Oh no After I Reincarnated my Moms Became Son-Cons V 01 Ch 15




  • Saat aku melihat kepada Ji Si dan mengeluarkan botol kecil lalu menuangkan cairan
    yang berada di dalamnya ke atas tombak,mereka semua bertanya : "Apa itu?"

    Ji Si terdiam untuk sesaat dan menjawab :
    "Ini botol Iblis.Ini berisi mata air yang diberikan oleh Her Highness.Dia
     menambahkan perintah agar mata air yang ada didalamnya dibakar.Sekali itu mengenai
     musuh,mereka aku berubah menjadi debu.Your Highness,Anda sadar bahwa botol Iblis
     yang dipenuhi dengan itu tidak banyak setelah perang sebelumnya,kan? Kupikir akan
     lebih baik untuk berpikir jika itu lebih seperti "perintah" Her Highness,dibandingka
     hanya sebuah cairan."

    "Apa lagi yang bisa dilakukannya selain membuat api?"

    Benda ini menakjubkan! Itu seperti enchanment.Dia bisa merubah tombak biasa menjadi
    tombak api.Jadi,bukankah itu akan membakar Naga Bumi sekali tombak mengenainya?

    "Ada juga 'Freeze','Venomous Poison' dan 'Explosion',semuanya terbuat dari mata air
     Her Highness.Kupikir Anda sudah mengetahuinya,Your Highness"

    Ji Si menatapku dalam keraguan dan berkata :
    "Your Highness,Anda harus bertanya kepada Her Highness untuk membagi pengetahuan
     ini denganmu.Her Highness tidak hanya seorang penguasa,dia juga seorang pembuat
     strategi yang brilian,Skillnya ditunjukkan 10 tahun yang lalu.Dan hari ini,saatnya
     untukmu menunjukkan dirimu"

    Dia mengambil bendera Penjaga Kerajaan dari samping dan menyerahkannya kepadaku dengan
    wajah yang dipenuhi oleh penuh kebanggaan.Aku menerima benderanya dan mengatakan kepada
    formasi : "Tolong berikan aku tempat di dalam formasi"

    "Tidak,tidak,tidak.Your Highness,seorang Raja tidak perlu ikut masuk ke dalam pertempuran.
     Anda hanya perlu bersiap di dalam tenda.Pasukan mungkin akan menjadi bingung.Anda hanya
     perlu mengarahkannya.Anda hanya perlu berada di belakang mereka.Selama bendera itu masih
     berkibar,pasukan akan terus bertarung hingga kematian mereka"

    Ji Si mengenggam tanganku dan lalu menarikku ke bagian belakang formasi.
    Dia menatapku yang memegan bendera,dan dengan lembut berkata :
    "10 tahun lalu saat garis pertahanan kami dihancurkan,Her Highness mengambil bendera itu
     di tangannya,itu seperti utusan seorang Dewi dan semua pasukan yang hampir terbunuh kembali
     bergabung,pasukan yang sebelumnya terpisah,semuanya bersatu di bawah bendera Her Highness.
     Setiap kehidupan para Elf dipercayakan kepada bendera yang Her Highness pegang saat itu.
     Setelahnya,bendera itu secara permanen berubah menjadi sumber kepercayaan dari pasukan kami.
     Setiap orang sepakat,bahwa selama berdera itu berkibar,tidak satupun yang akan melarikan diri.
     Datang,datang,Your Highness.Darah Her Highness mengalir di pembuluh darahmu dan Anda adalah
     anaknya.Ini saatnya untuk Anda mengambil bendera itu.Tolong sampaikan pidatomu.Tidak perlu
     sebuah pidato yang heroik.Anda hanya perlu membiarkan mereka tahu jika Anda berada di belakang
     mereka!"

    Bendera berkibar tertiup oleh angin seakan berbisik kepada ngarai.Udara dipenuhi oleh teriakan.
    Tanah yang kami pijak bergetar seperti sedang terjadi gempa bumi dan suara dari benturan besi
    terdengar seirama dengan detak jantung.Tanah yang dipenuhi oleh mawar di pintu masuk ngarai
    merupakan tempat dimana mangsa pengepungan kita akan masuk.

    Mama memimpin serangan sebelumnya? Darimana Mama mendapatkan semua keberanian untuk mengambil bendera dan menyerang garis musuh saat ia hanya seorang wanita dengan pasukan yang sudah kehilangan moral melawan manusia? Apa itu karena cintanya untuk negara atau tanggung jawabnya sebagai seorang Ratu? Semua yang kuketahui dari para Raja dan Kaisar hanyalah betapa tiraninya mereka.Tapi,sekarang aku melihat bagaimana berani dan hebatnya seorang penguasa menjadi.

    "Perhatian! Anak Pohon Dunia,Lelaki dari Kerajaan Elf!"

    AKu tidak tahu apa yang harus dikatakan,tapi aku bisa merasakan darahku mengalir lebih cepat dan
    detak jantungku terpacu dengan gila.Tanganku memegang bendera dengan gemetar,nafasku menjadi lebih cepat saat menatap mereka.Apa aku lapar akan pertempuran? Apa ini karena aku pernah menjadi seorang tentara atau karena pemilik tubuh ini? Aku tidak tahu.Aku tidak terlalu mengenal budaya milik Elf.
    Apa yang keluar dari mulutku hanyalah gabungan dari pengetahuan yang sudah pernah kubaca setelah aku tiba disini.

    "....."

    Tombak yang dibawa oleh Penjaga Kerajaan dipegang dengan kuat.Tidak ada sedikitpun keraguan dari mereka,tapi bisa kukatakan jika semua fokus mereka berpusat kepadaku.Aku melihat debu yang berdansa di udara,merasakan getaran tanah dan menatap pasukanku saat darah di tubuhku mulai bergejolak.Aku mengeratkan lagi genggamanku pada bendera.Motivasi yang kuat ini membuatku sakit tapi di waktu yang sama,aku secara tak terkontrol merasa bahagia.

    "Dengarkan.Dibelakangmu adalah daratan para Elf,istrimu,orang tuamu dan anak-anakmu.Dibelakangmu ada tatapan dari semua Elf,dan diatasmu adalah Dewa yang sedang menatap dengan matanya! Ingatlah sumpah yang kalian katakan,ingatlah kehormatan yang dibawa tubuhmu,ingatlah tanggung jawab dan ingatlah pelatihanmu.Aku tidak memiliki banyak hal yang harus dikatakan kepada Warriors seperti kalian.Kalian semua adalah tembok yang tak terkalahkan untuk Kota kita!"

    "YES SIR!"

    "Lihatlah debu yang menari di atas sana.Lihatlah binatang yang berlari merajelela itu!
     Tidak ada apapun yang diperbolehkan untuk tak terkendali di tanah kita! Kita diwariskan tanah ini oleh para pendiri,dan kita tidak boleh membiarkannya terkena serangan! Jangan biarkan mereka menatap rendah kalian! Jangan rendahkan kami! Aku tepat di belakang kalian mengibarkan bendera ini dengan sangat tinggi! Selama bendera ini berkibar,kita tidak akan terkalahkan! Semoga Dewa selalu bersamamu! Kejayaan dan Kemenangan akan selalu menjadi milik kita!!"

    "YES SIR!"

    Baris pertama berjongkok dan menusukkan tombak mereka ke depan hingga gelombang debu terbuat.
    Dihadapan debu ada bayangan kecil yang melompati bebatuan.

    Aku berteriak dengan keras : "Lucia!"

    Bayangannya menjadi lebih dekat dan dekat sama seperti Naga Bumi.Aku sudah melihat gambaran Naga Bumi dari buku yang kubaca.Ini adalah kali pertamanya untukku melihat hewan seperti Triceratops.Tanduk di kepalang terlihat mirip dengan pemukul yang digunakan di kota.Mereka adalah badak yang besar,dan lebih cepat daripada kuda.
    Langkah mereka mengguncangkan bumi seperti gempa,membuat kedua sisi dari pegunungan terlihat akan terjatuh.
    Kami berada di atas daratan tapi ini terasa seakan berada di lautan batu dan bergoyang.

    Debu memenuhi udara dan menutupi langit seperti badai,dengan seseorang yang mengintai di dalamnya.
    Mereka besar dan kuat.Orang selalu takut dengan sesuatu yang lebih besar dari mereka,itu sangatlah normal.
    Tombak panjang kami terlihat seperti mainan untuk mereka.Aku tidak tahu dimana harus meletakkan kepercayaanku.

    Tidak,aku sebenarnya sudah meletakkan dimana kepercayaanku itu.

    Aku meletakkannya di bayangan kecil yang terlihat di kejauhan.

    "Siapkan sihir kalian!"

    "Hentikan!"

    Aku memenjangkan tanganku untuk menghentikan Ji Si yang berada di sampingku.Aku melihat ke arah bayangan kecil dan berkata :
    "Lucia akan terkena! Jangan dulu melakukan serangan! Tunggu!"

    "Tapi itu akan menjadi terlambat!"

    "Sekali Naga Bumi masuk,tidak masalah jika kita menutup jalan keluarnya! Aku tidak bisa menempatkan Luciaku dalam bahaya selain ini!"

    Aku terus menatap bayangan kecil yang terus menjadi besar setiap saat.
    Lucia akhirnya terlihat.Armor kulitnya dipenuhi oleh lumpur dan dedaunan,ponytailnya terbuka dan rambut pirangnya berkibar di udara.

    Aku meneriakinya : "Lucia!!"

    "Pangeranku!!"

    Suara Lucia yang bergetar disampaikan oleh angin kedapaku.Aku melihat tangannya mencoba meraihku dengan Naga Bumi dibelakangnya.Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan,tapi aku yakin jika ini akan menjadi legenda dari keberanian,kepintaran dan ketetapan hati yang tak tergoyahkan.Melihatnya mencoba meraihku,aku meregangkan tangan saat seluruh tubuhku bergetar.

    "Tutup jalan keluarnya!!"

    2 Fireballs besar terbang menuju kedua sisi tebing dan membuat lubang yang besar saat mereka meledak.
    Bebatuan di jurang terjatuh dan menutup jalan keular Naga Bumi.

    "Tidak ada jalan keluar lagi untuk kita! Setiap orang menatap kita! Kita adalah dinding kota!!"

    Aku melihat Naga Bumi yang menyerang kami.Tidak satupun prajurit di bawah perintahku menunjukkan rasa takut.
    Naga Bumi menghadapi penyerang depan yang tak terkalahkan.Itu terasa seperti jika seluruh darahku bergerak ke kepalaku saat menatap mahluk yang sudah membunuhku sebelumnya.Semuanya berubah menjadi gelap saat aku merasa sakit hingga ingin muntah.Seluruh tubuhku bergetar.Aku kedinginan tapi tidak bisa berhenti mengeluarkan keringat.
    Anggota tubuhku menjadi ragu tapi aku ingin membunuh mereka.

    Apa ini perang? Apa ini perang?

    Aku menatap kedapa mahluk gila yang berlari tak terkendali,dan kemudian menatap prajuritku,dan akhirnya tunanganku.Aku mengangkat bendera di tanganku sangat tinggi.Cahaya matahari bersinar pada bendera saat itu berkibar tertiup oleh angin.Ini adalah bendera yang memegang darah,kejayaan dan keajaiban yang dicapai oleh militer.Dan kali ini,adalah giliranku!

    "Untuk Kerajaan kita,orang kita,dan Ratu kita!"

    Aku menatap Naga Bumi dan pasukanku yang berteriak!

    "Untuk Ratu kita!!"

    Teriakan para Elf masih bisa terdengar ditengah getaran dan kebisingan yang terjadi.
    Lucia dengan cepat menuju bagian depan formasi.Dia turun dari atas dan aku membentangkan tanganku untuk menangkapnya dalam pelukanku dengan sangat erat.Dia memiliki bau dari parfumnya yang biasa,wangi dari daun.Kami berpelukan dengan erat.Dia bernafas di bahuku dengan lembut dan aku mengusap punggungnya.
    Aku sangat senang hingga tidak bisa berkata-kata.Lucia baik-baik saja,dia tidak terluka,dan sekarang dia kembali ke pelukanku.Air mata mulai terbentuk mataku saat aku merasakan kehangatan dan nafas dari orang yang kucinta.

    Lucia dengan lembut berkata di bahuku :
    "Your Highness! Tolong berikan perintah!"

    Aku melepaskan Lucia,menangkap wajahnya dengan tanganku,dan lembut mengusap kotoran dari wajahnya.
    Dia tersenyum dan terjatuh ke atas tanah karena kelelahan,menempel di kakiku.Aku mengeluarkan pedangku, pedang seorang Komandan,menatap ke arah Ballista,dan berteriak :
    "Ballista unit,bersiap!!"

    AKu bisa mendengar suara dari rantai dan kayu dari gerakan Ballista.Naga Bumi semakin jelas terlihat.
    Jumlah mereka melebih bayanganku.Itu bukan 20,tapi sekitar 50 dari mereka.
    Mungkin Lucia memancing juga beberapa yang hidup di Black Forest,tapi tak masalah.Karena mereka menuju kesini,aku tidak akan membiarkan usaha Lucia menjadi sia-sia.

    Mereka semakin mendekat!

    Dan...

    "Tembak!"

    Ballista bergerumuh dan panah api ditembakkan menuju Naga Bumi.Hujan yang berpusat dari panah api langsung menuju arah Naga Bumi berlari.Panahnya menusuk Naga Bumi yang ada di garis depan.Darah,organ dan dagingnya tersebar di udara seperti hujan darah.Udara dengan cepat terisi oleh aroma dari darah dan itu membuat sulit untuk bernafas.

    Panah dengan sihir 'Explode' meledak saat mengenai targetnya,menghancurkan Naga menjadi potongan.

    Naga Bumi diledakkan menjadi berkeping-keping satu persatu.Namun,yang berada di bagian belakang tidak terlihat melambat.Mereka melangkahi ledakan daging dan organ seperti aliran air di atas bebatuan dan terus bergerak.Ballistanya sangat mudah digunakan,dan ledakan panahnya melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
    Hujan darah tidak berhenti dari saat kami menembakkan Ballista.
    Kami sudah tertutupi oleh darah mereka sebelum berkontak langsung dengan mereka.

    Aku mengusap wajahku dan menghilangkan entah bagian apa dari Naga Bumi yang berada di wajahku.
    Aku dengan dekat menatap bayangan Naga Bumi yang mendekati kami.Ballista menembak amunisi seperti tidak ada hari esok,tapi karena amunisi yang kami miliki hanya sedikit,gerakannya telah menjadi semakin lambat.
    Bahkan walau satu ledakan,yang berada di bagian belakang tidak mempedulikannya dan terus melanjutkan serangan mereka.

    Mereka terlalu dekat! Sihir Ballista tidak akan bekerja pada jarak seperti ini.

    Aku berteriak :
    "Ballista unit,mundur! Semuanya ke belakang! Kerja Bagus! Sekarang prajurity,tidak ada yang perlu dikatakan lagi.Untuk Ratu kita!!"

    "Untuk Ratu kami!!"

    Elf yang mengoperasikan Ballisat turun satu persatu dan bergabung ke dalam formasi.Bagian pusat formasi membuat jalan untuk membiarkan mereka masuk dan menggabungkan kekuatan.Naga Bumi terus maju dan menghancurkan Ballista.Naga Bumi yang terlumuri darah sangat menjijikkan.Mereka benar-benar tertutupi oleh darah dan potongan daging.Pasukan melihat mereka yang mendekat secara terburu-buru sambil melolong.

    Apa kita bisa melaluinya atau tidak,bergantung kepada apakah kita bisa berdiri menghadapinya atau tidak!

    "Tahan posisi! Jangan biarkan mereka menghancurkan formasi tidak peduli apapun yang terjadi!"

    Barisan pertama mengarahkan tombak mereka kepada mahkluk itu sambil tetap menunjukkan wajah tanpa ekspresi.
    Mereka tidak takut atau senang,hanya seperti martir.Mahluk besar itu menyerang sambil mengaum.Pasukan yang berada di bagian depan mengambil tugas sebagai seorang Tanker.Jika mereka kehilangan pijakan,maka semau yang sudah dilakukan hingga sekarang akan menjadi sia-sia.

    Mereka mendekat sekarang! Aku bisa melihat ukuran mereka.Pasukan depan merendahkan kepalanya dan mengarahkan tombak mereka tepat ke arah datangnya musuh.

    Bersiaplah.....

    Hadang!!

    Hembusan angin yang kuat tertiup di hadapan pasukan dan para Naga,meniupkan semua debu yang bercampur darah,semua batu dan bahkan memadamkan semua api.Angin yang berhembus itu terus bergerak menghadapi kawanan Naga Bumi.Naga Bumi menjadi terkejut dan panik seperti kuda yang sedang ketakutan.
    Naga yang berada di belakang terus bergerak maju dan mendorong Naga yang berada di depan,benar-benar menghancurkan setiap persamaan dari formasi yang mereka miliki.Naga yang berada di depan tanpa harapan tertusuk oleh tombak pasukan.Tombak menusuk mereka dengan mudah dan menjatuhkan mereka sepernuhnya.

    AKu merendahkan kepalaku dan menatap Lucia.Lucia mengencangkan gigitannya dan aliran darah di dahinya terlihat seakan ia seperti hendak meledak.Dia berfokus ke titik dimana angin berhembus,dan menggabungkannya dengan sihir api Ji Si.Kombinasinya menyerang kawanan Naga Bumi dan benar-benar menyapu garis depannya.

    "Your Highness,Hanya ini.... yang bisa kulakukan...."

    Matanya bertemu denganku.Dia kemudian tersenyum lembut dan menabrakku.
    Lalu ia pingsan.

    "Seseorang tolong rawat Lucia! Pasukan!!"

    Ini adalah kesempatan!

    Aku tidak bisa membiarkan usaha Lucia menjadi sia-sia!

    Aku berjalan melewati lautan darah,mengangkat bendera,menatap kawanan Naga Bumi yang saat ini sedang kacau,dan berteriak :
    "Pasukan! Maju! Serang!!"

    "YES SIR!!"

    Ini dia,ini dia!

    Sekarang waktunya untuk kami menyerang mereka!!

    "Untuk Ratu!!"

    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    Sebelumnya (Direct Link) I Index I Selanjutnya (Direct Link)

    0 Response to "Oh no After I Reincarnated my Moms Became Son-Cons V 01 Ch 15"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel