Corporate Slave Hero Says He’s Quitting His Job Ch 13




  • Chapter 13 - Pahlawan Mundur


    "Tuan Silvar! Ayo kita bawa bersama-sama!"



    Ditahan oleh para ksatria yang kebingungan,Silvar yang pingsan dibawa pergi.

    Betapa bodohnya melihat tatanan sayap perak yang bergerak dengan gagah itu.



    "Sekarang sudah cukup untuk dua orang,tolong izinkan kami naik"

    "Tentu saja ..."



    Menerima izin dari kusir yang heran,Isvel naik ke atas kereta. 
    Aku menyapa kusir dan juga naik ke atas kereta.



    "Fakta jika dia meletakkan tangannya padamu,pria itu,pemberani bukan?"

    "Aku tidak bisa mendengarnya sebagai sesuatu yang ironis,kau tahu.Dia hanya 
    seseorang yang gegabah"



    Setelah kami naik,kereta perlahan mulai bergerak.

    Getaran-getaran kecil yang dihasilkan darinya sedikit membuatku khawatir,tetapi ini belum
    sampai ke tahap hingga membuat seseorang kesakitan.

    Kusir tampaknya menyesuaikan kecepatan agar tidak membuat penumpangnya merasa tidak 
    enak badan walau masih bergegas sebanyak yang dia bisa.



    "Adel ... Apakah aku menarik?"

    "Heh?"



    Aku sedang dengan tenang melihat keluar melalui jendela ketika aku terkejut dengan 
    pertanyaannya yang tiba-tiba itu.

    Ketika aku menggerakkan kepalaku ke arah Isvel,aku melihatnya menatapku dengan tatapan serius.

    Tidak bagus,suasana ini tidak memungkinkanku untuk berkata bohong.



    “Lelaki itu,saat itu pasti telah memintaku karena dia merasa tertarik padaku.Sekarang saat 
    aku memikirkannya lagi,orang yang terlibat dengan kita di guild mungkin juga mungkin
    tidak mengolok-olokku ... Tapi,ini tidak pernah terjadi pada saat aku berada di kastil raja iblis”



    Jadi Isvel menganggap apa yang dikatakan Toragule sebelumnya itu sebagai pelecehan?

    Pertama-tama,aku cukup terkejut tentang itu.

    Sudah pasti jika Isvel tidak bisa menganggap sikap Toragule selain hanya mengejeknya—

    Dia tidak pernah didekati,jadi kukira itu tidak bisa membantu.

    Isvel dari kastil penguasa iblis itu selalu menutupi seluruh tubuhnya dengan armor dan 
    mengenakan helm yang menutupi wajahnya dan aku tidak bisa memahami tubuhnya dan 
    wajahnya yang telanjang karena itu.

    Aku sadar dia adalah seorang gadis ketika aku mennggunakan sihir hitam padanya dan 
    aku tahu penampilannya untuk pertama kalinya adalah saat reuni kami di desa.

    Dengan kata lain,dia belum mendapatkan keuntungan dari penampilannya.

    Seharusnya tidak ada orang yang bisa mendekatinya pada jarak di mana mereka bisa 
    memahami apa yang ada di dalamnya,dan jika mereka tahu Isvel adalah raja iblis.



    "Itu sebabnya aku sangat bingung ... Agar hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi mulai 
    dari sekarang,aku ingin tahu bagaimana caraku harus menampakkan diri kepada orang-orang 
    di sekitarku!"

    "Apakah itu,apakah begitu ..."



    Isvel mencondongkan tubuhnya ke arahku dan bertanya.

    Masih ada waktu sampai kereta tiba di Dungeon.

    Berarti,dalam waktu itu,aku harus mengalami rasa malu karena harus mengatakan poin-poin 
    bagus seseorang di depan orang itu sendiri.



    "Kelebihan Isvel ..."



    Aku mencoba mengamati dengan baik penampilan Isvel yang menatapku dengan pandangan 
    penuh harapan.

    Melihatnya lagi,itu adalah penampilan yang tak seorang pun akan keberatan bahkan jika 
    kau menyebutnya kecantikan yang tak tertandingi.

    Aku dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa sosoknya luar biasa dan bahwa sepuluh 
    dari sepuluh orang akan memalingkan kepalanya untuknya.



    "Penampilanmu benar-benar sempurna dan banyak orang akan setuju dengan apa yang 
    kukatakan begitu saja"

    "P-, penampilanku ..."



    Isvel mulai berulang kali menyentuh wajah dan tubuhnya sendiri.



    "Adel,apakah kamu ... juga merasa tertarik padaku?"

    "Heh? Itu-,yah sedikit”

    "Sedikit…"



    Aku akan malu jika kau merasa sedih tentang hal itu.



    Aku memikirkannya di depan Isvel yang menundukkan kepalanya.

    Karena itu,aku akan menjadi lelaki yang hanya bisa memuji penampilan perempuan.

    ... Tidak,ada satu hal yang muncul di pikiran selain penampilan.

    Namun,itu sulit untuk dikatakan kepadanya secara langsung.



    "... Ayo tinggalkan topik pembicaraan ini sekarang"

    “Apa !? Jika ada sesuatu yang ingin kau katakan maka tolong katakan! "

    “Kau pikir aku bisa mengatakan sesuatu yang memalukan !? Mengatakannya langsung 
    di depan wajahmu itu memalukan! ”



    Aku duduk diam di kursiku dan mengalihkan perhatianku pada pemandangan diluar jendela.



    “Tidakkah kamu baru saja memberitahuku !? Okay!?"

    "Aku baru saja memberitahumu bahwa aku tidak akan memberitahumu bukan !?"



    Isvel mendekatiku dan menempel padaku.

    Untuk menghindari pengejaran lebih dari ini,aku pindah ke tempat yang cukup jauh 
    dari Isvel di dalam kereta.

    Aku seharusnya sudah bergerak dan Isvel mengikutiku terus-menerus



    "Jangan ikuti aku,oke !?"

    “Aku ingin mendengarnya! Tolong beritahu aku!"



    Dia terus mengejarku sementara itu sampai kami akhirnya tiba di Dungeon.

    Hasil dari itu pengejaran Isvel adalah tubuh kami yang sudah berkeringat saat tiba.

    Ini yang paling cocok sebagai pemanasan,tetapi aku ingin dibebaskan dari itu mulai sekarang.




    "Jadi ini, ini adalah ... pintu masuk ke Dungeon ..."

    "Itu benar ... Kita akhirnya bisa pergi ke lantai pertama dengan turun dari sini ..."



    Sementara kehabisan napas,kami berdiri di pintu masuk ke gua besar.

    Di dalam gua ada tangga yang mengarah bawah tanah dan Dungeon akan dimulai dari sana.



    "Meskipun begitu,ada banyak orang yang berdiri di sana,tapi,kenapa hanya kita yang berada 
    di dekat pintu masuk"

    “Jenis gua ini memiliki beberapa pintu masuk dan tempat kau dibawa berbeda dengan 
    kereta yang kamu naiki ―― atau begitulah tampaknya.Itu sebabnya tidak boleh ada orang
    yang datang ke sini begitu saja”



    Tampaknya pintu masuk disusun sesuai dengan pengelompokkan,semua ini hanya bertujuan
    agar para petualang tidak menumpuk di depan pintu.

    Aku mendengar bahwa berkat itu juga,perselisihan tentang alasan perburuan menurun dan 
    masalah dengan sesama petualang sangat berkurang.



    "Baiklah,apa kita akan pergi sekarang?"

    "Ya!"



    Kami melangkah ke dalam Dungeon.

    Kami menuruni tangga dan turun ke lantai satu.



    "Wow!"



    Sebuah jalan yang dikelilingi oleh dinding-dinding batu memanjang dan cahaya dipertahankan 
    oleh batu-batu sihir yang memancarkan cahaya di beberapa tempat.

    Sepertinya kita tidak akan terganggu dengan bidang penglihatan kita jika seperti ini.



    "Ayo Adel! Cepat! Cepat!"

    "Kau tidak harus terburu-buru!"



    Isvel menarik tanganku dan melangkah lebih jauh ke dalam Dungeon.

    Jika kita berlari dengan berisik seperti ini――



    "Guooooooh!"

    "Mh,ada apa ini?"



    Dari bagian yang berbeda,seorang 'Ogre' muncul sambil mengangkat seruan perang.

    Mereka menyerupai orc dalam hal fisik,tetapi warna kemerahan pada kulit mereka dan 
    tanduk yang tumbuh di kepala mereka menghasilkan perbedaan yang kontras.

    Dan juga 'Ogre' tidak membawa lemak,dan sebagai gantinya,itu adalah otot-otot yang besar.

    Mereka bahkan diakui sebagai monster berbahaya di antara monster kelas bawah karena
    kekuatan pukul dan kekuatan manusia super mereka.



    "Hei! Itu adalah Ogre―― ”

    "Menyingkir dari jalanku!"



    Isvel,yang masih menarik tanganku,mempercepat gerakannya dan menghunuskan pedangnya.

    Dan kemudian,tepat setelahnyua,'Ogre' di depan kami ditebas dengan satu ayunan.

    Dan,tidak ada tanda-tanda jika Isvel akan berhenti.



    "Kita mulai! Tujuan kita adalah lantai terendah! ”

    “Aku mengerti,jadi lepaskan aku! Aku bisa berjalan sendiri! "



    Kami mengalahkan monster yang bergegas muncul di depan mata kami dan langsung 
    menuju lantai dua.

    Jika kita melanjutkan dengan kecepatan ini,maka mencapai lantai terendah tidak akan hanya
    menjadi sebuah mimpi ―― mungkin.




    Di depan pintu masuk ke Dungeon tempat Adel dan Isvel berdiri beberapa waktu lalu, 
    seorang pria dan wanita berdiri.

    Pria itu meiliki rambut berwarna merah dan wanita itu berambut biru panjang.

    Yang dikenakan pada tubuh mereka adalah jubah berwarna yang identik dengan 
    masing-masing rambut mereka dan fisik mereka yang berbeda tidak diketahui.



    "Red,aku penasaran,apa kau sudah siap"

    "Menurutmu,dengan siapa kau bertanya,Blue? Ayo mulai"



    Keduanya melangkah ke dalam Dungeon.



    "Ayo,saatnya bereksperimen"



    Pria berambut merah bernama Red menunjukkan senyum penuh kebencian.

    Wanita bernama Blue mengangkat pundaknya tampak kagum,tetapi senyumnya juga jahat.



    Duo jahat itu mencoba mendekati para petualang yang berada di dalam Dungeon ――――

    Sebelumnya I Index I Selanjutnya

    0 Response to "Corporate Slave Hero Says He’s Quitting His Job Ch 13"

    Post a Comment

    Komentar Cuy!!!
    Notice Me Senpai!!!!
    Notice Me!!!

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel