi adalah 
     pondasi dari negeri ini.Mengapa Anda berpikir seperti itu hanya karena Naga Bumi.
     Tolong pikirkan kembali,Yang Mulia!"
    "Lalu,apa kalian memiliki rencana yang lebih baik?"

    Mama menarik nafas yang sangat dalam,dan menggelus tahkta untuk menenangkan diri,
    kemudian ia melanjutkan :
    "Kalian semua adalah pengikut terpercaya dari saudaraku.Setelah mengambil alih tahkta,
     aku tidak pernah sekalipun menganiaya kalian semua.Dalam pertempuran itu,kalian
     semua bertempur dengan sangat berani.Jadi mengapa? Tidak ada satupun dari kalian
     yang bergabung dengan anakku di hari itu?"

    8 tetua kembali menatap satu sama lain lagi,mata mereka menjadi gelisah,dan aku 
    tidak akan menyalahkan mereka.Bahkan aku bisa merasakan jika saat ini Mama sedang 
    marah.Ia berdiri dan menatap rendah mereka.Gaun putih susunya terlihat seakan 
    terbakar oleh api.
    Ia menatap rendah mereka dan berkata :
    "Oh,aku mengerti.Aku mengerti ini.Aku melihat jika kalian adalah pengecut! Aku
     bisa mencium rasa takut dari kaian.Kalian takut.Jadi apa yang membuat kalian
     yakin jika anakku tidak ketakutan?! Jika kita berbicara secara logika,kalian
     ber-delapan seharusnya bergabung dengan kepemimpinan pertama anakku untuk 
     menuntunnya.Dibandingkan dengan melemparkan prajurit rekrutan baru kepadanya
     hanya untuk melengkapi jumlahnya! Kalian adalah pengikut terpercaya saudaraku!
     Aku tidak percaya jika kalian berubah menjadi seorang pengecut.Kalian tidak
     layak untuk berdiri di bawah Pohon Agung! Apa kalian sudah memenuhi sumpah
     yang telah kalian buat? Anakku hampir terbunuh ketika melawan Naga Bumi,dan
     sekarang kalian bertingkah seakan tidak terjadi apapun?!"
    "Tenanglah Yang Mulia!! Kami tidak bermaksud untuk mengabaikannya.... Kami hanya
     sedang tidak merasa enak badan sehingga tidak bisa bergabung bersama Pangeran!"
    "Oh,benarkah?"

    Mama tersenyum dingin,menatap mereka dan menggenggam tangannya.Untuk membandingkannya,
    ketika mama menjadi dirinya yang seperti biasa,dia sangat terang dan hangat seperti
    matahari,namun saat ini,dia sedingin es.Tak ada satupun yang berani menentangnnya.
    Ia menatap rendah kedelapan tetua dengan mata birunya,yang sekarang berbentuk
    seperti bilah,dan lalu ia berkata :
    "Okay,kalian sehat sekarang,kan? Ini saatnya untuk kalian memburu mereka.Tunjukkan
     padaku apa yang kalian bisa,dan bunuh semua Naga Bumi itu!"
    "Yang Mulia!"

    Aku melihat wajah mereka berubah menjadi seputih seprai.Sejujurnya,aku tidak 
    mendapatkan kesan yang baik dari mereka.Mereka hanya berkumpul untuk hal ini dan
    itu,tidak membiarkan seseorang,dan menolak ide orang lain sambil mencari jalan
    untuk melarikan diri.Apa mereka benar-benar patut untuk menjadi seorang tetua?

    "Kalian selalu mengatakan tidak takut akan kematian,tapi takut sekarat tanpa alasan.
     Tak ada satupun dari kalian yang takut kematian ketika masih muda,jadi mengapa baru
     hari ini kalian takut?"

    Mama berbalik,dan rambut priang panjangnya terlihat seperti cambuk yang memecut
    hati mereka.

    "Aku memerintah kalian sebagai penguasa Elf,kalian memiliki waktu 2 minggu untuk 
     mengatasi Naga Bumi,lebih dari itu,kalian bisa menjelaskannya kepada saudaraku!
     Sekarang,keluar!"
    "Yang Mulia! Yang Mulia! Tolong pikirkan kembali! Kami tidak bisa memerintah pasukan
     dengan umur yang tua ini! Yang Mulia!!"

    Kedelapan tetua itu mencoba mengejar Mama yang pergi bersama-sama.Lucia bergerak maju
    kehadapan mereka,meregangkan tangannya untuk menghalangi sambil memberikan tatapan
    tajam dan berkata tanpa ekspresi :
    "Yang Mulia mengatakan pergi,Tolong pergilah"

    Sesaat setelah melihat Mama menghilang di balik pintu,mereka langsung berbalik dan
    berlutut sambil menangis dan memohon :
    "Pangeran! Yang Mulia! Yang Mulia,tolong,kami memohon padamu.Tolong bicara kepada
     Yang Mulia.Kami tidak bisa melakukan ini! Kami....."

    Berlari!!

    Sebelum aku sempat berkata,Lucia berlari dengan sangat cepat hingga aku hanya bisa 
    melihat bayangannya saja.Sebelum aku mengetahui apa yang sedang terjadi,dia sudah 
    mengarahkan belatinya ke tenggorokan dari pemimpin mereka sambil memberikan tatapan
    yang sangat dingin.Sebelumnya Lucia sudah tidak berekspresi,tapi saat ini dia benar-
    benar sangat marah.Ia berkata :
    "Yang Mulia memberi kalian perintah untuk pergi! Jika kalian berani mengganggu Pangeran,
     lalu jangan salahkan aku untuk apa yang akan terjadi.Aku tidak peduli jika kalian
     adalah tetua.Jangan mendekati Pangeran-ku"
    "Uhh... Lucia.Kamu tidak perlu untuk....." 
    Aku tersenyum pahit sambil meregangkan tanganku.Bahkan walau kita tidak menyukainya,
    mereka tetaplah seorang tetua,jadi seharusnya kita tidak perlu melakukan ini.Mereka
    tidak melakukan hal yang buruk,mereka hanyalah penakut.Benar jika aku menatap rendah 
    kepada mereka,aku bisa mengerti jika mereka memang sudah tua.Maksudku,mungkin 
    mereka tidak memiliki waktu yang lebih lama lagi,jadi untuk takut terhadap kematian 
    adalah hal yang normal,dan mereka pasti tidak akan ada gunanya dalam perburuan.

    "Apa kamu yakin? Yah,okay.Jika kamu berkata seperti itu...."
    Lucia memathuki dan menggangguk.Aura menakutkannya menghilang bersamaan ketika ia 
    menyimpan kembali belatinya,tapi tetap menatap kejam kepada mereka.Untuk apa kamu
    bertingkah seperti itu? Ini tidak seperti ia akan tiba-tiba menyerangku....

    Aku merasa Mama tidak benar-benar ingin mengirim mereka ke pertempuran.Maksudku,
    apa gunanya untuk mengirim 8 orang tua ke medan tempur? Kupikir ia hanya ingin mereka
    untuk mencari jalan keluar untuk masalah Naga Bumi.Mereka ber-delapan pastinya memiliki
    pengalaman yang sangat banyak,pengetahuan serta kebijakan.Kupikir Mama mencoba untuk
    membantu mereka dengan cara mengancam nyawanya.

    "Terima kasih,Pangeran.Terima kasih.Pangeran,kami meohon padamu,tolong bujuk Yang Mulia.
     Kami sudah berusia beberapa ratus tahun.Kami hanya ingin menghabiskan sisa waktu kami
     dalam kedamaian dan menghargai hidup kami dibawah Pohon Agung.Kami sudah tidak tertarik
     dengan pertempuran.Dan lebih jauh lagi,apa gunanya kami disana? Pedang tidak bisa
     melukai Naga Bumi.Mereka.... Mereka tidak bisa dibunuh!"
    "Pembohong"

    Aku menatap rendah kepada tetua yang sedang menangis.

    Lucia memainkan belatinya sambil menatap mereka sinis dan bertanya kepadaku.
    "Pangeran,apa Anda menginginkanku untuk membuat mereka terdiam?"

    Aku menggeleng,berjongkok,menatap mereka dan berkata :
    "Jika mereka tidak bisa terbunuh,lalu bagaimana caramu menjelaskan tentang sisik Naga Bumi
     yang ada ditanganku? Selama itu adalah kehidupan,itu pasti bisa dibunuh.Katakan padaku.
     Katakan padaku tentang kebiasaan Naga Bumi dan segala hal yang berkaitan dengannya,dan
     kemudian aku akan berbicara dengan Mama"

    Pemimpin 8 tetua mengusap matanya,dan bertanya dengan gemetar :
    "Pangeran..... Mengapa Anda ingin tahu hal itu? Anda tidak boleh membiarkan hal berbahaya
     terjadi kepada Anda lagi.Jika sesuatu terjadi kepada Anda,kami pasti akan kehilangan
     kepala.Apa Anda tahu berapa banyak orang yang dieksekusi ketika Anda hampir terbunuh
     sebelumnya? Anda tidak boleh melakukan hal yang berbahaya.Jika sesuatu terjadi kepada
     Anda,Yang Mulia benar-benar akan membunuh seluruh kota"
    "Jika kamu tidak memberitahuku,kepalamu akan bergulir sekarang"

    Lucia menatap mereka,menahan tangannya,lalu menjatuhkan dengan lembut,dan berkata kepada
    yang ada disisinya :
    "Saat Pangeran bertanya kepadamu,jawab itu,dan jangan katakan hal yang tidak berguna"
    "Baiklah,baiklah,baiklah.... Tapi semua buku yang berhubungan dengan Naga Bumi berada
     di rumah kami,kami tidak membawanya saat ini"

    Aku berdiri dan menjawab :
    "Lalu mari kita mengunjungi rumahmu.Ayo pergi sekarang juga"

    Aku tiba-tiba berbalik dan menatap Lucia yang mengikutiku dan berkata :
    "Oh ya,Lucia...."
    Dia terdiam untuk sesaat dan bertanya :
    "Ada apa?"

    "Yah... Kupikir Mama sudah memberikan mantra di pintu Istana... Jika aku pergi,dia akan
     segera tahu.... Apa kamu bisa membawaku dengan cara lain?"

    Ia menggangguk dan menjawab :
    "Mantranya hanya berlaku di pintu,jadi jika kita melompatinya,itu tidak akan menjadi
     masalah.Kamu tidak bisa terbang,kamu juga tidak sepertiku,jadi aku akan menggendongmu"

    Terdiam,aku menatap Lucia yang memiliki tubuh yang lebih kecil dariku.Mengangkatku 
    akan menjadi hal yang sulit untuknya,dan dia bilang jika dia akan menggendongku untuk
    melewati gerbang Istana? Tolong jangan remehkan gerbangnya.Mereka setinggi 4 hingga
    5 meter.Kemampuan melompatnya tidak akan menjadi masalah jika ia sendiri,tapi dia 
    ingin membawaku?

    "Tak masalah,angin Elf-ku akan membantu"
    Sepertinya Lucia mengetahui kegelisahanku.Ia hanya melompat-lompat seperti biasa,tapi
    lompatannya sangat berbeda dengan yang manusia pernah bayangkan.Akan lebih tepat 
    jika mengatakan bahwa ia melayang,kecuali dia hanya meluncur di udara.

    Uh... Kamu memakai rok,jadi tunjukkanlah sedikit kewaspadaan diri.

    Aku menanyakan pertanyaan terakhir.

    "Dan juga... aku akan melawan keinginan Mamaku sekarang,jadi mengapa kamu tidak 
     menghentikanku,Lucia?"

    Lucia adalah Kapten dari unit penjaga rahasia Istana Kerajaan.Mereka menerima perintah
    langsung dari Mamaku.Dalam pikiranku,dia tidak hanya seorang tunangan,teman masa kecil
    dan pengawal,tapi juga sebagai sepasang mata yang bertugas mengawasiku.

    Ia memiringkan kepalanya ke satu sisi,menyipitkan mata mengantuknya,dan bertanya :
    "Huh? Mengapa aku harus menghentikanmu?"
    "Kamu bilang kamu ingin pergi,jadi aku membantumu pergi.Aku tunanganmu.Sebagai 
     tunanganmu,aku harus mendukungmu,kan? Dan bahkan jika sesuatu terjadi,kamu akan
     melindungiku,jadi aku tidak masalah"

    Bisakah kamu untuk tidak mengatakan sesuatu yang menyentuh sambil menatapku seakan-akan
    itu adalah hal yang biasa? Aku mulai mengerti mengapa "Pangeran" menyukainya.
    Lucia terlihat sedikit bodoh,selalu terlihat setengah terbangun,ia tidak terlalu cerdas,
    dan tidak memiliki orang yang dipercaya.Jadi cintanya untuk sang Pangeran adalah murni
    ketulusan tanpa ada keegoisan.Tak ada yang bisa menolak gairah dan cinta tulusnya.

    Aku meraih tangan putih kecil Lucia.Ujung mulutnya terangkat dan menunjukkan seringai.
    Ia meraih tanganku,berbalik menghadapku,sedikit menjijit dan dengan lembut mencium
    bibirku lalu berkata :
    "Aku mencintaimu.... Pangeranku"

    ........

    Maaf semuanya,tapi aku sudah ditaklukkan.

    AKu tidak peduli sebagai Pangeran Elf atau bukan! Yang aku tahu sekarang hanyalah aku
    menyukai Lucia! Aku yang ingin menikahinya sebelumnya,jadi bodo amat siapa aku yang 
    sebenarnya,Pangeran Elf sebenarnya atau bukan.Tunggu.AKu benar-benar seorang Pangeran Elf!

    Aku dengan lembut menarik pingganggnya,dan ia mengikuti itu menuju pelukanku.
    Ia melingkarkan tangannya di leherku hingga aku bisa melihat tatapan bahagia di mata
    mengatuknya.Aku perlahan membungkuk,dan menikmati bibir lembut dan indahnya....

    "Pangeran....Bolehkah kami pergi!"

    Tch!

    Kalian benar-benar tahu caranya untuk mengganggu.

    Mungkin aku harus membiarkan Lucia memotong tenggorokannya tadi.

    ***Aku yakin jika kaian penasaran dengan penampilan sang MC,jadi inilah ilustrasinya***



    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel