Oh no After I Reincarnated my Moms Became Son-Cons V 01 Ch 21
Aku meletakkan garpu dan pisauku,meletakkan tangan di dahi dan mendesah panjang.
Menyebalkan sekali.
Sangat menyebalkan sekali.
Tidak,Aku tidak terganggu oleh apa yang terjadi hari ini atau fakta jika Mama
memberikanku sebuah ceramah setelah aku kembali.
Hanya saja tubuhku serasa terbakar.Yah,aku tidak merasa panas,tetapi rasanya
seakan organ dalamku menjadi lebih panas dibandingkan dengan kulitku.Ini adalah
sensasi yang menjijikkan di mana kalian merasakan hawa yang sangat panas di bagian
dalam dan tidak bisa melakukan apapun.Sensasinya mengganggu fisik,bukan mental.
Seluruh tubuhku terasa sangat tidak nyaman sementara kepalaku dipenuhi dengan
pikiran tentang kehilangan kontrol dan kekerasan.Aku serasa ingin menghancurkan
sebuah meja menjadi potongan-potongan kecil.
Kepalaku secara acak mulai terasa sakit tanpa gejala ada sebelumnya.Aku baik-baik
saja di siang hari,tapi sekitar hampir malam,aku mulai merasa sedikit pusing.
AKu tidak terlalu memperhatikannya ketika itu terjadi,namun saat ini sakitnya
sudah semakin menjadi.Rasanya seperti seseorang menyerang kepalaku dengan penusuk.
Itu sangat tidak nyaman.Tubuhku terasa terbakar,kepalaku sakit,aku merasa pusing
dan tidak punya nafsu makan.Rasanya seperti tubuhku sedang mencoba untuk
mengeluarkan semua yang ada di dalam tubuh.Aku merasa sangat mual.Jantungku
berdetak dengan sangat kencang hingga aku bisa mendengarnya bergema seperti
hujan lebat.
Venaku terasa seperti akan meledak.Sensasi terbakar ini berada di dalam dan
memunculkan perasaan di mana tidak ada yang keluar ketika aku mencoba
memuntahkannya karena sangat tidak nyaman.
Mata khawatir Mama menatapku saat dia bertanya : "Apa yang salah anakku?"
Aku mencoba yang terbaik untuk menahan tekanan muntah,melambaikan tanganku dan
berkata :
“Bukan apa-apa,Ma.Aku hanya merasa sedikit sakit.Aku mungkin kedinginan...
Maaf,Ma,Aku akan melewatkan makan malam.Aku ingin pergi berbaring sebentar.
Kupikir Aku akan baik-baik saja besok"
Mama menggigit garpunya dan bergumam : "Uhm... Benar,malam ini bulan purnama..."
Dia sepertinya tidak mendengarkan apa yang kukatakan saat dia hilang dalam
pikirannya sendiri.Aku merasa sakit dan bahkan kesulitan untuk berdiri sendiri.
Aku memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama lagi sehingga aku menggunakan
dinding sebagai bantuan agar bisa kembali ke kamar.Segalanya tampak terdistorsi
bagiku.Rasanya seperti berjalan di atas kapas.Tenggorokanku terasa seperti
terbakar dan urat di lenganku menonjol.Aku merasa mual dan sakit.Seluruh tubuhku
terasa tidak nyaman...
Kondisi apa ini?!
AKu pusing,mual,sakit...
Aaaahhh !!!
Sialan! Persetan!! Kenapa aku?! Mengapa ini memaksaku begitu banyak?! Kenapa
kamarku begitu jauh?! Ini membuatku kesal! Seharusnya aku hancurkan semua ini!!
Argh!! Hancurkan!! Bakar!! Dunia sedang tertawa mengejekku sementara aku
menderita seperti ini!! Aku seharusnya menghancurkannya saja!
Oh ya,mari kita bunuh dan hancurkan.Mari kita bakar semuanya.Aku tidak melakukan
sesuatu yang salah jadi mengapa saya harus menderita seperti ini?! Aku sangat
kesal! Aku sangat kesakitan! Dunia ini palsu! Itu semua kesalahan! Semuanya salah!
Ini bukan salahku... Itu tidak ada hubungannya denganku... Kenapa aku harus
menanggung semua ini...?
Mari hancurkan.Mari hancurkan dunia yang melemparkan segalanya ke pundakku ini.
Aku bisa melakukan itu.Aku bisa melakukan itu.Aku memiliki mana yang mengalir
di tubuhku.Aku bisa menghancurkan dunia ini! Hancurkan! Hancurkan! Hancurkan!
Hancurkan! Mari hancurkan dunia yang sama sekali tidak terkait denganku ini!
"Your Highness! Your Highness!"
Aku tiba-tiba tersandung ke lantai dan membenturkan kepalaku dengan keras ke
dinding.Rasa sakit itu mengurangi dorongan dendam dan kekerasan yang keluar dari
kepalaku.Lucia memelukku erat,dan dengan cemas mengelus kepalaku lalu berkata :
“Pasti sulit untukkmu,Your Highness.Malam ini adalah bulan purnama jadi tolong
bersabarlah.Anda akan baik-baik saja setelah tengah malam..."
“Kuharap aku bisa bertahan hingga tengah malam... Lucia,tolong panggilkan dokter
untukku.Aku sangat kesakitan saat ini... Aku benar-benar merasam sakit...
Jujur... ”
Aku bersandar di dinding untuk mendukung dan mengangkat diri.Aku hampir tidak
bisa merasakan kedua kakiku dan terhuyung ke depan.Cahaya bulan dihadapanku
tampak seperti anggur yang ditaburkan ke bawah.Aku bersandar di dinding dan
terus berjalan.Lucia tiba-tiba berteriak dari belakang :
"Your Highness!! Jangan!! Jangan mendekati cahaya bulan!!”
Sayangnya dia terlambat.Aku saat ini sedang mandi di bawah sinar bulan.Saat ini
adalah bulan purnama.Cahaya bulan seperti matahari.Sinar cahaya yang jelas
menutupi tubuhku seperti pasang surut.Cahaya bulan seharusnya tidak memiliki suhu
apa pun,tetapi setiap inci kulit tubuhku yang tercakup di bawah sinar bulan
terasa seperti terbakar.Itu sangat menyakitkan,kupikir aku akan mati.Aku menangis
kesakitan dan melemparkan diri untuk berbalik ke lantai.Seolah-olah tubuhku
memiliki pikiran sendiri ketika aku menggeliat di lantai.Darah di dalam tubuhku
terasa seperti ingin keluar dari dalam,seolah-olah itu mencoba mencabik-cabik
daging dan pembuluh darahku untuk melarikan diri.
"Your Highness!! Apakah Anda lupa jika tubuh Anda tidak dapat terkena cahaya
bulan dalam kondisi saat ini? Cahaya bulan dapat mengumpulkan mana dari elf,
sehingga mana kami secara signifikan meningkat pada malam bulan purnama,tetapi
mana Anda di luar kendali.Oleh karena itu,segera setelah Anda melakukan kontak
dengan cahaya bulan,mana Anda akan lepas kendali dan merobek Anda hingga hancur!!”
"L-Lalu sekarang tubuhku..."
"Itu benar.Itu karena sihir di dalam tubuhmu mengamuk.Kembalilah ke kamar Anda
terlebih dahulu dan cobalah untuk tetap tenang.Aku tahu ini sulit,tetapi Anda
perlu mengendalikan diri.Her Highness akan membantu Anda"
Lucia membantuku menuju tempat tidurku.Rasa sakit itu terasa seperti akan
mencabik-cabik isi perutku.Rasanya seperti seseorang sedang memegang organ dalamku.
Lucia menatapku dengan tatapan prihatin,mengusap dahiku dan berkata:
"Aku minta maaf,Your Highness... Aku tidak bisa melakukannya... Hanya Her Highness
yang bisa... Jadi... Jadi... Tolong tunggu.... Untuk menghentikanmu dari
kehilangan kendali,aku hanya bisa... ”
Lucia mengambil botol kecil,membuka mulutku,dan menuangkan isi botil itu ke dalam
mulutku.Sebelum aku sempat memikirkan apa yang dia berikan kepadaku,mataku menjadi
berat,dan aku jatuh pingsan.
Pada saat itulah aku merasa lega.Jika aku bisa lolos dari rasa sakit ini setelah
mati,maka tolong bunuh aku sekarang.
"Gugh... Poot... Haa... Haa... Poot... Gugh... Gugh... Haa... Haa..."
Ketika aku bangun lagi,aku terbangun oleh perasaan yang aneh.Rasa sakitnya telah
berkurang sedikit,tetapi tangan dan kakiku mati rasa.Lebih lanjut,Aku sepertinya
tidak bisa bergerak.Aku pasti dilumpuhkan oleh rasa sakit yang hebat ini.Tapi
mengapa,mengapa aku merasakan sesuatu yang lembut,panas dan lembab melilit lidahku?
Itu menghisap mulutku juga.
Aku membuka mata dan melihat wajah yang indah dihadapanku.Mama sangat dekat denganku.
Cukup dekat sehingga hidung kami nyaris bersentuhan.Mama menutup matanya dan
menangkupkan mukaku di tangannya.Saat dia bergerak,perasaan aneh di mulutku
berubah secara bersamaan.Suara isakan dan erangan yang aneh itu datang dari mulutku!
Bibir Mama ditempelkan ke bibirku saat dia dengan gila mengisap air liur dan
mengaduk lidahku!!
"Hoooooooppp !!!"
Aku berjuang dengan segenap kekuatanku.Saat itulah aku melihat keempat kakiku
terikat ke tempat tidur.Bahkan tubuhku juga terikat.Terasa seperti sedang
mengendalikan pasien yang sakit jiwa.Mama menekan seluruh tubuhnya di tubuhku
dan dengan gila mengisap air liurku.Lidahnya bergerak dengan bebas di mulutku,
menggoda lidahku.
Di mana bibir kami bertemu,seutas liur putih meluncur di kulitku....
Apa ini?! Apa yang dia coba lakukan?! Ma,kau Mamaku! Apa yang sedang kamu lakukan?!
Namun... Perasaan menyenangkan yang aneh dari bibirku menyebar ke seluruh tubuhku.
Rasanya sangat enak seluruh tubuhku mati rasa.Itu seperti semua darah yang
terkumpul di tubuhku akhirnya dilepaskan.Perasaan hebat seperti pergi ke surga
membuatku tidak nyaman,menyebabkan pertimbangan berbahaya seperti apakah akan
terus seperti ini selamanya terlintas dalam pikiranku.
"Gugh... Haa... Haa... Ahh... Nak... Anakku... kau bangun...?"
Mama sepertinya menyadari keanehan dariku.Dia melepaskan tangannya dan melepaskanku.
Dia membuka lebar matanya.Namun,matanya yang biru seperti laut saat ini terisi oleh
warna merah darah di bawah sinar bulan.Mereka berkilauan dengan cahaya yang
berbahaya dan menggoda.Mama menatapku dengan senyum menawan dan dengan sedetik
mengusap jejak dari sudut bibirnya.Mata merah darahnya memusatkan pandangan
mereka padaku.Dia membungkuk dan membuat payudaranya memancarkan perasaan opresif.
Senyum Mama sangat dekat denganku.Tubuh menggoda Mama ditekan terhadap tubuhku,
dan dia hanya mengenakan gaun hijau sederhana.
Aku merasa seperti aku akan melakukan sebuah dosa!!!
"Anakku... Anakku satu-satunya... Punyaku... Punyaku... Anakku yang paling kucintai...
Anak saudara laki-lakiku... Ah... Ah... Ini adalah mata saudaraku... Ini adalah
bentuk wajah saudaraku... Ah... Ah... Ini adalah penerus saudaraku... Ini anakku,
anakku.... "
Ekspresi Mama sangat menyeramkan.Dia mencubit dadaku erat-erat dan merobeknya
dengan agresif.
“AAAHH! Itu menyakitkan!!"
Aku takut melihat Mama,yang melihat darah di kuku jarinya.
Dia memandang mereka dengan menggoda dan menjilat darahnya,jari demi jari.
"Ah... Luar Biasa... Luar biasa! Darah anakku... Darah saudaraku... Anak...
Kamu adalah milikku..... Kamu milikku...”
Mama membungkuk,menjulurkan lidahnya keluar dan menghibur dirinya dengan menjilat
darah yang merembes keluar dari lukaku.Ujung lidahnya terasa hangat dan basah.
Ini berseluncur di dadaku.Mama menggigit lukaku dan menariknya dengan keras.Dia
mengisapnya seperti dia akan merobek kulitku dan memakannya.Aku menahan rasa sakit
yang luar biasa dan perasaan hampa yang tidak dapat dirasakan dari lukaku.Namun,
Aku merasa yang sangat aneh,seakan seperti aku ingin dicabik-cabik oleh Mama.
Diparut dan dimakan,sepotong demi sepotong.
"Nak... Nak... aku tahu... Aku tahu apa yang kau pikirkan ketika kau melihat Mama
setiap hari... Kau ingin apa yang kau gunakan untuk mengisap,kan...? Baik.Baiklah...
Katakan saja pada Mama jika kamu menginginkannya... Mama akan memuaskanmu,karena
Mama akan selamanya menjadi Mamamu.Dan kamu,akan selamanya menjadi anakku.... ”
Senyum Mama sangat menakutkan.Aku melihat mata merah darah Mama sambil ketakutan
sementara tubuhku membeku.Mama melepaskan akar pohon di tangan kiriku,meraih
tangan kiriku yang tak berdaya dan dengan agresif dan menempatkannya di payudara
besarnya.
“Aaahh! Aaahh!!”
Perasaan lembut,hangat dan memuaskan itu terlalu nyata untuk perjaka sepertiku!
“Hehehe... Reaksimu sangat lucu,nak... Hahahahaha... Ini anakku... Putraku yang
hanya milikku... Ah... Mama benar-benar ingin mendorongmu kembali.... Ahh....
Mama ingin membesarkanmu lagi... Ah... Mama ingin menghidupkan kembali setiap
momen yang dihabiskan bersamamu... Mama ingin menghidupkan kembali momen-momen
itu tanpa jalang itu dan Lucia.... Hanya momen saat kita berdua.... Ahh...."
Mama tersenyum sambil melemparkan tanganku dan kemudian dengan cepat membungkuk
dan menekan bibirnya dengan kuat di bibirku.
Mama dengan rakus mengisap setiap tetes air liur yang kukeluarkan.Itu adalah
tindakan yang memalukan,tetapi ketika Mama mengisap air liurku,tubuhku terasa
semakin tenang.Kekuatan yang tampaknya mencoba merobekku terpisah sepertinya
menghilang sedikit demi sedikit mengikuti gerakan Mama.
Aku menolak dengan semua yang kumiliki,namun aku berharap momen itu akan terus
berlanjut.Apakah aku sudah rusak...? Apakah otakku sudah tidak berfungsi...?
Kami tidak bisa melakukan ini... Seorang ibu dan anak melakukan hal seperti ini...
Meskipun terkadang aku memiliki fantasi tentang tubuh Mama,tapi tetap saja kami
tidak dapat melakukan ini!
"Fuu... Fuu... Fuu..."
Ekspresi Mama perlahan mulai berubah.Sebuah gambaran yang tak bisa dijelaskan
muncul di wajahnya.Aku tidak bisa melihat tangannya yang lain dan aku juga tidak
tahu apa yang dia lakukan! Tapi aku memerhatikan tangannya menggenggam erat
dadaku.Mana di tubuhku sepertinya telah dikosongkan.Aku bisa merasakan...
Aku bisa merasakan bola api raksasa di tubuhku telah dihisap sampai kering.
"Gugh... Gugh... Hnng... Haa... Haa... Gu... Huu... aku-... Sudah berakhir...
Ah... Aaaahhh!!"
Aku harus menjadi orang yang mengaum.Api terakhir dari bola api besar di tubuhku
tersedot keluar.Mama melepaskan mulutku dengan cara agresif,dan mengeluarkan
jeritan yang menggembirakan serta mengejutkan.Tubuhnya kemudian tersentak beberapa
kali sebelum akhirnya dia berbaring di tubuhku dan beristirahat.
Aku juga merasa seperti semua darahku telah dikeringkan,meninggalkan perasaan
tidak berdaya dan akhirnya aku jatuh tertidur sekali lagi.
Bolehkah aku berharap jika semua ini hanyalah mimpi... Apa yang terjadi pada
dasarnya mengguncang filosofi,pandangan,dan nilai-nilai dari duniaku.Sekarang
Aku sedang mempertanyakan nilai keberadaanku dan makna dari alam semesta.
“Selamat pagi,Your Highness.Pasti sulit bagimu malam tadi”
Aku terbangun oleh kicauan burung-burung di luar.Lucia menarik tirai dan membangunkanku
saat dia melihatku dari samping.Kemudian dia melanjutkan dengan nada terkejut :
“Your Highness,apakah Anda masih mengompol? Seprai Anda basah” Note : IYKWIM
"Itu tidak...- Oke,itu aku..."
Tapi aku tidak bisa menahannya!
Aku tahu yang sebenarnya,tapi aku harus tetap menutupinya! Apa yang akan terjadi
jika itu sebaliknya? Apa yang akan Mama lakukan?
==============
NOte : kenapa gak digasak aja yah,nanggung cuy!!!!!!! :v:v:V
anjir wkwkkwkwkw
ReplyDeleteIbunya agresif pas bulan purnama njirrr
Ch selanjutnya otw ke Mama Manusia nih kawan
ReplyDeleteCihhh. Nanggung incestnya.
ReplyDeleteWadoooo nanggung gini, udah terlanjur basah gak sekalian masuk
ReplyDelete